‎​وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 

Usulan yang bagus, semoga Allah memudahkan kita unttuk bertaawun dalam masalah 
yang mulia ini. 

‎​بَارَكَ اللَّهُ فِيْك 

Abu abdurrahman, 
yang mendambakan ampunan-Nya

... karena anak shalih adalah investasi yang tiada ternilai.

-----Original Message-----
From: "mp3_ceramah" <mp3_cera...@yahoo.com>
Sender: assunnah@yahoogroups.com
Date: Mon, 25 Jul 2011 15:37:23 
To: <assunnah@yahoogroups.com>
Reply-To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: [assunnah] Beberapa Catatan dari Terbakarnya Sebagian Bangunan Mahad 
Putri PYIT Bogor

Assalamu 'alaikum warahmatullah wabarakatuh
Sengaja ana tuliskan lengkap judul email ana agar bisa meredam
kesimpangsiuran berita yang tersebar baik via email, sms, BBM ataupun
media lainnya.
Qadarullah, ketika peristiwa itu terjadi, kami sekeluarga sedang
ber-ziarah ke rumah kakak istri yang menjadi salah seorang guru di PYIT
dan menginap di sana.
Kejadian kebakaran berlangsung sangat cepat. Kronologis awal terjadinya
kebakaran, sebab musababnya, ana pribadi tidak tahu.Yang bisa ana
saksikan, api sudah membumbung tinggi terlihat dari jendela rumah kakak
ipar. Dan ketika sampai di lokasi kejadian, hawa panas sudah terasa dari
pintu gerbang mahad putri,yang dulunya adalah mahad putra untuk tingkat
aliyah.Untuk diketahui, lokasi mahad putri terletak di pinggir jalan,
sebelum mahad putra. Jarak dengan mahad putra sekira 100-200 meter. Di
antara mahad putri dan mahad putra, ada bangunan rumah asatidz. Tapi
ketiga bangunan tersebut berjarak, tidak menempel satu sama lain.
Bangunan yang terbakar adalah lantai 2 dari bangunan berbentuk L di
samping masjid mahad putri atau lebih tepatnya di belakang masjid.
Dinding dan lantai bangunan berupa beton. Sedangkan atap berupa genteng.
Plafon dari triplek/kayu lapis.
  [KISMI DWI ASTUTI/"PRLM"]
[Gambar ini diambil dari www.pikiran-rakyat.com]
Ketika kejadian berlangsung, para asatidz putra dan seluruh santri
putra, termasuk satpam sedang melaksanakan shalat maghrib berjamaah di
masjid mahad putra. Sedang seluruh santri putri juga sedang melaksanakan
shalat maghrib di masjid di mahad putri. Sedang 2 orang musyrifah
(pendamping santri) yang akhirnya menjadi korban meninggal dunia, berada
di kamar yang terletak di lantai 2 bangunan berbentuk L di samping
masjid mahad putri, yang dijadikan tempat tidur santri putri dan para
musyrifah, tidak ikut shalat maghrib karena kemungkinan berhalangan.
Patut diketahui, akses ke lantai 2 bangunan mahad, hanya ada satu
tangga. Tidak ada tangga yang lain.
Kondisi waktu itu gerimis kecil, sebelumnya di awal maghrib hujan turun
cukup lebat.
Dapur mahad berada di lantai satu, semua tabung gas yang berada di dapur
berhasil diamankan oleh para santri putra, dibawa ke mahad putra, ketika
kebakaran sedang berlangsung. Tidak ada tabung gas yang meledak.
Yang membuat api cepat membesar, kemungkinan besar adalah kasur busa.
ketika ana dan dua kakak ipar ana, yang tinggal di karawang dan
cikarang, datang ke lokasi kondisi bangunan sudah terbakar setengahnya.
Pemadaman api awalnya dilakukan dengan membendung air selokan di depan
mahad, inisiatif dari penduduk sekitar, karena aliran air dari sumber
mata air di kaki gunung salak yang menyuplai pesantren dan rumah-rumah
penduduk di sekitar pesantren tidak terlalu kencang. Yang bisa dilakukan
di awal-awal pemadaman adalah melokalisir kebakaran saja. Ada sebagian
penduduk melokalisir dari arah belakang bangunan yang terbakar, untuk
menghindarkan rumah-rumah penduduk di belakang mahad. Setelah beberapa
lama kemudian, mungkin hampir 1 - 1,5 jam, barulah datang bantuan berupa
truck air isi ulang. Disusul beberapa puluh menit kemudian, mobil
pemadam kebakaran. Kondisi sewaktu mobil pemadam datang, api sudah mulai
mengecil, karena bahan yang mudah terbakar sudah hampir habis. Ana
beringsut pulang kembali ke rumah asatidz ketika mobil pemadam kebakaran
datang untuk melihat kondisi keluarga, bersamaan itu pula salah satu
jenazah yang ditemukan di area balkon lantai 2 dipanggul oleh para
santri menuju maktabah.
Ana pribadi tidak akan membahas detil kronologi kejadian.
Kalau meralat apa yang sudah tersebar, mahad putri tidak terbakar ludes
semua. Dan tidak ada tabung gas yang meledak. Tapi yang menyebabkan
kebakaran ini menjadi besar, menurut hemat ana, adalah hilangnya dua
nyawa, yang ini tidak bisa tergantikan dengan apapun.
Dari peristiwa ini, ada beberapa catatan dari ana, melengkapi email dari
beberapa ikhwan.1. Pentingnya untuk melakukan audit ulang terhadap
bangunan-bangunan mahad yang ada, dari sisi safety bangunan: jumlah
tangga turun/naik, posisi pintu keluar, dan lain sebagainya. Audit ini
juga meliputi lokasi air atau alat pemadam ringan. Dari audit ini,
kemudian disusun rekomendasi perbaikan, termasuk meliputi skenario
penanggulangan bencana, posisi master point (tempat berkumpul), dan lain
sebagainya. Dari poin ini, kita sangat berharap infaq dan shadaqah dari
para ikhwah yang ahli di bidang K3/HSE berupa skill dan waktu untuk
melakukan audit semacam ini.
2. Perlunya melakukan latihan/exercise berupa simulasi bencana
kebakaran/gempa minimal 1 kali setahun. waktu bisa dipilih ketika
awal-awal tahun ajaran baru bagi semua siswa, tidak terbatas hanya
kepada siswa yang baru. Skenario latihan ini, didapat dari hasil audit
terhadap kondisi dan situasi bangunan mahad yang ada.
3. Pembekalan basic first aid (pertolongan pertama dasar) bagi seluruh
asatidz dan santri tingkat atas. Pembekalan ini juga meliputi cara
penanganan gagal jantung, terbakar, ataupun choking (tersedak).
Dari tiga catatan ana di atas, tentunya kita sangat berharap, infaq dan
shadaqah skill dan waktu para ikhwah yang ahli di bidang K3/HSE.
Mungkin, dua dari tiga catatan di atas, bisa ditempuh melalui kegiatan
CSR dari perusahaan besar, semisal Astra, Pertamina dan lain sebagainya.
Dan tentunya, lagi-lagi urun rembug dan bantuan dari para ikhwah untuk
memudahkan terwujudnya kegiatan CSR ini.
Semoga email ini bisa memberikan pencerahan kepada kita semua, untuk
perbaikan di masa-masa mendatang.
Wassalamu 'alaikum,
Abu Yusuf, Balikpapan

Kirim email ke