Apakah Saat ini Gunung-gunung itu Berjalan !? Dalam situs http://www.harunyahya.com/malaysian/keajaiban02.php dikatakan,
Dalam sebaris ayat kita telah dimaklumkan bahawa gunung-gunung bukanlah kaku yang seperti kita lihat, tetapi adalah dalam pergerakan secara berterusan, 'Dan kamu melihat gunung-gunung itu, kamu menyangka ianya tetap di tempatnya padahal ia bergerak seperti geraknya awan' (QS. An Naml : 88) <kemudian dikatakan> Di sana harus dinyatakan beberapa fakta penting; Tuhan merujuk pergerakan gunung-gunung sebagai satu gerakan 'penghanyutan' dalam ayat tersebut. Hari ini saintis modern juga menggunakan istilah 'hanyutan benua' untuk fenomena ini. Suatu yang tidak diragui ialah satu dari keajaiban al Qur'an ialah fakta saintifik ini yang baru diketahui baru-baru ini melalui bidang sains, telah pun dikhabarkan dalam al Qur'an Lalu apakah pendapat tersebut benar !? Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata, Coba perhatikan secara sempurna, Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri. Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagaimana jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Barangsiapa yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik daripadanya, sedang mereka itu adalah orang-orang yang aman tenteram dari kejutan yang dahsyat pada hari itu (QS. An Naml : 87-89) Ayat ini secara jelas menunjukkan bahwa kejadian tersebut adalah ketika Hari Kiamat (Kitab Tafsir al Kahfi halaman 81) Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz juga berkata berkaitan dengan masalah ini, Ayat sebelum dan sesudahnya menunjukkan bahwasannya berjalannya gunung seperti berjalannya awan itu terjadi pada hari kiamat, karena ayat ini terjadi saat Allah berfirman, Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri. Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagaimana jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Barangsiapa yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik daripadanya, sedang mereka itu adalah orang-orang yang aman tenteram dari kejutan yang dahsyat pada hari itu (QS. An Naml : 87-89) Ayat-ayat ini menceritakan tentang hari kiamat sebagaimana sangat jelas dan bukan terjadi di alam dunia. Betapa banyak ayat-ayat al Quran yang harus dipahami dengan ayat sebelum dan sesudahnya (Kitab al Adillah aln Naqliyah halaman 96-98) Penafsiran kedua Ulama tersebut, semoga Allah Taala merahmatinya, sangat sesuai dengan penafsiran al Imam al Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah, Firman Allah Taala, Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagaimana jalannya awan (QS. An Naml : 88) yaitu engkau lihat seakan-akan tetap tidak bergerak seperti apa adanya, padahal dia berjalan seperti gerakan awan yaitu bergerak dari tempat-tempatnya, sebagaimana Allah Taala berfirman, Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar (QS. Al Kahfi : 47) (Tafsir Ibnu Katsir 6/247) Demikianlah penafsiran dan pendapat yang haq yaitu bahwa berjalannya gunung-gunung seperti awan bukanlah terjadi pada saat ini tetapi akan terjadi pada hari kiamat. Semoga Allah Taala memberikan ilmu yang bermanfaat untuk kita semua. Maraji : Matahari Mengelilingi Bumi, Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf, Pustaka al Furqan, Gresik, Cetakan Kedua, Jumadits Tsani 1427 H. Tafsir Ibnu Katsir Jilid 6, Pentahqiq : Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq al Sheikh, Pustaka Imam Syafii, Cetakan Kedua Jumadil Akhir 1426 H/Juli 2005 M. http://www.harunyahya.com/malaysian/keajaiban02.php Semoga Bermanfaat. Allah Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar" (QS. An Nisaa' : 48) Dari Abu Dzar ra., Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga'" (HR. Bukhari) [Hadits ini terdapat pada Kitab Shahih Bukhari] --------------------------------- Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.