From: citra_prope...@yahoo.com
Date: Sun, 8 Jan 2012 17:54:00 +0000
Mohon diizinkan saya bertanya tentang Khotbah Jumat.
Apakah ada riwayat Nabi yang menentukan lamanya/panjangnya Khotbah
Jumat? Yang saya fahami dari kebiasaan Khotbah Jumat di kampung saya itu
berkisar 30 menitan.
Apakah lama khotbah Jumat tsb. sudah sesuai dengan Sunnah Nabi Muhammad?
Mohon pencerahan dan bimbingan.
Salam.
>>>>>>>>>

Kelima : Khutbah hendaklah sebentar, shalat lebih panjang, namun keduanya itu 
sedang.

قَالَ أَبُو وَائِلٍ خَطَبَنَا عَمَّارٌ فَأَوْجَزَ وَأَبْلَغَ فَلَمَّا نَزَلَ 
قُلْنَا يَا أَبَا الْيَقْظَانِ لَقَدْ أَبْلَغْتَ وَأَوْجَزْتَ فَلَوْ كُنْتَ 
تَنَفَّسْتَ فَقَالَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ 
وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ طُولَ صَلَاةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ 
مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيلُوا الصَّلَاةَ وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ وَإِنَّ مِنَ 
الْبَيَانِ سِحْرًا 

"Abu Wa’il berkata: ’Ammar berkhutbah kepada kami dengan ringkas dan jelas. 
Ketika dia turun, kami berkata,”Hai, Abul Yaqzhan (panggilan Ammar). Engkau 
telah berkhutbah dengan ringkas dan jelas, seandainya engkau panjangkan 
sedikit!” Dia menjawab,”Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa 
sallam bersabda,’Sesungguhnya panjang shalat seseorang, dan pendek khutbahnya 
merupakan tanda kefahamannya. Maka panjangkanlah shalat dan pendekanlah 
khutbah! Dan sesungguhnya diantaranya penjelasan merupakan sihir’.” [HR Muslim, 
no. 869].

Dalam hadits lain disebutkan, dari Jabir bin Samurah Radhiyallahu 'anhu, dia 
berkata,

كُنْتُ أُصَلِّي مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 
فَكَانَتْ صَلَاتُهُ قَصْدًا وَخُطْبَتُهُ قَصْدًا 

"Aku biasa shalat bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka shalat 
Beliau sedang, dan khutbah Beliau sedang". [HR Muslim, no. 866]. 

Adapun ukuran panjang shalat Jum’at dapat dilihat dari kebiasaan Nabi 
Shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau biasa membaca surat Al A’la dan Al 
Ghasyiyah, atau Al Jumu’ah dan Al Munafiqun. Sehingga khutbah Jum’at hendaklah 
tidak lebih lama dari itu. Dari An Nu’man, dia berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي 
الْعِيدَيْنِ وَفِي الْجُمُعَةِ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى وَهَلْ 
أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ 

"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam biasa membaca di dalam shalat dua 
hari raya dan shalat Jum’at dengan: Sabbihisma Rabbikal a’la dan Hal ataaka 
haditsul ghasyiyah". [HR Muslim, no. 878].

قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ 
وَسَلَّمَ يَقْرَأُ بِهِمَا يَوْمَ الْجُمُعَةِ 

"Abu Hurairah berkata,”Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa 
sallam membaca keduanya (surat Al A’la dan Al Ghasyiyah) pada hari Jum’at". [HR 
Muslim, no. 862]. 

Syaikh Abdul Aziz bin Muhammad Al ‘Ablaani berkata,”Memanjangkan khutbah 
merupakan cacat yang seharusnya ditinggalkan oleh para khathib. Mereka lebih 
mengerti daripada yang lain, bahwa pengunjung masjid pada shalat Jum’at ada 
pemuda, ada orang tua pikun yang tidak mampu menahan wudhu’ dan kesucian sampai 
waktu yang lama, ada orang yang memiliki kebutuhan lain, ada orang yang lemah, 
orang sakit, dan ada orang-orang yang memiliki halangan. Sehingga memanjangkan 
khutbah akan sangat menyusahkan mereka. Selain itu, memanjangkan khutbah akan 
membangkitkan kebosanan, bahkan kejengkelan terhadap khathib dan khutbahnya. 
Sebagaimana dikatakan (dalam pepatah): Sebaik-baik perkataan adalah yang 
ringkas dan jelas, dan tidak panjang lebar yang membosankan.” [Imamatul Masjid, 
hlm. 95-96].

Ketika membicarakan tentang sunnah memendekkan khutbah Jum’at, Syaikh Ahmad bin 
Muhammad Alu Abdul Lathif Al Kuwaiti berkata: “Wahai, khathib yang membuat 
orang menjauhi dzikrullah (khutbah), karena engkau memanjangkan perkataan! 
Tahukah engkau, bahwa diantara sunnah khutbah Jum’at adalah meringkaskannya dan 
tidak memanjangkannya. Dan sesungguhnya memanjangkan khutbah Jum’at menyebabkan 
para hadirin lari (tidak suka), menyibukkan fikiran, dan tidak puas dengan 
tuntunan Nabi Pilihan (Muhammad) n serta para pendahulu umat ini yang 
baik-baik”. [Al ‘Ujalah Fi Sunniyyati Taqshiril Khutbah, hlm. 6]. 

Kalau kita memperkirakan lama khutbah Jum’ah yang baik, mungkin sekitar 15 
menit. 
Wallahu a’lam.
Selengkapnya ada di http://almanhaj.or.id/content/2618/slash/0





                                          

Kirim email ke