Assalamualaikum Warohmatullohi wabarokatuh

As-Sunnah menurut istilah syariat ialah segala sesuatu yang bersumber dari
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dalam bentuk qaul (ucapan), fiil
(perbuatan), taqrir (penetapan), sifat tubuh serta akhlak yang dimaksudkan
dengannya sebagai tasyri (pensyariatan) bagi ummat Islam [1]. Dari mana kita
mempelajari As-Sunnah? Tentu saja dari hadits-hadits yang shahih. Sedangkan
hukumnya As-Sunnah ada yang wajib maupun sunnat/sunnah.

Berikut saya kutip peringatan bagi orang yang tidak menyukai sunnah-sunnah
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam:

Hadis riwayat Anas ra.:
Bahwa beberapa orang sahabat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.  bertanya
secara diam-diam kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. tentang amal
ibadah beliau. Lalu di antara mereka ada yang mengatakan: Aku tidak akan
menikah dengan wanita. Yang lain berkata: Aku tidak akan memakan daging. Dan
yang lain lagi mengatakan: Aku tidak akan tidur dengan alas. Mendengar itu,
Nabi saw. memuji Allah dan bersabda: Apa yang diinginkan orang-orang yang
berkata begini, begini! Padahal aku sendiri salat dan tidur, berpuasa dan
berbuka serta menikahi wanita! Barang siapa yang tidak menyukai sunahku,
maka ia bukan termasuk golonganku  (Shahih Muslim 793)

PENGERTIAN AS-SUNNAH MENURUT SYARI'AT
Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

As-Sunnah menurut istilah syariat ialah segala sesuatu yang bersumber dari
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dalam bentuk qaul (ucapan), fiil
(perbuatan), taqrir (penetapan), sifat tubuh serta akhlak yang dimaksudkan
dengannya sebagai tasyri (pensyariatan) bagi ummat Islam [1]

Adapun hadits menurut bahasa ialah sesuatu yang baru.

Secara istilah sama dengan As-Sunnah menurut Jumhur Ulama.

Ada ulama yang menerangkan makna asal secara bahasa bahwa : Sunnah itu untuk
perbuatan dan taqrir, adapun hadits untuk ucapan. Akan tetapi ulama sudah
banyak melupakan makna asal bahasa dan memakai istilah yang sudah lazim
digunakan, yaitu bahwa As-Sunnah muradif (sinonim) dengan hadits.

As-Sunnah menurut istilah ulama ushul fiqih ialah segala sesuatu yang
bersumber dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam selain dari Al-Quran, baik
perbuatan, perkataan, taqrir (penetapan) yang baik untuk menjadi dalil bagi
hukum syari.

Ulama ushul fiqih membahas dari segala yang disyariatkan kepada manusia
sebagai undang-undang kehidupan dan meletakkan kaidah-kaidah bagi
perundang-undangan tersebut.

As-Sunnah menurut istilah ahli fiqih (fuqaha) ialah segala sesuatu yang
sudah tetap dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dan hukumnya tidak fardhu
dan tidak wajib, yakni hukumnya sunnah.[2]

As-Sunnah menurut ulama Salaf adalah petunjuk yang dilaksanakan oleh
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan para Shahabatnya, baik tentang
ilmu, itiqaad (keyakinan), perkataan maupun perbuatannya.[3]

Contoh-contoh dari definisi Sunnah yang dibawakan oleh ahli hadits antara
lain:

[a]. Hadits qauli (Sunnah dalam bentuk ucapan) ialah segala ucapan Nabi
Shallallahu alaihi wa sallam yang ada hubungannya dengan tasyri, sebagaimana
sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam:

Di antara kebaikan Islam seseorang ialah meninggalkan apa-apa yang tidak
bermanfaat baginya [4]

[b]. Hadits fili (Sunnah yang berupa perbuatan) ialah segala perbuatan Nabi
Shallallahu alaihi wa sallam yang diberitakan oleh para Shahabatnya tentang
wudhu, shalat, haji, dan selainnya.

Contoh:
Dari Utsman bin Affan bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam (apabila
berwudhu), beliau menyela-nyela jenggotnya. [5]

[c]. Hadits taqriri ialah segala perbuatan Shahabat yang diketahui oleh Nabi
Shallallahu alaihi wa sallam dan beliau membiarkannya (sebagai tanda setuju)
dan tidak mengingkarinya.

Contoh:
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepada Bilal setelah selesai
shalat Shubuh, Wahai Bilal, kabarkanlah kepadaku sebaik-baik amalan yang
telah engkau kerjakan dalam Islam, karena aku telah mendengar suara
terompahmu di dekatku di Surga? Ia menjawab, Sebaik-baik amal yang aku
kerjakan ialah, bahwa setiap kali aku berwudhu, siang atau malam mesti
dengan wudhu itu aku shalat (sunnah) beberapa rakaat yang dapat aku
laksanakan [6]

Atau kisah dua Shahabat yang melakukan safar, keduanya tidak menemukan air
(untuk wudhu) sedangkan waktu shalat sudah tiba, lalu keduanya bertayamum
dan mengerjakan shalat, kemudian setelah selesai shalat mereka menemukan air
sedang waktu shalat masih ada, maka salah seorang dari keduanya mengulangi
wudhu dan shalat, kemudian keduanya mendatangi Rasulullah Shallallahu alaihi
wa sallam dan menceritakan kejadian itu. Lalu beliau bersabda kepada
Shahabat yang tidak mengulangi shalatnya, Engkau telah berbuat sesuai dengan
Sunnah. Dan kepada yang lain (Shahabat yang mengulangi shalatnya), beliau
bersabda, Engkau mendapatkan dua ganjaran[7]

Di antara makna Sunnah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam adalah sebagaimana
yang difahami oleh para Shahabat dan Salafush Shalih ridhwanullaah alaihim
ajmain adalah sebagai sumber kedua setelah Al-Quranul Karim

Sering kita menyebut Kitabullaah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam, maksudnya adalah Sunnah sebagai sumber nilai tasyri. Al-Quran
menyifatkan As-Sunnah dengan makna hikmah.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

Artinya : Ya Rabb kami, utuslah kepada mereka seorang Rasul di antara mereka
yang akan membacakan ayat-ayat-Mu kepada mereka dan mengajarkan Al-Kitab dan
Al-Hikmah kepada mereka dan mensucikan mereka (dari kelakuan-kelakuan yang
keji), sesungguhnya Engkau Mahamulia lagi Mahabijaksana.[Al-Baqarah: 129]

Artinya : Sesungguhnya Allah telah memberi karunia bagi orang-orang yang
beriman, ketika Dia mengutus di antara mereka seorang Rasul dari golongan
mereka sendiri, yang membacakan ayat-ayatNya dan membersihkan mereka (dari
sifat-sifat jahat), dan mengajarkan Al-Kitab (Al-Quran) dan Al-Hikmah
(As-Sunnah). Sesungguhnya mereka sebelum itu dalam kesesatan yang
nyata..[Ali-Imran: 164]

Artinya : ... Dan Allah telah menurunkan kepadamu Al-Kitab dan Al-Hikmah dan
mengajarkanmu apa-apa yang tidak kamu ketahui. Dan karunia Allah kepadamu
amat besar.[An-Nisaa : 113]

Artinya : Sebutlah apa-apa yang dibacakan dalam rumahmu dari ayat-ayat Allah
dan hikmah, sesungguhnya Allah Mahalembut lagi Maha Mengetahui [Al-Ahzaab:
34]

Dia-lah yang mengutus kepada ummat yang ummi seorang Rasul dari antara
mereka yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya. Yang membersihkan mereka
dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Sesungguhnya mereka
sebelum itu dalam kesesatan yang nyata [Al-Jumu'ah: 2]

Maksud penyebutan Al-Kitab pada ayat-ayat di atas adalah Al-Quran. Dan yang
dimaksud dengan Al-Hikmah adalah As-Sunnah.

Imam asy-Syafii rahimahullah berkata, Allah menyebut Al-Kitab, yang dimaksud
adalah Al-Qur-an dan menyebut Al-Hikmah. Aku mendengar di negeriku dari para
ahli ilmu yang mengerti Al-Quran berkata bahwa Al-Hikmah adalah As-Sunnah
[8]

Qatadah rahimahullah berkata, yang dimaksud Al-Hikmah adalah As-Sunnah.
Begitu pula penjelasan dari al-Hasan al-Bashri. [9]

Allah Subhanahu wa Taala berfirman.

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu...[An-Nisaa : 59]

Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata, Taat kepada Allah dengan
mengikuti Kitab-Nya dan taat kepada Rasul adalah mengikuti dan
As-Sunnah.[10]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, Banyak dari Salafush
Shalih berkata bahwa Al-Hikmah adalah As-Sunnah. Karena sesungguhnya yang
dibaca di rumah-rumah isteri Nabi Radhiyalahu anhuna selain Al-Qur-an adalah
Sunnah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda.

Artinya : Ketahuilah, sesungguhnya aku diberikan Al-Kitab dan yang
sepertinya bersamanya. [11]

Hasan bin Athiyyah rahimahullah berkata, Jibril Aalaihis sallam turun kepada
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam membawa As-Sunnah sebagaimana Al-Quran.
Mengajarkan As-Sunnah itu sebagaimana ia mengajarkan Al-Quran.[12]

Dan lihat pula kitab-kitab tafsir yang menafsirkan ayat ini (QS. Al-Ahzaab:
34) dalam Tafsir Ibnu Katsir dan lainnya dari tafsir Al-Qur-an bil matsur..

Para Salafush Shalih memberi makna As-Sunnah dengan agama dan syariat yang
dibawa oleh Rasul Shallallahu alaihi wa sallam secara mutlak dalam masalah
ilmu dan amal, dan apa-apa yang diterima oleh para Shahabat, Tabiin dan
Salafush Shalih dalam bidang aqidah maupun furu
.
Abu Bakar Radhiyallahu anhu berkata, Sunnah itu adalah tali Allah yang
kuat.[13]

Abdullah bin ad-Dailamy rahimahullah (dari pembesar Tabiin) berkata, Telah
sampai kepadaku bahwa awal hilangnya agama ini adalah karena manusia
meninggalkan As-Sunnah [14]

Imam al-Lalika-i membawakan penafsiran ayat.

Artinya : Kemudian kami jadikan kamu di atas syariat dari perintah, maka
ikutilah... [Al-Jaatsiyah: 18]

Yakni engkau berada di atas Sunnah [15]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: Sesungguhnya As-Sunnah itu adalah
syariat, yakni apa-apa yang disyariatkan Allah Subhanahu wa Taala dan
RasulNya Shallallahu alaihi wa sallam dari agama (ini).[16]

As-Sunnah adalah yang dimaksud dengan hadits-hadits Nabi Shallallahu alaihi
wa sallam yang shahih.


[Disalin dari buku Kedudukan As-Sunnah Dalam Syariat Islam, Bab I :
As-Sunnah Dan Definisinya, Penulis Yazid Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka
At-Taqwa, PO.Box 264 Bogor 16001, Jawa Barat Indonesia, Cetakan Kedua
Jumadil Akhir 1426H/Juli 2005]
_________
Foote Note.
[1]. Qawaaidut Tahdits (hal. 62), Muhammad Jamaluddin al-Qasimi, Ushul
Hadits, Dr. Muhammad Ajjaj al-Khathib, cet. IV Darul Fikr 1401 H, Taisir
Muthalahil Hadits (hal. 15), Dr. Mahmud ath-Thahhan.
[2]. Lihat kitab Irsyaadul Fuhuul asy-Syaukani (hal. 32), Fat-hul Baari
(XIII/245-246), Mafhuum Ahlis Sunnah wal Jamaah inda Ahlis Sunnah wal
Jamaaah (hal. 37-43).
[3]. Lihat pada buku penulis, Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah (hal.
10).
[4]. HR. At-Tirmidzi (no. 2317), Ibnu Majah (no. 3976), Ibnu Hibban
(Taliiqatul Hisaan ala Shahiih Ibni Hibban no. 229), hadits ini hasan.
[5]. HR. At-Tirmidzi (no. 31), Ibnu Majah (no. 430), Shahih Ibni Majah (no.
345), al-Hakim (I/149) dan al-Hakim berkata, Sanadnya shahih. At-Tirmidzi
berkata: Hasan shahih. Lihat Shahih Ibni Majah (no. 344) dari Shahabat Ammar
bin Yasir.
[6]. HR. Al-Bukhari (no. 1149) dan Muslim (no. 2458), dari Shahabat Abu
Hurairah Radhiyallahu anhu
[7]. HR. Abi Dawud (no. 338-339), an-Nasa-i (I/213) dari Abu Said al-Khudri
Radhiyallahu anhu. Lihat Shahih Sunan Abu Dawud (no. 366), cet. I/ Gharraas,
th. 1423 H.
[8]. Ar-Risaalah (hal. 78 no. (252)), tahqiq Syaikh Ahmad Muhammad Syakir
rahimahullah.
[9]. Lihat Syarah Ushul Itiqaad Ahlis Sunnah wal Jamaah oleh Imam
al-Lalikaaiy (I/78 no. 70-71), tahqiq Dr. Ahmad Saad Hamdan.
[10]. Tafsir Ibnu Katsir (I/568).
[11]. HSR. Abu Dawud (no. 4604) dan Ahmad (IV/131).
[12]. Fatawaa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (III/366).
[13]. Asy-Syahru wal Ibanah, Ibnu Baththah al-Ukbary (no. 49).
[14]. Sunan ad-Darimi (I/45).
[15]. Syarah Ushul Itiqaad Ahlis Sunnah wal Jamaah oleh Imam al-Lalika-i
(I/76-77 no. 66).
[16]. Majmu Fataawaa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (IV/436).

Wa'alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh


_____

From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of bambang
Sent: Monday, November 13, 2006 11:26 AM
To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: [assunnah] arti sunnah

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatu,
Ana mau tanya apa arti sunnah.. ?,
Jika Sunnah mempunyai arti tidak dilakukan juga tidak mengapa, maka sungguh
dalam contoh Rasulullah SAW itu tidak membawa kebaikan, dan kecintaan dari
Allah SWT.
Sunnah adalah jika kita meninggalkannya maka kita akan merugi.., sehingga
siapa orang yang mau rugi...?
Bagaimana arti sunnah yang sebenarnya menurut manhaj salaf?.
terimakasih,
wassalam,

Posted by: "Beta Sagita" bustanulhikmah@ <mailto:bustanulhikmah%40gmail.com>
gmail.com
Wed Nov 8, 2006 2:38 pm (PST)
Namanya juga sunnah. tidak dilakukan juga tidak mengapa



Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke