From: supriyadi_n...@yahoo.co.uk
Date: Sat, 5 Nov 2011 05:24:34 +000
Assalamualikum Warrohmatullohi Wabarakatu,
saya sekarang tinggal di kalimantan, saya berencana mau hijrah ke daerah jawa. 
dimana di tempat tinggal kami menurut saya masih kurang pengajian yang salaf 
sedang di jawa banyak tempat - tempat pengajian yang Salaf. yang jadi masalah 
orang tua saya tidak mau saya ajak pindah ke jawa, memang masih ada suadara 
kandung saya yang masih tinggal di dekat saya tapi orang tua saya maunya 
tinggal sama saya.
apakah saya bisa melaksanakan hijrah untuk menuntut ilmu agama islammyang 
bermanhajkan salaf atau saya menunda dan menemani orang tua saya.
salam
Abu Fathurrahman
>>>>>>>>>>>>>>>>

BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA LEBIH DIDAHULUKAN ATAS JIHAD DAN HIJRAH
Yang saya maksudkan dengan jihad di sini adalah jihad yang berhukum fardhu 
kifayah. Sedangkan jihad yang fardhu ‘ain, maka tidak ada keharusan adanya 
keridhaan kedua orang tua akan hal tersebut.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata, “Ada seorang 
laki-laki yang meminta izin kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk 
berjihad, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya.

أَحَيٌّ وَالِدَاكَ؟ قَالَ: نَعَمْ.

“Apakah kedua orang tuamu masih hidup?’ Dia menjawab, ‘Ya, masih.”

Beliau pun bersabda

فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ.

“Maka pada keduanya, hendaklah engkau berjihad (berbakti).’” [HR. Al-Bukhari 
dan Muslim]
 
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata, “Ada seseorang 
mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya berucap, ‘Aku 
berbai’at kepadamu untuk berhijrah dan membiarkan kedua orang tuaku menangis.’ 
Maka beliau bersabda.

اِرْجِعْ عَلَيْهِمَا فَأَضْحِكْهُمَا كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا.

“Kembalilah kepada keduanya, lalu buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau 
telah membuat keduanya menangis” [HR. Abu Dawud dengan sanad yang hasan]

MEMINTA IZIN KEPADA KEDUA ORANG TUA DALAM MENUNTUT ILMU
Syaikh Abu ‘Abdirrahman Muqbil bin Hadi al-Wadi’i hafizhahullah Ta’ala 
mengatakan, “Berhati-hatilah, jangan sampai kedua orang tuamu yang bodoh 
menghalangimu untuk mencari ilmu yang bermanfaat. Sebab, sangat banyak sekali 
dari para orang tua yang hatinya dipenuhi dengan cinta dunia dan berpandangan 
yang sempit sekali, mereka tidak memikirkan, kecuali masa depan anak di dunia”

Dan dalam kitab Masaa-il Ibnu Hani’ (II/164) dikatakan, ‘Aku pernah mendengar 
Abu ‘Abdillah -yakni, Ahmad bin Hanbal- ditanya tentang seseorang yang meminta 
izin kepada kedua orang tuanya untuk menuntut ilmu hadits dan hal-hal yang 
bermanfaat baginya, maka dia berkata, ‘Jika menyangkut penuntutan ilmu, maka 
aku berpendapat tidak ada masalah baginya untuk tidak meminta izin kepada 
keduanya dalam mencari ilmu dan hal-hal yang bermanfaat baginya.’’

Dan saya tidak menyuruhmu untuk durhaka kepada kedua orang tua dan tidak juga 
memutuskan silaturahmi dengan keduanya, tetapi saya hanya menguatkan mana yang 
lebih bermanfaat bagi Islam dan kaum muslimin. Adapun jika keduanya 
membutuhkanmu untuk memberi nafkah atau berbakti kepada keduanya, maka tidak 
boleh meninggalkan keduanya. Hal itu didasarkan pada hadits.

فَفِيْهِمَا فَجَاهِدْ. 

“Dan pada keduanya berjihadlah (berhati-hatilah)”
Selengkapnya silakan baca di http://almanhaj.or.id/content/2424/slash/0
Wallahu 'alam





                                          

Kirim email ke