Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Solusi untuk masalah yang dihadapi oleh Akh Abu Fawry dan juga untuk ikhwah lainnya agar tidak ada lagi masalah seperti ini.
1. Sebagai muslim yang sudah belajar ilmu yang bermanhaj salaf tentunya kita harus memiliki akhlaq yang mulia dan adab yang baik. Orang yang menjadi takmir mesjid adalah orang yang diberikan amanah untuk me-manage mesjid. Mereka juga adalah orang yang berusaha memakmurkan mesjid.Sudah sepantasnya mereka kita hargai karena jarang ada yang mau me-manage mesjid. Jika ada panitia kajian rutin manhaj salaf yang mengadakan kajian di mesjid tentunya harus meminta izin kepada takmir mesjid karena takmir mesjid yang bertanggungjawab terhadap mesjid yang dikelolanya. Jadi segala sesuatu kegiatan yang ada di mesjid harus sepengetahuan takmir mesjid karena takmir mesjid tentu terlibat di dalamnya. Dalam hal ini panitia kajian rutin harus mengikuti aturan dari takmir mesjid (termasuk infaq yang diedarkan, karena takmir mesjid biasanya sudah menentukan "biaya intelektual ustadz"). Jika tidak maka bisa jadi akan terjadi perselisihan seperti masalah tersebut. Jika takmir mesjid bermanhaj salaf tentunya bisa diselesaikan. Tapi bagaimana jika takmir mesjid bukan bermanhaj salaf ? Bisa jadi kajian rutin manhaj salaf diusir (maaf jika kasar) sehingga menyulitkan yang lainnya dan menjauhkan dakwah salaf dari orang awam dan semakin miring pandangan awam. Sudah banyak kasus yang demikian hanya masalah semisal tersebut. Kepada panitia kajian rutin manhaj salaf mohon hal seperti ada perhatiannya. 2. Kita harus berbaik sangka, mereka (ikhwan kita) tidaklah demikian. Hanya kesalahpahaman saja. Semoga bermanfaat. Wallahu'alam. Wassalam, Abu Syauqi ----- Original Message ----- From: abu fawry To: assunnah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 09, 2007 7:07 PM Subject: [assunnah] Infak terbatas; Apakah termasuk meniru Golongan? Assalaamu'alaikum, Di masjid kami alhamdulillah sudah rutin diadakan kajian bermanhaj salaf, namun ada yang "menggelitik" saya untuk memberikan komentar sebagai berikut: 1. Setiap taklim, diedarkan kantong infaq namun dananya tidak diserahkan kepada Pengurus Masjid (Qodarulloh saya adalah Ketua Takmirnya dan sudah mengadakan teguran tetapi tidak bergeming dan tetap berjalan). Hasil infaq tersebut hanya disalurkan untuk ustadz yang bermanhaj salaf(?). Subhanalloh.., apakah memang demikian cara Salafussalafiy dalam bertindak? apakah memang Salafiy adalah sebuah Kelompok? Kalau terguran saya selaku "Pemimpin" tidak dihiraukan, mungkin ada Ikhwan/Asaatidz yang lebih digugu (dituruti) nasihatnya... melalui milist ini. 2. Bila memang demikian, apa bedanya dengan "Penganut Kristen Pantekosta" yang juga mengumpulkan dana/sumbangan dari jemaat dan hanya untuk kesejahteraan pendeta dan kelompoknya sehingga jarang aliran tersebut yang mempunyai gereja dan rela melakukan kebaktian secara bergilir dari rumah ke rumah? 3. Padahal sering disampaikan oleh asaatidz tetang hadist: Man tasyabbaha min qoumin fa huwa minhum. Mudah-mudahan nasehat/pendapat antum dapat membantu memperbaiki keadaan. Baarokallohu fiikum, wassalaamu'alaikum Abu Fawry ____________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/