>From:"nugroho agung" <[EMAIL PROTECTED]> >Date: Fri Jan 19, 2007 12:54 pm >Asalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh >Melalui milis ini saya ingin menanyakan tentang hukum >mengenai ilmu laduni. Karena saya mendengar bahwa ada >suatu pondok pesantren di daerah Paiton/ Situbondo mampu >mengajari setiap orang yang ingin belajar suatu bahasa >secara cepat. Dimana untuk mempelajari ilmu tersebut kita >akan diberikan suatu minuman (minuman berkhasiat???),dan >tak lama kemudian kita akan mampu mengucapkan bahasa yang >kita ingin kuasai tersebut secara cepat, walaupun masih >perlu dilatih lagi. >Wa'alaikumsalam warahmatullaahi wabarakaatuh
Alhamdulillah Ilmu Laduni adalah merupakan suatu keyakinan orang-orang Sufi, seperti kutipan dibawah ini yang saya salin dari almanhaj ILMU LADUNI Istilah ini dikaitkan kepada firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala tentang nabi Khidir: "wa 'allamnaahu min Ladunnaa 'ilmaan" "Artinya :...Dan Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.". [Al-Kahfi : 65]. Yang dimaksud dengan ayat diatas, menurut mereka, adalah disingkapnya alam ghaib bagi mereka. Caranya, dengan kasyaf (penyingkapan), tajliyat (penampakan) serta melakukan kontak langsung dengan Allah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam[1]. Mereka berdalil dengan firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala. "Artinya : Dan bertaqwalah kepada Allah, maka Allah akan mengganjari kepada kalian semua". [Al-Baqarah : 282]. Pemikiran ilmu laduni dipelopori oleh Hisyam Ibnu Al-Hakam (wafat 199H), seorang penganut Syi'ah yang mahir ilmu kalam. Ia berasal dari Kufah. [2] Kedua Adapun hujjah mereka dengan firman-Nya Subhanahu wa Ta'ala. "Artinya : Dan bertaqwalah kepada Allah dan Allah akan mengajarimu (ilmu)". [Al-Baqarah : 282] Hal itu bukanlah hujjah, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menerangkan pemahaman ayat ini dan telah menentukan cara mencari ilmu yang disyari'atkan dan diwajibkan atas setiap muslim. Seperti sabdanya Shallallahu 'alaihi wa sallam. "Artinya : Sesungguhnya ilmu itu (diperoleh) dengan cara belajar". [Hadits Riwayat Daruquthni dalam Al-Ifrad wa al-Khatib dalam tarikhnya dari Abu Hurairah dan Abu Darda'. Lihat Silsilah Ash-Shahihah 342] Ketiga. Perihal pendapat mereka yang menyatakan, bahwa mencari ilmu dengan cara belajar adalah jalan yang memayahkan, terlalu bertele-tele, dianggap condong kepada dunia serta menyita perhatian dan kesungguhan (walaupun telah tinggi dalam menuntut ilmu tadi), tetap dianggap tidak sempurna. Kecuali, bila ditempuh dengan cara kasyaf dan ilham. ** Untuk lebih jelasnya silakan membaca artikel dibawa ini** http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=318&bagian=0 _________________________________________________________________ Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/ Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/