Pacaran Terselubung Via Chatting dan HP
�
Tanya: Aku adalah seorang pemuda. Aku punya hobi main internet dan ngobrol 
(chatting). Aku hampir tidak pernah chatting dengan cewek. Jika terpaksa aku 
chatting dengan cewek maka aku tidaklah berbicara kecuali dalam hal yang 
baik-baik.

Kurang dari setahun yang lewat ada seorang gadis yang mengajak aku chatting 
lalu meminta no hp-ku. Aku katakan bahwa aku tidak mau menggunakan hp dan aku 
tidak ingin membuat Allah murka kepadaku.
�
Dia lalu mengatakan, Engkau adalah seorang pemuda yang sopan dan berakhlak 
mulia. Aku akan bahagia jika kita bisa berkomunikasi secara langsung�. 
Kukatakan kepadanya, Maaf aku tidak mau menggunakan HP. Kemudian dia berkata 
dengan nada kesal, Terserah kamulah.

Selama beberapa bulan kami hanya berhubungan melalui chatting. Suatu ketika dia 
mengatakan, ku ingin no HP-mu. Bukankah dulu sudah pernah kukatakan kepadamu 
bahwa aku tidak mau menggunakan HP, jawabku. Dia lalu berjanji tidak akan 
menghubungiku kecuali ada hal yang mendesak. Kalau demikian aku sepakat.

Setelah itu selama tiga bulan dia tidak pernah menghubungiku. Akupun berdoa 
agar Allah menjadikannya bersama hamba-hambaNya yang shalih.
Tak lama setelah itu ada seorang gadis kurang lebih berusia 16 tahun yang 
berakhlak dan sangat sopan menghubungi no HP-ku. Dia berkata dalam telepon, Apa 
benar engkau bernama?.Benar, apa yang bisa kubantu, tanyaku. Dia mengatakan, 
Fulanah, yaitu gadis yang telah kukenal via chatting, berkirim salam untukmu. 
Salam kembali untuknya. Mengapa tidak dia sendiri yang menghubungiku?, tanyaku. 
Telepon rumahnya diawasi dengan ketat oleh orang 
tuanya�, jawabnya.

Setelah orang tuanya kembali memberi kelonggaran, dia kembali menghubungiku. 

Kukatakan kepadanya, Jangan sering telepon namun dia selalu saja 
menghubungiku. Akan tetapi pembicaraan kami sebatas hal-hal yang baik-baik. 
Kami saling mengingatkan untuk melaksanakan shalat, puasa dan shalat malam.

Setelah beberapa waktu lamanya, dia berterus terang kalau dia jatuh cinta 
kepadaku dan aku sendiri juga sangat mencintainya. Aku juga berharap bisa 
menikahinya sesuai dengan ajaran Allah dan rasul-Nya karena dia adalah seorang 
gadis yang berakhlak, beradab dan taat beragama setelah aku tahu secara pasti 
bahwa aku adalah orang yang pertama kali melamarnya via telepon.

Akan tetapi empat bulan yang lewat, ayahnya memaksanya untuk menikah dengan 
saudara sepupunya sendiri karena ayahnya marah dengannya. Inilah awal masalah. 

Aku mulai sulit tidur. Kukatakan kepadanya, Serahkan urusan kita kepada Allah. 

Kita tidak boleh menentang takdir. Namun dia meski sudah menikah tetap saja 
menghubungiku. Kukatakan kepadanya, Haram bagimu untuk menghubungiku karena 
engkau sudah menjadi istri seseorang.
�
Yang jadi permasalahan, bolehkah dia menghubungiku via HP sedangkan dia telah 
menjadi istri seseorang? Allah lah yang menjadi saksi bahwa pembicaraanku 
dengannya sebatas hal yang baik-baik. Kami saling mengingatkan untuk menambah 
ketaatan terlebih lagi ayahnya memaksanya untuk menikah dengan dengan lelaki 
yang tidak dia cintai.

Jawab:
Saling menelepon antar lawan jenis itu tidaklah diperbolehkan secara mutlak 
baik pihak perempuan sudah bersuami ataukah belum. Bahkan ini adalah tipu daya 
Iblis.

Kau katakan bahwa tidak ada hubungan antaramu dengan dia selain saling 
menasehati dan mengajak untuk melakukan amal shalih. Perhatikan bagaimana 
masalah cinta dan yang lainnya menyusup melalui hal ini. Bukankah engkau tadi 
mengatakan bahwa engkau mencintainya dan diapun mencintaimu sedangkan katamu 
topik pembicaraanmu hanya seputar amal shalih? Kami tahu sendiri beberapa 
pemuda yang semula sangat taat beragama berubah menjadi menyimpang gara-gara 
hal ini.
�
Wahai saudaraku bertakwalah kepada Allah. Jauhilah hal ini. Cara-cara seperti 
ini lebih berbahaya dari pada cara-cara orang fasik yang secara terang-terangan 
ngobrol dengan perempuan dengan tujuan-tujuan yang tidak terpuji. Mereka sadar 
bahwa yang mereka lakukan adalah sebuah maksiat. Sadar bahwa suatu hal itu 
adalah keliru merupakan awal langkah untuk memperbaiki diri.

Sedangkan dirimu tidak demikian bahkan boleh jadi engkau menganggapnya sebagai 
sebuah ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengatakan,

مَا تَرَكْتُ بَعْدِى فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

Tidaklah kutinggalkan suatu ujian yang lebih berat bagi laki-laki melebihi 
wanita (HR Bukhari no 4808 dan Muslim no 2740 dari Usamah bin Zaid).

Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda,

فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِى إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِى النِّسَاءِ

Sesungguhnya awal kebinasaan Bani Israil adalah disebabkan masalah wanita(HR 
Muslim no 7124 dari Abu Said al Khudri).

Perempuan yang mengajakmu ngobrol dengan berbagai obrolan ini padahal tidak ada 
hubungan kekerabatan antara dirimu dengannya adalah suatu yang haram. 

Hati-hatilah dengan cara-cara semisal ini. Moga Allah menjadikanmu sebagai 
salah seorang hambaNya yang shalih.

Tanya: Andai jawaban untuk pertanyaan di atas adalah tidak boleh apakah boleh 
dia mengajak aku ngobrol via chatting?

Jawab:
Wahai saudaraku, hal ini tidaklah dibolehkan. Hubunganmu dengannya semula 
adalah chatting lalu berkembang menjadi komunikasi langsung via telepon dan 
ujung-ujungnya adalah ungkapan cinta. Apakah hanya akan berhenti di sini?

Semua hal ini adalah trik-trik Iblis untuk menjerumuskan kaum muslimin dalam 
hal-hal yang haram. Bersyukurlah kepada Allah karena Dia masih menyelamatkanmu. 

Bertakwalah kepada Allah, jangan ulangi lagi baik dengan perempuan tersebut 
ataupun dengan yang lain.

Tanya: Apa hukum seorang laki-laki yang chatting dengan seorang perempuan via 
internet dan yang dibicarakan adalah hal yang baik-baik?

Jawab:
Tidak ada seorangpun yang bisa mengeluarkan fatwa yang bersifat umum untuk 
permasalahan semisal ini karena ada banyak hal yang harus dipertimbangkan 
masak-masak. Fatwa yang bisa saya sampaikan kepadamu adalah obrolan dengan 
lawan jenis yang semisal kau lakukan adalah tidak diperbolehkan. Bukti nyata 
untuk hal ini adalah apa yang kau ceritakan sendiri bahwa hubunganmu dengan 
perempuan tersebut terus berkembang ke arah yang terlarang.

[Disarikan dari Majmu Fatawa al Adab karya Nashir bin Hamd al Fahd].
www.ustadzaris.com


------------------------------------

Website anda http://www.almanhaj.or.id
Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    assunnah-dig...@yahoogroups.com 
    assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke