Assalamu'alaikum
 
Ya akhi, semoga Allah memahamkan agama-Nya kepada kita semua.
Sepertinya ada yang terlupakan, yakni:
Perlunya kita untuk mempelajari Bahasa Arab, karena apa?
Kitab-kitab yang anta sebutkan sebagian belum diterjemahkan. Toh
walaupun ada beberapa yang telah di terjemahkan, untuk kitab-kitab besar
tetap perlu merujuk kepada kitab aslinya. Karena dalam terjemahan
sendiri sedikit banyak istilah-istilah bahasa arab yang kurang pas bila
di terjemahkan ke bahsa Indonesia.
 
Ana sendiri, yang masih awam dalam bahasa Arab, pernah menela'ah kitab
Al Mughni (Terbitan pustaka Al Azzam), perlu mengulang-ulang dalam
beberapa pasalnya, dan tidak jarang ana harus memberikan tambahan kata
atau tanda baca di dalamnya agar memudahkan memahaminya. Wal hal, sehari
hanya dapatkan 2-3 pasal saja. Sekarang ana hanya jadikan kitab tersebut
referensi saja.
Terlepas dari itu ana kagum dengan kitab tersebut, karena pembahasan
dalam bidang Fiqh yang amat luas. (Bab "air" saja di sajikan dalam 100
halaman terjemahan, subhanallah)
Duhai malang nian mereka yang melalaikan bahkan meremehkan Bahasa Arab. 
 
Semoga melengkapi. 
 
-Ibnu Jalaluddin-
Victor Johnson 
Instrument Engineer 
PT Rekayasa Industri 
Jl. Kalibata Timur I No.36, Kalibata, Jakarta 12740 
  HP. +62 816 489 5990 

-----Original Message-----
From: assunnah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, November 27, 2007 5:08 PM
Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Ana copikan artikel dari al-aisar.com

Sebagian orang memiliki semangat yang tinggi untuk belajar ilmu
Syar'I dan meraihnya. Ia memulai belajarnya dengan " Al Mughni
" karya Imam Ibnu Qudamah -rahimahullah-, atau "Majmu'
Fatawa" karangan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -rahimahullah- , atau
kitab "Fathul Baari Syarah Shahih Bukhori " karangan Imam Ibnu
Hajar Al Atsqolani -rahimahullah-. Dia ingin menyelesaikan membaca kitab
besar ini. Dia menyangka bisa menghabiskannya dalam sebulan atau dua
bulan dan akan langsung menjadi ulama yang luas ilmu agamanya.

Namun, baru saja dia membuka karya besar ulama Salaf ini, dia sudah
mendapatkan istilah-istilah dan rumus-rumus sulit yang dia sendiri tidak
tahu maknanya. Dia merasa tidak ada yang bisa ia pahami dari yang
dibacanya tersebut. Akhirnya, dia meninggalkan belajar dan tidak ingin
lagi belajar selamanya. Inilah salah satu kesalahan besar yang terjadi
pada sebagian penuntut ilmu syar'I yaitu keinginannya untuk menaiki
tangga ilmu syar'I dalam sekali lompatan dan loncatan, hingga ia
jatuh dan hancur semangat dan keinginannya untuk belajar.

Padahal seharusnya dia menapaki tangga satu demi satu, sedikit demi
sedikit dengan penuh sabar dan ketekunan. Dimulai dari kitab yang kecil,
berpindah kepada pertengahan baru kemudian sampai pada kitab yang besar.
Barangsiapa tergesa-gesa sebelum waktunya, maka ia akan terhalang
darinya dan tidak akan mendapatkannya.

Inilah Tahap-tahap dalam menuntut ilmu :

1. Al Qur'anul Karim

Pentingnya bagi penuntut ilmu agar mengkhususkan target tertentu untuk
menghafal Al Qur'an setiap hari. Target tersebut hendaknya bisa satu
halaman atau setengah halaman atau minimal sepuluh ayat. Sebaiknya
menghafalnya satu halaman atau setengah halaman atau minimal sepuluh
ayat. Sebaiknya menghafalnya di hadapan seorang ustadz/guru yang
menguasai bacaan Al Qur'an. Jika tidak memungkinkan, maka ia bisa
dibantu temannya yang memiliki kesungguhan, karena hal ini akan
meningkatkan semangat dan memperkuat keinginan untuk menghafal Al
Qur'an. Hendaknya ia sering mengulang-ulang apa yang telah ia hafal
secara terus menerus. Hendaknya ia mengulang hafalannya ketika sholat
sunnah dan sholat malam. Dengan demikian akan memperkuat hafalannya.

2. Ilmu Tafsir

Sebaiknya para penuntut ilmu untuk membaca setiap harinya tafsir ayat
yang akan dia hafal pada hari itu. Dengan mengetahui makna ayat maka
bisa membantu dalam menghafalnya. Kemudian setelah hafal ayat tersebut,
dia kembali membaca tafsirnya untuk memperkuat ingatannya. Bacalah
dengan memulai membaca salah satu kitab tafsir ini, yaitu :

"Tafsir Al Baghowi", karya Imam Al Baghowi -rahimahullah-.
Beliau salah satu Imam Ahlus Sunnah yang mulia, atau kitab "
Zubdatut Tafsir" Karya Syaikh DR Muhammad bin Sulaiman Al Asyqor
-hafidhahulloh-, setelah itu berpindah ke tafsir " Taisir
Karimirrahman " karya Syaikh As' Sa'di -rahimahullah-,
kemudian tafsir "Fathul Qodir" karya Imam Asy Syaukani
-rahimahullah-. Setelah itu tafsir "Ibnu Katsir" karya Al Imam
Al Hafizh Ibnu Katsir -rahimahullah-. Baru kemudian pindah ke tafsir
yang besar seperti tafsir Ibnu Jarir Ath Thabari karya Imam Ath thobari
-rahimahullah- atau tafsir Al Qourthuby karya Imam Al Qurthuby
-rahimahullah- atau tafsir besar lainnya.

3.Ilmu Hadits dan Syarah (penjelasnya)

Sebaiknya kepada para penuntut ilmu agar bisa menghafal 3-5 hadits
setiap harinya. kalau bisa dihadapan seorang guru menguasai ilmu hadits
dan bahasa arab. Namun bila kesulitan, ia bisa menghafalnya dengan teman
yang bersungguh-sungguh dan memberi motivasi untuk meraih ilmu. Dengan
demikian bisa saling menjaga dari ganguan orang lain dan menjaga
semangatnya.

Sebaiknya diawali dengan menghafal "Hadits Arbain" karya Imam An
Nawawi -rahimahullah- dan ditambah dari Imam Ibnu Rajab. Disertai
dengan membaca penjelasan/syarah hadist tersebut yang akan dihafal dari
kitab mukhtashor /ringkasan seperti Syarh Al Arba'in oleh Imam Ibnu
Daqiq Al `Ied -rahimahullah-, (dan kitab syarah arbain yang lainnya
seperti syarah arbain oleh Imam Nawawi sendiri, Syarah Arbain oleh
Syaikh Al Utsaimin dan yang lainnya banyak sekali kitab yang menjelaskan
makna hadits arbain -red).

Setelah itu pindah ke kitab "Umdahtul Ahkam" karya Imam Abdul
Ghoni Al Maqdisi (kitab yang membahas hadits -hadist hukum yang
disepakati oleh Bukhori Muslim -red) dengan menghafal 3-5 hadits
setiap hari sambil membaca penjelasannya pada kitab "Taisir Allam
Syarh Umdahtul Ahkam" karya Syaikh Al Bassam -rahimahullah-.
Dilanjutkan dengan menghafal kitab "Al Muntaqo" karya Majd bin
Ibnu Taimiyah dengan membaca penjelasannya dalam "Nailur Author min
Muntaqo Al Akhbar" karya Imam Asy Syaukani. Terakhir berpindah ke
kitab "jami'ul Ulum Wa Al Hikam" karya Imam Ibnu Rajab Al
hambali -rahimahullah-.

Setelah menyelesaikan semua kitab diatas, baru berpindah ke kitab-kitab
hadits yang besar beserta penjelasannya. Dimulai dengan kitab
"Shahih Bukhori" karya Imam Bukhori -rahimahullah- dengan 
membaca syarah-nya yaitu "Fathul Baari Syarh Shahih Al Bukhori"
karya Imam Ibnu Hajar -rahimahullah- . Kemudian dilanjutkan dengan
"Shahih Muslim" karya Imam Muslim -rahimahullah- dengan
sekaligus membaca syarahnya yaitu Shahih Muslim Syarh An Nawawi oleh
Imam Nawawi -rahimahullah-.

Kemudian " Sunan Abu Daud" dengan syarah-nya Aunul Ma'bud
Syarh Sunan Abu Daud oleh Al `Adzim Abadi. Kemudian Sunan At
Tirmidzi dengan syarahnya berjudul Tuhfatul Ahwadzi Syarah Sunan At
Tirmidzi karya Al Mubarakfury. Setelah itu dilanjutkan ke Sunan An
Nasa'I, Sunan Ibnu Majah dan Musnad Ahmad dengan syarah-nya Al
fathur Rabbani karya As Sa'ati atau kitab-kitab besar lainnya.

4. Ilmu Tauhid

Sebaiknya seorang penuntut ilmu memulai kitab "Ushul Tsalatsah karya
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab beserta syarahnya Syarh Ushul
Ats-Tsalastah dari karya Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin
-rahimahullah- (dan syarh karya ulama lainnya -red). Kemudian berpindah
ke kitab A'laamus Sunnah Al Mansyuroh "karya Hafidzh Al Hikami.
Lalu kitab ` Lu'matul I'tiqod Al Hadi Al Mansyuroh"
karya Imam Al Maqdisi dengan syarahnya oleh Syaikh Abdulloh bin Jibrin.

Selanjutnya, berpindah ke kitab At Tauhid karya Syaikh Muhammad bin
Abdul Wahhab dengan syarahnya "Fathul Majid Syarah Kitab Tauhid
karya Syaikh Abdurrahman AluSyaikh -rahimahullah- atau Al Qoulul Mufid
Syarh Kitabit Tauhid karya Syaikh Al Utsaimin -rahimahullah-. Kemudian
berpindah ke Kitab Al Qowaidul Mutsla fi Syarhi Asma'illah wa
Shifatihil Husna karya Syaikh Al Utsaimin, beliau telah menjelaskan
sendiri bahwa ceramah penjelasan kitabnya ini telah direkam dalam
beberap kaset yang sangat bermanfaat, maka pelajar sebaiknya berusaha
untuk mendengarkannya.

Selanjutnya berpindah ke kitab Al Aqidah Al Washitiyyah karya Imam Ibnu
Taimiyah -rahimahullah- dengan syarahnya Syaikh Al Utsaimin juga syarah
dari Syaikh DR khalil Harras, Syaikh Sholih Alu Syaikh dan lainnya.

Selanjuttnya mereka bisa mengkaji kitab-kitab yang lebih besar seperti
"Al Aqidah At Tadmuriyyah karya Imam Ibnu Taimiyyah atau Al
Aqidatuth Thahawiyah karya Abu Ja'far Ath Thahawi dengan
penjelasannya oleh Ibnu Abi Al Izzi, Atau kitab As Sunnah karya Ibnu
Buthathah dan kitab Ushul I'tiqod Ahlis Sunnah wal Jamaah karya Imam
Al Lalikai -rahimahullah- .

5. Ilmu Fiqih

Sebaiknya penuntut ilmu mengkhususkan dirinya dengan beberapa masalah
fiqh yang ingin dia fahami atau kaji setiap harinya kurang lebih 4-7
masalah. Sebaiknya dia memulainya dengan kitab "Ad Durrarul
Bahiyah" karya Imam Asy Syaukani -rahimahullah- . Kemudian dia
mendengar kaset "Fatawa Nurun alad Darbi" karya Syaikh Abdul
Aziz bin Baaz , Syaikh Muhammad bin Shalih Al Ustaimin
-rahimahakumullah-, hingga kitab "Al Mughni" karya Imam 
Ibnu Qudamah Al Maqdisi.

Selanjutnya berpindah ke kitab-kitab fiqh muqorin (perbandingan madzhab)
dan ensiklopedi fiqh seperti kitab "Al Mughni" karya Imam Ibnu
Qudamah dan kitab " Al Majmu" "Syarahil Muhadzdzab" 
karya Imam An Nawawi -rahimahullah-.

6. Siroh Nabawiyyah (Biografi Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam )

Penuntut ilmu sebaiknya memulai dengan mengkaji kitab "Ar Rakhiqul
Makhtum" Karya Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfury, kemudian
berpindah kitab "Hadzal Habib ya Muhib"karya Syaikh Abu Bakar Al
Jazairy -rahimahullah-. Selanjutnya mengkaji kitab " As Siroh An
Nabawiyyah" karya Imam Ibnu Katsir -rahimahullah- dan kitab Zaadul
Ma'ad karya Imam Ibnu Qoyyim Al Jauziyah -rahimahullah-.

7. Tarikh (Sejarah Islam) , Biografi Ulama dan Informasi tentang mereka
- rahimakumulloh-

Sebaiknya penuntut ilmu memulia dengan membaca kitab " Shuwar min
Hayaatis Shahabah dan kitab " Shuwar min Hayaatit Tabi'in"
keduanya karya Syaikh DR Abdurrahman Ra'fat Al Basya. Selanjutnya
kitab "Ar Riqqah wal Buka" karya Imam Ibnu Quda,ah
-rahimahullah-. Kitab Az Zuhd oleh Imam Ahmad -rahimahullah-. Dan kitab
Al Bidayah wa An Nihayah karya Imam Ibnu Katsir. Kemudian kitab Siyar
A'lamin An Nubala karya Al Haidzh Adz Dzahabi -rahimahullah- dan
berpindah ke kitab At Tarikh Baghdad karya Al Khatib Al Baghdadi
-rahimahullah- serta kitab-kitab besar lainnya.

8. Pendidikan Keimanan

Dimulai bertahap dengan membaca At Tibyan fi Adabi Hamlatil Qur'an
karya Imam An Nawawi -rahimahullah-, kemudian berpindah ke kitab
Mukhtashor Minhail Qoshidin karya Ibnu Qudamah Al Maqdisi
-rahimahullah-, kemudian dilanjutkan ke kitab Istisyaq Nasim Al Unsy
karya Imam Ibnul Jauzy -rahimahullah-, berikutnya kitab Al Jawaabul
Kaafi liman saala anid Dawaaisy Syafii dikenal dengan nama Ad Daa wa
Dawaa karya Imam Ibnu Qoyyim -rahimahullah- kemudian kitab At Takhwif
minan Naar karya Imam Ibnu rajab, baru berpindah ke kitab-kitab besar
seperti Madaarijus Salikin karya Imam Ibnul Qoyyim dan kitab besar
lainnya.

sumber : 102 kiat agar semangat menuntut ilmu membara


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios.php/aturanmilis/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Reply via email to