assalamu'alaikum

wa iyakum Bapak Junindar, maaf Bapak, tadi pagi saya nulisnya agak tergesa-gesa 
karena harus segera mengantar anak saya sekolah. Kebetulan saya dulu pernah 
mengalami hal seperti ini sebelum saya belajar lebih mendalam tentang perkara 
agama, dan hal ini terjadi pada kedua anak saya (semoga Allah mengampuni 
kesalahan saya).
Kebetulan dulu yang menanam ari-ari adalah bapak mertua saya almarhum (semoga 
Allah juga mengampuni kekhilafan beliau), waktu itu setelah ari2 tsb dicuci 
dengan air bunga kemudian dibungkus dengan kain putih (layaknya jenazah kata 
beliau), kemudian dimasukkan dalam sebuah wadah layaknya 'kendi' (dalam bhs 
Jawa) bersama-sama dengan item-item lainnya (kalau saya tidak lupa, ada jarum, 
kertas bertulisan arab dll). Kemudian didoakan dan ditanam dalam tanah, dan di 
atasnya, dinyalakan api pakai 'senthir' (maaf yang ini saya juga tidak tahu bhs 
Indonesianya) selama 7 hari 7 malam. Demikian yang saya alami Pak...
Kemudian setelah saya lebih mendalami lagi tentang Tauhid dan Sunnah Rasululloh 
solollhu'alaihi wasallam, dari situ mulai paham tentang perkara-perkara yang 
pernah saya lakukan tersebut tidak ada tuntunannya.
Tentang bagaimana treatment dengan ari2 tersebut... mungkin ada pengalaman dari 
ikhwani fillah lainnya, bisa memberikan jawabannya...
Maaf Bapak, bila ada salah-salah kata dari saya....

Assalamu'alaikum


"Junindar, : Mr." <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Wa'alaikumsalam warahmatullaahi wabarakaatuh....

Terima kasih kepada Akhi Satya yang sudah memberikan tanggapan/jawaban
atas pertanyaan ana.....

Ana ada sedikit pertanyaan dari jawabana antum...

Jadi maksud dari akhi bahwa mengubur ari-ari termasuk perkara bi'dah ???
karena tidak tuntunan Dari Rasulullah, para sahabat dan generasi
terbaik sesudahnya..Apakah mengubur ari-ari termasuk di dalam hal ibadah
??? Apa yang harus kita lakukan selain dengan mengubur ari-ari tersebut,
apakah di buang ke tempat sampah ..?? Hal itu tentu akan menimbulkan bau
yang tidak sedap, dan itu akan sangat mengganggu orang lain (Tetangga)..

Mungkin Akhi satya atau ikhwan / akhwan yang mengetahui tentang hal ini
dapat membantu....

Asalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
________________________________


From: assunnah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, January 16, 2007 6:52 AM
To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: Balasan: [assunnah] Mengubur ari-ari (tembuni)

Assalamu'alaikum

Ada dua syarat amalan ibadah itu agar dapat diterima:
1. Ikhlas karena Allah,
2. Sesuai dengan syariat, dalil, tuntunan atau sering disebut dengan
ittiba' Nabi solollohu'alaihi wasallam.
Dalam perkara tembuni/mengubur ari-ari, apabila dilakukan dengan tujuan
untuk mencari kesalamatan/doa kepada si bayi yang baru saja lahir, maka
bisa muncul dua kemungkinan:
1. apabila dia meminta/memohon kesalamatan bukan kepada Allah akan
tetapi kepada makhluk seperti roh leluhur/bahurekso/jin penunggu maka
hal ini dapat menjerumuskan kita kepada perbuatan syirk, semoga kita
semua terlindung dari perbuatan ini.
2. apabila kita lakukan untuk memohon kepada Allah agar bayi diberi
keselamatan, hal ini bisa disebut dengan ibadah. Dalam perkara ibadah
ada suatu kaidah dalam islam:
"Untuk perkara muamalah (halal/haram) maka carilah larangannya, dan
dalam perkara ibadah carilah tuntunannya (contohnya...dari Rasululloh
solollohu'alaihi wasallam)". Maka dalam perkara mengubur ari-ari, belum
pernah Rasululloh solollohu'alaihi wasallam mencontohkan perkara ini,
dan belum pernah saya jumpai riwayat baik dari para shahabat maupun
generasi terbaik selanjutnya yang melakukan perkara ini. Apabila kita
tetap memaksa melakukannya dengan alasan "...yang penting kan niatnya
karena Allah", maka hal ini menjerumuskan kita dalam perkara bid'ah, dan
setiap bid'ah adalah sesat.
Dalam sebuah hadis dari A'isyah (semoga Allah meridloinya), "Barangsiapa
melakukan amalan yang tidak ada perintahnya (tuntunannya) pada kami,
maka amalan tersebut tertolak."
Wallohu a'lam

Assalamu'alaikum



---------------------------------
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik terhadap spam.
http://id.mail.yahoo.com/


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke