Assalamu'alaykum warahmatullah

Dhanny Kosasih wrote:
> wa'alaykumsalaam warahmatullah. Ust Yazid pernah menulis buku tentang Yasinan 
> khusus judulnya Yasinan, dan Ust Abdul Hakim pernah menulis buku tentang 
> Tahlilan, kedua buku itu kecil namun cukup lengkap.
> Barakallahufik

Semoga kedua buku tersebut masih ada di pasaran
karena terus terang aja, sangat susah mencari buku bermanhaj salaf
yang terbit tahunan lalu

> On 6/23/08, Bagus Nuryanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Assalamu'alaikum
>> warohmatullohi. .
>>
>> Ana minta tolong beri artikel atau penjelasan/fatwa Ulama tentang Yasinan,
>> Tahlilan. Ada teman ana yang mondok di pesantren Tradisional yang penuh
>> Bid'ah dan berpikiran jelek tentang manhaj Salaf karena kena Subhat-subhat
>> yang ditebar musuh Sunnah. Sukron

Semoga artikel di bawah bermanfaat

Wassalamu'alaykum warahmatullah
Joy


YASINAN: BID'AH YANG DI ANGGAP SUNNAH

Oleh:
Muhammad Ikrar Yamin

"Ayo pak kita yasinan di rumahnya pak RT!" Kegiatan yang sudah menjadi tradisi 
di masyarakat kita ini biasanya diisi dengan membaca surat Yasin secara 
bersama-sama. Mereka bermaksud mengirim pahala bacaan tersebut kepada si mayit 
untuk meringankan penderitaannya. Timbang-timbang, daripada berkumpul untuk 
bermain catur, kartu apalagi berjudi, kan lebih baik digunakan untuk membaca 
Al-Qur'an (khususnya surat Yasin). Memang sepintas jika dipertimbangkan menurut 
akal pernyataan itu benar namun kalau dicermati lagi ternyata ini merupakan 
kekeliruan.

AL-QUR'AN UNTUK ORANG HIDUP

Al-Qur'an diturunkan Alloh Ta'ala kepada Nabi Muhammad shollallohu'alaihi wa 
sallam sebagai petunjuk, rahmat, cahaya, kabar gembira dan peringatan. Maka 
kewajiban orang-orang yang beriman untuk membacanya, merenungkannya, 
memahaminya, mengimaninya, mengamalkan dan berhukum dengannya. Hikmah ini tidak 
akan diperoleh seseorang yang sudah mati. Bahkan mendengar saja mereka tidak 
mampu. "Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang mati itu 
mendengar." (Terjemah An-Nahl: 80). Alloh Ta'ala juga berfirman di dalam surat 
Yasin tentang hikmah tersebut yang artinya, "Al Qur'an itu tidak lain hanyalah 
pelajaran dan kitab yang memberi penerangan supaya dia memberi peringatan 
kepada orang-orang yang hidup." (Yasin: 69-70). Alloh berfirman yang artinya, 
"Sesungguhnya seseorang itu tidak akan menanggung dosa seseorang yang lain dan 
bahwasanya manusia tidak akan memperolehi ganjaran melainkan apa yang telah ia 
kerjakan." (An-Najm: 38-39). Berkata Al-Hafizh Imam Ibnu Katsir rohimahulloh: 
"Melalui ayat yang mulia ini, Imam Syafi'i rohimahulloh dan para pengikutnya 
menetapkan bahwa pahala bacaan (Al-Qur'an) dan hadiah pahala tidak sampai 
kepada orang yang mati, karena bacaan tersebut bukan dari amal mereka dan bukan 
usaha mereka. Oleh karena itu Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam tidak 
pernah memerintahkan umatnya, mendesak mereka untuk melakukan perkara tersebut 
dan tidak pula menunjuk hal tersebut (menghadiahkan bacaan kepada orang yang 
mati) walaupun hanya dengan sebuah dalil pun."

Adapun dalil-dalil yang menunjukkan keutamaan surat Yasin jika dibaca secara 
khusus tidak dapat dijadikan hujjah. Membaca surat Yasin pada malam tertentu, 
saat menjelang atau sesudah kematian seseorang tidak pernah dituntunkan oleh 
syari'at Islam. Bahkan seluruh hadits yang menyebutkan tentang keutamaan 
membaca Yasin tidak ada yang sahih sebagaimana ditegaskan oleh Al Imam Ad 
Daruquthni.

Islam telah menunjukkan hal yang dapat dilakukan oleh mereka yang telah 
ditinggal mati oleh teman, kerabat atau keluarganya yaitu dengan mendo'akannya 
agar segala dosa mereka diampuni dan ditempatkan di surga Alloh subhanahu wa 
ta'ala. Sedangkan jika yang meninggal adalah orang tua, maka termasuk amal yang 
tidak terputus dari orang tua adalah do'a anak yang sholih karena anak termasuk 
hasil usaha seseorang semasa di dunia.

BIAR SEDERHANA YANG PENTING ADA TUNTUNANNYA

Jadi, tidak perlu repot-repot mengadakan kenduri, yasinan dan perbuatan lainnya 
yang tidak ada tuntunannya dari Rosululloh shollallohu'alaihi wa sallam. Bahkan 
apabila dikaitkan dengan waktu malam Jum'at, maka ada larangan khusus dari 
Rosululloh shollalohu'alaihi wa sallam yakni seperti yang termaktub dalam 
sabdanya, "Dari Abu Hurairah, dari Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam: 
Janganlah kamu khususkan malam Jum'at untuk melakukan ibadah yang tidak 
dilakukan pada malam-malam yang lain." (HR. Muslim). Bukankah lebih baik 
beribadah sedikit namun ada dalilnya dan istiqomah mengerjakannya dibanding 
banyak beribadah tapi sia-sia? Rosululloh shollallohu'alaihi wa sallam 
bersabda, "Barangsiapa yang beramal yang tidak ada tuntunannya dari kami, maka 
ia tertolak." (HR. Muslim). Semoga Alloh subhanahu wa ta'ala melindungi kita 
semua dari hal-hal yang menjerumuskan kita ke dalam kebinasaan. Wallohu a'lam 
bishshowab.

***

Tingkat pembahasan: Dasar

Penulis: Muhammad Ikrar Yamin

------------------------------------

Website anda http://www.almanhaj.or.id
Download MP3 -Free kajian Islam- http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios.php/aturanmilis/Yahoo! 
Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke