> From: abuandriya...@gmail.com
> Date: Tue, 12 Jun 2012 12:55:27 +0000
> Assalamu alaykum
> Afwan, ana mau tanya, kalo ada seorang janda yg punya anak 2 putra ingin 
> menjual rumahnya, ketika rumahnya terjual, apakah janda tersebut harus 
> berzakat 2,5 % ?
> Adakah dalilnya ?
> Jazakumulloh khoiron katsiro atas jawabannya
> Wassalamu alaykum
> >>>>>>>>>>>>>>>>
 
1. Bila uang hasil penjualan rumah sudah diterima, tidak ada kewajiban untuk 
langsung mengelurkan zakat 2,5% seketika itu juga. Kecuali apabila uang hasil 
penjualan tersebut berlalu satu tahun dan telah mencapai satu nishab, maka 
wajib dizakati.
 
Sebagai misal dalam hal ini adalah uang yang diterima dari gaji bulanan.
Syaikh Bin Bâz rahimahullâh, beliau berkata: “Zakat gaji yang berupa uang, 
perlu diperinci, bila gaji telah ia terima, lalu berlalu satu tahun dan telah 
mencapai satu nishab, maka wajib dizakati. Adapun bila gajinya kurang dari satu 
nishab, atau belum berlalu satu tahun, bahkan ia belanjakan sebelumnya, maka 
tidak wajib dizakati”
Selengkapnya baca di http://almanhaj.or.id/content/3148/slash/0
 
2. PERSYARATAN KEWAJIBAN MENGELUARKAN ZAKAT
Syarat-syarat wajibnya mengeluarkan zakat adalah sebagai berikut:
a. Islam
b. Merdeka
c. Berakal dan Baligh
d. Memiliki Nishab.
Makna nishab disini, ialah ukuran atau batas terendah yang telah ditetapkan 
oleh syar’i (agama) untuk menjadi pedoman menentukan batas kewajiban 
mengeluarkan zakat bagi yang memilikinya, jika telah sampai pada ukuran 
tersebut [7]. Orang yang memiliki harta dan telah mencapai nishab atau lebih, 
diwajibkan mengeluarkan zakat dengan dasar firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

وَيَسْئَلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللهُ 
لَكُمُ اْلأَيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ

"Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang 
lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu 
supaya kamu berfikir". [Al Baqarah:219].

Makna al afwu adalah harta yang telah melebihi kebutuhan. Oleh karena itu, 
Islam menetapkan nishab sebagai ukuran kekayaan seseorang. [8] 

SYARAT-SYARAT NISHAB
Adapun syarat-syarat nishab ialah sebagai berikut:

1. Harta tersebut diluar kebutuhan yang harus dipenuhi oleh seseorang, seperti: 
makanan, pakaian, tempat tinggal, kendaraan, dan alat yang dipergunakan untuk 
mata pencaharian.

2. Harta yang akan dizakati telah berjalan selama satu tahun (haul) terhitung 
dari hari kepemilikan nishab [9] dengan dalil hadits Rasulullah Shallallahu 
'alaihi wa sallam :

لاَ زَكَاةَ فِيْ مَالٍ حَتَّى يَحُوْلَ عَلَيْهِ الْحَوْلُ

"Tidak ada zakat atas harta, kecuali yang telah melampaui satu haul (satu 
tahun)" [10].
Selengkapnya baca di http://almanhaj.or.id/content/2805/slash/0
 
Wallahu Ta'ala A'lam                                      

Kirim email ke