Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh

Saya juga punya pengalaman yang sama dengan akhi Hanif, tinggal di negeri
asing dengan hanya sedikit teman-teman seaqidah. Awalnya saya sama sekali
tidak mengenal manhaj salaf seperti apa, atau dalam agama Islam sendiri ada
beberapa firqah yang saling berselisih. Jika ada yang bertanya, anda sunni
atau syiah, saya hanya bisa bilang, saya ahlus sunnah wal jama'ah tanpa bisa
menjelaskan apa artinya itu.

Kebetulan saya berada di Belanda  ketika ada kejadian pemboman di stasiun
kereta Madrid. Teman-teman bertanya pada saya (juga mengaitkan dengan
peristiwa teror lainnya) kenapa Islam cenderung berlabel kekerasan. Saya
hanya bisa membantah dengan cara yang tidak memuaskan, bahkan oleh
pendengaran saya sendiri, karena kurang memahami ajaran Islam yang
sebenarnya.

Belajar dari peristiwa itu membuat saya mengerti bahwa sekedar mengatakan
SAYA BERAGAMA ISLAM saja tidak cukup, atau SAYA AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH pun
tidak cukup. Karena terbukti ada banyak penyimpangan yang dilakukan oleh
beberapa golongan yang juga MENGAKU BERAGAMA ISLAM atau AHLUS SUNNAH WAL
JAMA'AH tetapi pada kenyataannya justru menyelisihi tuntunan Rasulullah
sallallahu'alaihi wasallam dan para sahabatnya.

Adalah sebuah kemestian, jika kita merasa bagian dari ummat rasulullah
salllallahu'alaihi wasallam, untuk berusaha memurnikan kembali ajarannya,
menjelaskan kesalahan, meluruskannya, apabila kita telah mengetahuinya dan
memiliki kemampuan untuk itu, dan bukannya menyembunyikan atau
membiarkannya. Berusaha menjelaskan kesalahan -yang tentu saja didukung
dalil-dalil yang shahih - agar dapat menajdi pelajaran dan dihindari, bahkan
meluruskannya jika mampu, tentu saja berbeda dengan berusaha mencari-cari
kesalahan.

"Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah
kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui". (QS Al BAqarah : 42)


Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Khayla

_,_._,___

Kirim email ke