Bismillah,

 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 

Barakallahu fik, maksud dari Bukhari 1/234 adalah juz 1 halaman 234, dan
kitab yang digunakan adalah kitab yang dipakai dari penulis yang  antum bisa
cek cetakannya di maraj'/referensi yang dibawakan diakhir kitab tersebut.

 

Pemakaian romawi garis miring nomer itu untuk kitab-kitab hadits yang dipake
seperti Musnad Imam Ahmad dan Mustadrak al-Hakim insya Allah sama di
berbagai cetakan. Namun apabila yang dipakai seperti kitab-kitab Syarah
al-Bukhori - Fathul Bari biasanya berbeda, cetakan yang mu'tamad
(standarnya) adalah cet Maktabah as-Salafiyah. Kalau kitab-kitab hadits
Shohih al-Bukhori dan Muslim, Sunan At-Tirmidzi, An-Nasa-I, Ibnu Majah, Abu
Dawud kalau disebutkan nomernya biasanya sudah standard  dan itu kadang
berbeda dengan penyebutan nomer haditsnya di kitab Syarahnya. Seperti nomer
hadits 1234 di kitab Sunan at-Tirmidzi berbeda nomernya di kitab syarahnya
yaitu Kitab Syarah Tuhfatul Ahwadzy cet. Dar al-Kutub al-Imiyyah namun cet.
Darul Hadits Mesir dan Daarus Salam Riyadh telah disamakan penomerannya.
Imam Al-Albani rahimahullah juga sering memberikan penomeran yang tidak
didapati di kitab yang sama yang dicetak baru oleh suatu penerbit, hal itu
karena terkadang beliau menggunakan cetakan lama dan manuskrip yang beliau
kumpulkan.

 

Jadi harus dilihat dahulu cetakan mana, dan apakah menggunakan penomeran
atau juz romawi. Itu di kitab-kitab tercetak, sedangkan pemakaian dalam
software masih banyak yang belum sama, namun Alhamdulillah di maktabah
asyamilah edisi 3 ke atas telah menstandardkan penomeran merujuk kepada cet.
kitab-kitab yang dianggap standard oleh para ulama.

 

Semoga bermanfaat.

 

Allahu A'laam,

 

 

Abu Kayyisa

UAE

belajarhadits.com

 

 

 

From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:assunnah@yahoogroups.com] On Behalf
Of Arief Firdaus
Sent: Thursday, December 20, 2012 6:54 AM
To: assunnah@yahoogroups.com
Subject: [assunnah] Tanya Istilah Angka Pada Kitab Para Ulama

 

  

Saya sering membaca kitab para ulama dan saya sering mendapati

jika ulama tersebut sebuah rujukan kitab, maka biasanya ditulis dengan

I/234. Misalnya ulama tersebut menulis sebuah hadits dalam bukhari,

maka ditulis dengan Bukhari, I/234.

 

Yang jadi pertanyaan adalah apakah maksud dari I/234 itu? 

Kalau misalnya maksudnya adalah juz I hal. 234, lalu apakah

buku-buku cetakan berbahasa arab itu semuanya standar?

Maksud saya misalnya ada penerbit A dan penerbit B

sama-sama mencetak kitab bukhari, lalu misalnya apakah hadits

nomor 456 selalu berada di Juz I hal. 234 pada kedua kitab tersebut?



  _____  

No virus found in this message.
Checked by AVG - www.avg.com
Version: 2013.0.2805 / Virus Database: 2637/5972 - Release Date: 12/19/12

Reply via email to