Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh Pak Mahyudin Benar Pak kita dilarang untuk berpuasa sunnah hari Jum'at saja atau hari sabtu saja, berdasarkan dalil berikut ini, Dari Abu Hurairah radhiyallaHu anHu, Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam bersabda, Janganlah seorang diantara kalian berpuasa pada hari Jumat kecuali ia berpuasa sehari sebelumnya atau sesudahnya (HR. al Bukhari no. 1985, Muslim no. 1144, Abu Dawud no. 6403 dan at Tirmidzi no. 740) Dari Abdullah bin Busr as Sulami radhiyallaHu anHu, dari saudarinya ash Shamma radhiyallaHu anHa, Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam bersabda, Laa tashuumuu yaumas sabti illaa fiimaf turidha alaykum, wa in lam yajid ahadukum illaa lihaa-a inabatin aw uuda syajaratin falyamdhughHaa yang artinya, Janganlah kalian berpuasa pada Hari Sabtu, kecuali yang telah diwajibkan atas kalian. Jika salah seorang diantara kalian tidak meendapatkan (makanan untuk berbuka) kecuali kulit anggur atau ranting pohon, maka hendaklah ia mengunyahnya (HR. Abu Dawud no. 2404, at Tirmidzi no. 741 dan Ibnu Majah no. 1726, dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud no. 2116) Sementara itu untuk larangan puasa hari ahad saja, saya belum menemukan dalilnya Pak, untuk saat ini bagi saya puasa sunnah di hari ahad adalah tidak mengapa. Jika kebetulan ada puasa sunnah jatuh pada hari-hari yang dilarang puasa, maka ada baiknya digandeng dengan hari sesudahnya atau sebelumnya. Misalnya bapak ingin puasa Arafah yang jatuh pada hari Jum'at, maka sebaiknya bapak gandeng dengan hari kamis, jadi puasanya kamis dan jum'at. Demikian penjelasan saya Pak, wallaHu a'lam. BarakallaHu fiikum Semoga Bermanfaat Budi Ari
mahyudin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamu'alaikum Ana pernah dengar bahwa adanya larangan puasa hari jumat jika satu hari sebelum atau setelahnya tidak puasa, juga larangan puasa hari sabtu dan minggu. Yang ingin ana tanyakan ketika ada anjuran puasa sunnah yang jatuh pada hari2 larangan diatas, apakah kita tetap boleh puasa atau sebaiknya kita tidak puasa? Mohon dalil-dalilnya Wassalamu'alaikum Allah Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar" (QS. An Nisaa' : 48) Dari Abu Dzar ra., Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga'" (HR. Bukhari) [Hadits ini terdapat pada Kitab Shahih Bukhari] __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com