----- Original Message ----
From: Risdy <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, 2 October, 2007 10:55:30 AM
assalamu'alaykum 

saya bertanya di milis sebelah, berhubung belum ada tanggapan mohon jawabannya 
bagaimana sikap kita sebagai bukti ketaatan kita kepada ulil amri, tapi disisi 
lain keputusannya tidak syar'i???
sebagai contoh dalam masalah penentuan tanggal 1 syawal, dimana
pemerintah lebih mengedepankan penentuan berdasarkan hisab dan
cenderung mengesampingkan ru'yah
=========

Wa'alaykumussalaam warahmatullahi wabarakatuh,
Akhi Risdy,
Ta'at kepada Ulil Amri sifatnya wajib dengan syarat selama mereka memerintahkan 
kepada kebaikan/ketaqwaan dan bukan kepada kemaksiatan.

PEDOMAN ISLAM DALAM MENGHADAPI PENGUASA MUSLIM

Oleh
Fadhilatusy Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan
http://www.almanhaj.or.id/content/739/slash/0

Manhaj Ahlus Sunnah wal Jama'ah dalam menghadapi pemerintah muslim adalah 
patuh dan taat, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Hai 
orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul(Nya), dan ulil 
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, 
maka 
kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu 
benar-benar beriman kepada Allah dan hari Kemudian. Yang demikian itu adalah 
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya" [An-Nisa : 59]

Rasullullah 
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Aku wasiatkan kamu 
agar selalu bertakwa, patuh dan taat (kepada pemimpin) walaupun yang memimpin 
kamu adalah seorang budak. Sebab siapa saja yang hidup sepeninggalku ia pasti 
melihat perselisihan yang sangat banyak. Maka berpegang teguhlah kepada 
sunnahku 
dan sunnah Khulafa' Rasyidin setelahku".

Hadits ini sangat sejalan dengan 
ayat di atas, dan dengan sabda Rasul Shallallahu 'alaihi wa 
sallam.

"Artinya : Barangsiapa mentaati pemimpin, sungguh ia telah 
mentaatiku, barangsiapa membangkang kepada pemimpin berarti ia telah 
membangkang 
kepadaku"

Dan masih banyak lagi hadits-hadits lain yang menganjurkan kita 
supaya patuh dan taat. Di antaranya sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa 
sallam.

"Artinya : Patuh dan taat meskipun hartamu diambil dan punggungmu 
dipukul"
Pemerintah muslim yang berdaulat wajib ditaati dalam 
bingkai ketaatan kepada Allah. Jika pemerintah menyuruh berbuat maksiat 
janganlah ditaati. 
Yaitu janganlah lakukan maksiat yang diperintahkannya itu. Namun dalam perkara 
yang bukan maksiat hendaklah ditaati.

[Disalin dari kitab Muraja'att fi fiqhil waqi' as-sunnah wal fikri 'ala dhauil 
kitabi wa sunnah, edisi Indonesia Koreksi Total Masalah Politik & Pemikiran 
Dalam Perspektif Al-Qur'an & As-Sunnah, hal 24-38 Terbitan Darul Haq, 
penerjemah Abu Ihsan Al-Atsari]

 Sekarang pertanyaannya apakah jika pemerintah menentukan tgl masuknya 
Ramadhan/Iedul Fithri itu merupakan maksiat? sedangkan hal itu sudah menjadi 
kewajiban pemerintah untuk menetapkannya terlepas dari bagaimana cara 
pengambilan keputusan.

Wallahu a'lam


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios.php/aturanmilis/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke