From: radja.parlindun...@ds-r.co.id
Date: Fri, 3 Feb 2012 13:32:08 +0700
Subject: [assunnah] Tanya : Sholat Wajib







Bismillahirohamnirrohim
Assalamualaikum warhamtullohi wabrokatuh,
Mohon pencerahannya, 
Adakah dalil perihal kisah penetapan jumlah waktu/raka’at Sholat Wajib saat 
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam Isra Miraj’ ? Benarkah ada tawar 
menawar jumlah waktu/raka’at Sholat Wajib sehingga akhirnya ditetapkan menjadi 
5 waktu? 
Syukron,
>>>>>>>>>
 
Mi'râj.
Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam dibawa naik melewati beberapa langit. Pada 
setiap langit, Malaikat Jibril minta agar dibukakan pintu langit lalu ia 
ditanya: "Siapakah yang bersamamu?" Jibril Alaihissallam menjawab,"Muhammad," 
penghuni langit itupun menyambutnya. 

Di langit dunia, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam berjumpa dengan 
Nabi Adam Alaihissallam, di langit kedua berjumpa dengan Nabi Isâ Alaihissallam 
dan Nabi Yahya Alaihissallam, di langit ketiga berjumpa dengan Nabi Yûsuf 
Alaihissallam, di langit keempat dengan Nabi Idris Alaihissallam, di langit 
kelima dengan Nabi Hârûn Alaihissallam, di langit keenam dengan Nabi Musâ 
Alaihissallam, dan di langit ketujuh berjumpa dengan Nabi Ibrâhîm Alaihissallam 
yang sedang bersandar pada Baitul-Ma'mûr. Kemudian Rasulullah Shallallahu 
'alaihi wa sallam melanjutkan perjalanan sampai ke Shidratul-Muntahâ (langit 
tertinggi). Di sinilah, Allah Azza wa Jalla mewajibkan kepada Nabi Muhammad 
Shallallahu 'alaihi wa sallam dan umatnya untuk menegakkan shalat 50 kali 
sehari semalam. 

Akan tetapi dalam perjalanan kembali dari mi'râj ini, ketika sampai di tempat 
Nabi Musâ Alaihissallam, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya: "Apa 
yang telah diwajibkan Rabbmu atas umatmu?" Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa 
sallam menjawab pertanyaan ini, sehingga Musâ Alaihissallam meminta kepada Nabi 
Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk kembali menghadap Allah dan minta 
keringanan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan saran itu, 
dan Allah Azza wa Jalla pun berkenan memberi keringanan. Ketika Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa sallam hendak kembali dan berjumpa dengan Nabi Musâ 
Alaihissallam, beliau Alaihissallam meminta Rasulullah Muhammad Shallallahu 
'alaihi wa sallam agar meminta keringanan lagi, dan saran itu pun dilaksanakan 
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sampai Allah Azza wa Jalla berkenan 
memberi keringanan. Hingga akhirnya, kewajiban shalat itu hanya lima kali 
sehari semalam. Setelah itu, ketika Nabi Musâ Alaihissallam meminta Nabi 
Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam memohon keringanan lagi, maka Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata: "Aku sudah memohon kepada Rabbku 
sehingga aku merasa malu," lalu terdengar suara: "Aku telah menetapkan yang Aku 
fardhukan, dan Aku telah memberikan keringanan kepada para hamba-Ku" [6]. 
____
[6]. Al-Bukhâri dalam al-Fath, 13/24, no. 3207. Muslim, 1/149, no. 163. Ahmad 
dalam al-Fathur-Rabbâni, 20/247-248 dari hadits Anas bin Mâlik bin Sha'sha'ah 
Radhiyallahu 'anhu, dan sanadnya shahîh. Imam an-Nasâ'i, 1/217.
 
Selengkapnya ada di http://almanhaj.or.id/content/2563/slash/0



                                          

Kirim email ke