Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh

Ada beberapa point syubhat dari orang2 IM Jamaah Tarbiyah termasuk
PKS, KAMMI dari pertanyaan ini,

1. Dakwah salafi "terkesan" tidak syumul, hanya masalah tauhid
2. Ngaji terus, kapan "action" dakwah salaf ? terkesan tidak ada  action
3. Anggapan dakwah mereka "lebih" syumul
4. Anggapan termasuk syumul adalah "dakwah" parlemen
5. Anggapan dengan berkuasa akan lebih mudah "menegakkan" kalimat Allah.  

Bantahan syubhat 
1. Dakwah salaf "terkesan" tidak syumul

Dalam hal ini segala sesuatu harus dikembalikan ke al-Kitab dan
as-Sunnah sesuai pemahaman salaf, begitu juga makna "syumul"
apa yang dimaksud syumul menurut al-Kitab dan as-Sunnah sesuai
pemahaman salaf. 
Secara bahasa "syumul" berarti lengkap atau komplet, komprehensif.
kita lihat ajaran Islam memang lengkap mencakup segala aspek kehidupan
dari masalah Aqidah tentang iman kepada Allah sampai iman kepada hari
akhir sampai masalah buang air pun dibahas oleh Islam.
"Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi
orang-orang yang berserah diri." (terjemah an-Nahl : 89)
Ibnu Mas'ud menafsirkan "Sungguh telah kami jelaskan di dalam al-Quran
ini semua ilmu dan segala sesuatu"
Ibnu Katsir mengomentari "Dan perkataan Ibnu Mas'ud lebih umum dan
lengkap karena al-Qur'an mencakup atas semua ilmu yang bermanfaat dari
khabar yang telah lalu, ilmu yang akan terjadi, hukum semua yang halal
dan haram, semua yang diperlukan manusia dalam perkara agama dan dunia
mereka, kehidupan dan tempat kembali mereka (akhirat)". Lihat tafsir
Ibnu Katsir (maktabah syamilah)
 Dari Abu Dzar radhiallahu `anhu :"Rasulullahi `alaihi sholatu wa
salaam meninggalkan kami dan tidak ada burung yang mengepakkan
sayapnya di udara kecuali beliau menyebutkan kepada kami ilmunya" ,
dikeluarkan ath-Thabrani dalam Mu'jam Kabir, lihat Silsilah
ash-Shahihah oleh al-Albani (maktabah syamilah).
Dan masih banyak hadits yang semakna yang menunjukkan keuniversalan Islam.

Oleh karena itu tidak ada yang lebih faham dan mengilmui syumul nya
Islam kecuali orang yang belajar al-Qur'an dan as-Sunnah sesuai manhaj
Salaf.

Tuduhan dakwah salaf tidak syumul muncul dari dua kemungkinan
1.      Orang yang menuduh tidak tahu dakwah salaf
2.      Orang yang menuduh tahu tetapi punya niat buruk menghambat dan
memusuhi dakwah salaf (ini lebih parah)
Karena ilmu sebelum berkata dan beramal
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan
hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (terjemah
Al-Israa: 36) 

, maka siapakah yang lebih mengerti dan mampu mengamalkan syumuliah
Islam dengan BENAR ? apakah mereka yang malas dan nggak mau ngaji dan
sibuk berpolitik menggalang masa atau orang2 yang rajin mencari ilmu
yang shahih dari al-Quran dan as-Sunnah sesuai manhaj salaf? 

Kemudian kalau dilihat dalam dataran praktek, faktanya dakwah salaf
lah yang mengajarkan seluruh aspek Islam, baik aqidah, akhlaq maupun
ibadah. Tidak benar kalau dakwah salaf hanya berhenti masalah tauhid
(walaupun dakwah salaf selalu MENEKANKAN TAUHID), faktanya yang rajin
mengkaji tafsir, hadits2 kutub sittah (al-Bukhari Muslim Abu Dawud
Tirmidzi An-Nasa'i Ibnu Majah) dan kitab2 hadits lain seperti Musnad
Ahmad, Muwaththa' Malik, Sunan ad-Darimi, maupun matan2 hadits seperti
Riyadhus Shalihin, Bulughul Maram dan lain2.yang nota bene mengajarkan
syumuliah Islam. Bandingkan dengan kajian2 mereka, politik dan politik
itupun tanpa landasan yang sahih sesuai manhaj salaf, bukankan sangat
parsial???
Memakai baju dengan benar saja nggak bisa apalagi mau ngurusi ummat???
Bukankah menegakkan syariat Islam adalah bagian dari konsekuensi
Tauhid, bagaimana mereka mengajak dari bagian tauhid tapi melupakan
tauhidnya sendiri??

Jadi anggapan bahwa mereka lebih syumul adalah sekedar anggapan saja
kenyataannya sebaliknya, jauh dari anggapan.

Syubhat kedua
2. Ngaji terus, kapan "action" dakwah salaf ? terkesan tidak ada  action

Ngaji terus memang ciri dakwah salaf karena tanpa ilmu action yang
dilakukan pasti banyak mudharatnya dibanding maslahatnya.
Akan tetapi anggapan bahwa dakwah salaf terkesan tanpa action adalah
tuduhan yang jauh dari kenyataan.
Action apa yang dimaksud ? ini yang perlu diperinci, kalau action yang
dimaksud adalah masuk parlemen, mendirikan partai, demonstrasi ini
bukan action sesuai Islam tapi action bid'ah.
Tapi kalau action yang dimaksud adalah sesuai action para Rasul
`alaihim shalatu wa salam, yakni mengajak kepada Tauhid dan memerangi
Syirik, mengajak kepada As-Sunnah dan memerangi Bid'ah maka secara
fakta dakwah salaf lah yang di garis depan.
Ingat action kalau yang dimaksud adalah amal maka renungkanlah firman
Allah  yang artinya
"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru
(berdakwah) kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:
"Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (terjemah
Fushshilat :33)
Dakwah kepada tauhid adalah amalan yang besar sekali nilainya.


Atau action yang dimaksud adalah langkah nyata di lapangan (masyarakat)
Dalam hal ini jelas dakwah salaf mengajarkan untuk berakhlaq yang baik
berbakti kepada orang tua, kerabat, anak yatim, orang2 miskin,
berjihad fii sabiilillah dst., tetapi memang amalan ikhwah2 salafi
yang saya ketahui sendiri TIDAK DITONJOL-TONJOLKAN dan DIPUBLIKASIKAN,
banyak sekali yang saya ketahui berbuat baik di masyarakat, memberi
makan orang miskin, mengasuh anak yatim, membantu orang2 yang
kesusahan, tetapi memang mereka memilih IKHLAS tidak ditampak2kan dan
dicerita2kan karena hanya mengharap Allah semata. Mereka berperan
serta dalam masyarakat, gotong royong, menjadi guru, dosen, pedagang,
petani, penulis, dan profesi2 yang lain dan berusaha mengamalkan apa
yang telah mereka kaji dalam pengajian2 semampu mereka, tapi tidak
DIPUBLIKASIKAN.
Berbeda dengan mereka yang memang memPUBLIKASIKAN supaya menang dalam
pemilu, dapat pengikut banyak dll. Bahkan diTONJOL-TONJOLKAN lebih
dari semestinya. Juga dalam Jihad, contoh di Maluku banyak ikhwah yang
bahu membahu menolong dengan jiwa mereka dan harta mereka, bahkan
banyak yang syahid insya Allah di medan perang, tapi tidak
DITONJOLTONJOLKAN, bandingan dengan mereka ketika Jihad di Ambon?
Apakah langsung di medan perang??? . Dari ikhwah mantan mujahid ambon,
mereka sangat menonjolkan bendera2 partai mereka di Ambon, tapi tidak
maju ke garis depan. Bencana gempa di Bantul, saya tahu sendiri
bagaimana ikhwah bergerak dan beramal di sana tanpa membawa bendera2
hizbiyyah dan masih banyak lagi. 
Ingat KETIDAKTAHUAN MEREKA bukan berarti IKHWAH SALAFI TIDAK BERAMAL
(ACTION)!
Iniliah Hizbiah yang melihat orang lain dengan mata mereka sendiri
mata hizbiah, 
"kalau tidak lapor ke hizbi mereka dianggap tidak beramal"

Syubhat berikutnya
3. Anggapan dakwah mereka "lebih" syumul
Ini sudah dijawab di point 1.

4. Anggapan termasuk syumul adalah "dakwah" parlemen

Syumul yang bagaimana?  Apakah aktif di parlemen dianggap syumul,
sungguh sempit pengertian syumul.
Ingat para Ulama Ahlu Sunnah tidak terpengaruh terhadap siapa yang
berkuasa saat itu
Sejak bani Umayyah, bani Abbas, maupun raja2 yang lain baik raja yang
baik maupun buruk, dakwah para Ulama selalu tetap : "Mengajarkan
al-Quran dan as-Sunnah".
Mereka membahas politik secara syar'i  tapi bukan aktifis politik (ada
sebagian kecil yang diberi amanah sebagai penguasa) tapi semua sepakat
menyeru dan mengajak para penguasa untuk berpegang dengan al-Quran dan
as-Sunnah serta mendoakan mereka.
Bahkan Abu Hanifah, Malik bin Anas, asy-Syafi'i, Ahmad bin Hambal
bukanlah politikus, Ibnu Taimiyah yang menulis Siyasah Syar'iah
(Politik Syar'i) juga bukan politikus tapi ahli politik, semua ulama
ahlu sunnah ahli politik, Ibnu Qoyyim juga bukan politikus tapi punya
kitab tentang politik Thuruq al-Hukmiyah, hanya sebagian kecil yang
menjadi Qodhi, maupun penguasa. Siapapun yang berkuasa dakwah salaf
tetap konsisten dengan dakwah kepada al-Quran dan as-Sunnah.

5. Anggapan dengan berkuasa akan lebih mudah "menegakkan" kalimat Allah.  
Ini anggapan  bisa benar bisa salah 
Point pentingnya adalah BAGAIMANA MENDAPATKAN KEKUASAAN, sesuai
tuntunan atau menghalalkan segala cara?
Jadi titik permasalahannya bukan kekuasaan, tapi benar tidaknya
mendapatkekuasaan.
Kekuasaan adalah hak Allah semata2 diberikan dan dicabut oleh Allah saja.
"Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan
kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan
dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan
Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala
sesuatu." (terjemah Ali Imran:26)
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara
kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh
akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah
menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan
meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan
Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam
ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan
tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang
(tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang
fasik." (terjemah an-Nuur:55)
Kekuasaan adalah janji Allah apabila kita 
1.      Beriman kepada Allah dengan benar (Tauhid)
2.      Beramal Sholeh sesuai Sunnah
Dan selama mereka menyembah Allah saja dan tidak mensekutukan-Nya
dengan apapun.
Oleh karena itu untuk mendapatkan janji Allah harus digerakkan dakwah
tauhid dan sunnah bukan dengan masuk parlemen2.
Contohlah dakwah para Nabi `alaihim shalatu wa salam, dan para
Sahabat, dan ulama2 setelahnya. Dakwah salaf tidak terpengaruh oleh
siapapun yang berkuasa.
"Tegakkan Islam di hatimu niscaya akan tegak Islam di muka bumi" kalau
tidak salah perkataan Sayyid Quthb rahimahullah yang notabene tokoh
mereka.
Perlu dicatat bahwa 
Dakwah salaf mengajak anggota parlemen dan pemerintah untuk berhukum
dengan al-Quran dan as-Sunnah tanpa harus masuk menjadi anggota.
Sedengakan hizbiyah masuk parlemen bukannya menegakkan Islam,
kenyataanya malah undang-undang sekuler tegak di diri mereka tanpa
terasa, Allahu al-Musta'an.

Allahu a'lam

Abu 'Ali
Noor Akhmad Setiawan

--- In assunnah@yahoogroups.com, "Abdul Basith" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
> 
> Ikhwan fillah. 
> Dari beberapa interaksi dengan kawan2 dari IM, terkesan bahwa dakwah
> salaf tidak syumul/menyeluruh, tidak menyentuh seluruh aspek kehidupan
> melainkan hanya melulu membahas tauhid saja, atau dengan kata lain,
> ngaji..ngaji..dan ngaji terus. Kapan action-nya? Begitulah yang saya
> tangkap dari mereka. Sebaliknya dakwah merekalah yang syumul, segala
> sisi/aspek kehidupan umat berusaha digarap sampai pada tahap dakwah
> mereka di tataran parlemen dengan dalih kalau dapat merebut kekuasaan
> maka akan mudah menegakkan kalimat Allah.
> 
> Apakah benar demikian adanya?
> 
> Mohon pencerahan dari rekan2 faham tentang hal ini supaya saya tidak
> terhindar dari fitnah.
> Atas respon dan jawaban antum saya doakan jazaakumullahu khairal jazaa'
> 
> Wasssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
> Ibni Abi Luqman Ad-Dimaa-i, bi Jaawil Wustho


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke