From: rus.sur...@yahoo.co.id
Date: Thu, 4 Oct 2012 10:25:52 +0000
Mohon dapat dijelaskan kepada saya tentang fitnah dajjal.
Kenapa dajjal disebut sebuah fitnah ?
Abu Alfian
Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
 
12. Melindungi Diri dari Fitnah Dajjal
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan bimbingan kepada umatnya dengan 
sesuatu yang dapat bisa menjaga mereka dari segala fitnah Dajjal, beliau telah 
meninggalkan umatnya dengan jalan hidup yang sangat jelas, malamnya bagaikan 
siang, tidak akan ada orang yang menyimpang darinya kecuali dia akan celaka. 
Maka beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam sama sekali tidak meninggalkan 
kebaikan kecuali menunjuki umat kepadanya, demikian pula tidak pernah 
meninggalkan kejelekan kecuali memberikan peringatan kepadanya umat agar 
meninggalkannya, dan di antara hal yang beliau peringatkan adalah fitnahnya 
karena ia adalah sebesar-besarnya fitnah yang dihadapi oleh umat ini sampai 
tegaknya Kiamat. Sebelumnya setiap Nabi telah memberikan peringatan kepada 
umatnya akan adanya Dajjal yang buta matanya, adapun Nabi Muhammad Shallallahu 
'alaihi wa sallam secara khusus diperintahkan untuk memberikan peringatan yang 
lebih, dan Allah Ta’ala telah banyak menjelaskan mengenai sifat-sifat Dajjal 
kepadanya agar umatnya selalu hati-hati. Sesung-guhnya dia akan keluar kepada 
umat ini, karena ia adalah umat yang terakhir dan Muhammad Shallallahu 'alaihi 
wa sallam adalah penutup para Nabi.

Berikut ini sebagian bimbingan Nabi yang diberikan kepada umatnya agar dia 
selamat dari fitnah yang besar ini, di mana kita pun selalu memohon kepada 
Allah agar memberikan keselamatan dan melindungi kita semua darinya.

a. Memegang teguh agama Islam dan mempersenjati diri dengan keimanan, mengenal 
Nama-Nama Allah dan sifat-sifat-Nya yang mulia yang tidak ada sesuatu pun 
berserikat di dalamnya. Maka ia akan mengetahui bahwa Dajjal adalah manusia 
biasa yang makan dan minum, dan bahwa Allah Ta’ala disucikan dari semua itu. 
Sesungguhnya Dajjal buta sebelah matanya, sementara Allah tidak buta. Sungguh, 
tidak akan ada orang yang dapat melihat Rabb-nya hingga dia mati, sementara 
Dajjal akan dilihat oleh manusia ketika dia keluar, baik orang mukmin maupun 
orang kafir.

b. Memohon perlindungan dari fitnah Dajjal, terutama ketika shalat. Telah 
diriwayatkan beberapa hadits shahih tentangnya.

Di antaranya adalah yang diriwayatkan oleh asy-Syaikhani dan an-Nasa-i, dari 
‘Aisyah, isteri Nabi Radhiyallahu anhuma, bahwasanya Rasulullah Shallallahu 
'alaihi wa sallam berdo’a di dalam shalatnya dengan do’a:

اَللّهُمَّ إِنِّـي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ 
فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ...

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dan aku 
berlindung kepada-Mu dari fitnah al-Masih ad-Dajjal….[1]

Diriwayatkan oleh al-Bukhari rahimahullah, dari Mush’ab [2], dia berkata, “Sa’d 
pernah memerintahkan lima hal dan menyebutkannya dari Nabi Shallallahu 'alaihi 
wa sallam, bahwasanya beliau memerintahkannya… (di antaranya):

وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا. (يَعْنِى: مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ)

‘Dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia.’ (Yakni dari fitnah 
Dajjal).”[3]

Memaknai dunia dengan Dajjal merupakan satu isyarat bahwa fitnah Dajjal adalah 
sebesar-besarnya fitnah yang terjadi di dunia.” [4]

Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia 
berkata, “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ؛ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ مِنْ أَرْبَعٍ؛ يَقُوْلُ: 
اَللّهُمَّ إِنِّـى أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ 
الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ 
الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ.

‘Jika salah seorang di antara kalian bertasyahhud, maka mohonlah perlindungan 
kepada Allah dari empat hal, dengan mengucapkan, ‘Ya Allah, aku berlindung 
kepada-Mu dari siksa Neraka, siksa kubur, fitnah kehidupan dan mati, dan dari 
kejahatan fitnah Dajjal.”[5]

Al-Imam Thawus rahimahullah [6] memerintahkan puteranya agar mengulangi shalat 
jika ia tidak membaca do’a ini di dalam shalatnya.[7]

Ini adalah dalil yang menunjukkan semangat kaum Salaf dalam mengajarkan 
anak-anaknya untuk melakukan do’a yang agung ini.

As-Safarini rahimahullah berkata, “Di antara sesuatu yang patut bagi setiap 
alim adalah hendaklah dia menyebarkan hadits-hadits tentang Dajjal pada 
anak-anak, kaum wanita dan kaum pria… dan telah diriwayatkan bahwasanya di 
antara tanda-tanda keluarnya (Dajjal) adalah melupakan penyebutannya di atas 
mimbar.”[8]

Hingga perkataan beliau, “Terutama di zaman kita sekarang ini, di mana telah 
banyak fitnah dan cobaan, sementara syi’ar-syi’ar Islam telah banyak yang 
lenyap, yang sunnah dianggap bid’ah sementara yang bid’ah menjadi syari’at yang 
diikuti. Laa haula walaa quwwata illa billaah.” [9]
Selengkapnya baca di 
http://almanhaj.or.id/content/3247/slash/0/pasal-kedua-melindungi-diri-dari-fitnah-dajjal/
Lebih luas lagi bahasannya ada di http://almanhaj.or.id/category/view/45/page/1
 
Wallahu Ta'ala A'lam





                                          

Kirim email ke