19. Tanya: Bagaimana menyikapi rekan kerja yang sering menyalakan musik?
Posted by: "Indra Treumann" [EMAIL PROTECTED]   itreumann
Tue Dec 2, 2008 3:51 pm (PST)
Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Dalam keseharian, pada saat bekerja, rekan ana selalu menyetel musik
dengan
menggunakan speaker dan suara yang pasti kedengaran jelas di telinga ana.
Sementara ana sudah mengingatkan dia tentang hukum musik (dan karena
senioritas, mungkin ucapan ana tidak digubris). Yang lebih membuat ana
tambah khawatir, karena ana juga belum lama menjauhkan diri dari
meninggalkan musik, terkadang ana malah ikut larut menikmati lantunannya.
Apa yang harus ana lakukan untuk memperbaiki keadaan ini?

Jazakallah.
----------------------------
Wa alaykumus salaam warohmatullahi wabarokatuh,

Alhamdulillahi rabbil 'alamin.

Ana hanya ada beberapa saran, yang juga pernah ana alami hal serupa di kantor 
ana.
Jika dia atasan kita atau senior, tentu kita tidak dapat memaksanya untuk 
mematikan musiknya. Namun, jika dia bawahan kita, kita tinggal perintahkan dia 
mematikannya, dan biasanya mereka mau melakukannya.

Permasalahannya adalah, dia atasan atau senior kita, tentu kita perlu 
mendakwahinya dengan lemah-lembut dan menunggu waktu yang pas untuk 
menyampaikannya.
Jika memang mengganggu sekali, maka bisa kita cari buku2 terkait atau kirimkan 
dia-artikel-artikel yang terkait dengan haramnya musik. Namun sebelum 
menyampaikan hal tersebut, lebih utama adalah menyampaikan masalah aqidah dan 
manhaj.
Karena, dengan aqidah yang kuat dan manhaj yang jelas, maka dia akan mudah 
menerimanya.
Dan ini tidak tidak menyelisihi pokok da'wah, yakni memberikan yang lebih 
penting dari yang penting.

Dan apabila cara-cara ini tidak diterima juga, maka tugas antum sudah cukup, 
jangan menjadikan hal ini mempengaruhi hubungan kerja kita dengan dia. Anggap 
saja tidak ada terjadi apa-apa, dan lakukanlah muamalah seperti biasa.

Dan kalo dia tetap memutar dengan keras, tidak mengapa dimintakan kepada dia 
-setiap hari, untuk memperkecil atau mematikannya. Karena telinga dia punya 
haq, telinga kita pun punya haq. Kalo masih belum terima juga, coba cek di 
peraturan -kantor, apa ada larangan mendengarkan musik. Di kantor ana ada, tapi 
ana belum-menggunakannya untuk memaksa orang mematikannya. Karena umumnya 
kantor ana, jika mereka memutar musik, maka mereka memutar untuk cukup dirinya 
atau menggunakan ear-phone. Kalo ada di peraturan, maka antum bisa peringatkan 
dia dengan ini. Kalo masih belum terima, antum bisa laporkan ke HRD/atasan 
sesuai dengan peraturan kantor.

Dan untuk sementara, jika cara-cara tersebut tidak juga berhasil, maka antum 
bisa menggunakan ear-phone, untuk mendengarkan kajian-kajian yang bermanfaat.
Insyaa Allah, ini dapat meredam, suara musik yang terdengar keras dan kita 
tidak ikut-larut karenanya.

Wallahu musta'an. Wallahu Ta'ala a'lam.

Wa iyyakum.

Abu Hanan

------------------------------------

Website anda http://www.almanhaj.or.id
Download MP3 -Free kajian Islam- http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke