HAKEKAT IMAN DAN TANDA-TANDANYA

Oleh
Syaikh Muhammad bin Shâlih al-Utsaimîn
http://almanhaj.or.id/content/3535/slash/0/hakekat-iman-dan-tanda-tandanya/

Wahai kaum Muslimin, marilah kita bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla
, menolong agama-Nya dan selalu berbuat taat kepada-Nya agar Dia
memberikan pertolongan dan pahala-Nya kepada kita. Allah Azza wa Jalla
berfirman:

وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ
عَزِيزٌ الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا
الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا
عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ

Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (yaitu)
orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi
niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat
ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah
kembali segala urusan. [al-Hajj/22:40-41]

Wahai kaum Muslimin, sesungguhnya iman itu tidak diperoleh hanya
dengan berangan-angan, tidak pula dengan berhias secara fisik, akan
tetapi iman adalah apa yang terukir dan tertanam di dalam hati. Dan
bukti kejujuran iman itu adalah dengan mengerjakan berbagai ketaatan
dan menjauhi berbagai maksiat. Setiap orang bisa mengaku seorang
Muslim, bahkan lebih dari itu yaitu mengaku Mukmin. Setiap orang bisa
mengucapkan asyhadu allâ ilâha illallâh wa asyhadu anna muhammadar
rasûlullâh. Orang-orang munafik juga menyebut Allah Azza wa Jalla ,
padahal mereka berada di neraka yang paling dasar. Mereka datang
kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengucapkan,
“Kami bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah.” Mereka bersumpah
kepada Nabi n dan para Sahabatnya bahwa mereka beriman kepada beliau,
padahal sebenarnya mereka tidaklah demikian. Akan tetapi syahadat dan
iman mereka tidaklah bermanfaat bagi mereka dan mereka berada di
neraka yang paling bawah, di bawah orang-orang Musyrik, Atheis, Yahudi
dan Nasrani. Karena syahadat dan iman mereka tidak bersumber dari
keyakinan dan keimanan, tidak pula karena sikap menerima dan tunduk.
Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِ
وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ

Di antara manusia ada yang mengatakan, "Kami beriman kepada Allah dan
hari kemudian" padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang
beriman. [al-Baqarah/2:8]

Iman adalah akidah yang kokoh sebelum segala sesuatu. Iman itu
membuahkan perkataan yang baik dan amal shaleh. Iman juga menghasilkan
kecintaan kepada Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya, serta ikhlas dalam
mentauhidkan Allah Azza wa Jalla dan mengikuti Rasul-Nya. Iman adalah
kesungguhan, amalan, ketekunan, kesabaran, menahan dan mencegah diri
dari sesuatu disukai maupun yang tidak disukai semata-mata karena
Allah Azza wa Jalla . Sesungguhnya iman memiliki tanda-tanda yang
banyak. Allah Azza wa Jalla banyak menyebutkannya dalam al-Qur`ân dan
Rasulullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam banyak menyebutkannya dalam
haditsnya. Di antara contohnya adalah firman Allah Azza wa Jalla,

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ
قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا
وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ
وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ
حَقًّا ۚ لَهُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ
كَرِيمٌ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut
nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya
bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Allah-lah
mereka bertawakal. (yaitu) Orang-orang yang mendirikan shalat dan yang
menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka.
Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan
memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Rabb-nya dan ampunan
serta rezki (nikmat) yang mulia.” [al-Anfâl/8:2-4]

Allah Azza wa Jalla juga berfirman,

وَإِذَا مَا أُنْزِلَتْ سُورَةٌ فَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ أَيُّكُمْ
زَادَتْهُ هَٰذِهِ إِيمَانًا ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَزَادَتْهُمْ
إِيمَانًا وَهُمْ يَسْتَبْشِرُونَ وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ
مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَىٰ رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ
كَافِرُونَ أَوَلَا يَرَوْنَ أَنَّهُمْ يُفْتَنُونَ فِي كُلِّ عَامٍ
مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لَا يَتُوبُونَ وَلَا هُمْ يَذَّكَّرُونَ

“Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka
(orang-orang munafik) ada yang berkata, "Siapakah di antara kamu yang
bertambah imannya dengan (turannya) surat ini?" adapun orang-orang
yang beriman, maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa
gembira. Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada
penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping
kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir. Dan
tidaklah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji
sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat
dan tidak (pula) mengambil pelajaran? [at-Taubah/9:124-126]

Wahai kaum Muslimin, demi Allah Azza wa Jalla , adakah di antara kita
yang menyandang kedudukan ini? Adakah dari kita, ketika nama Allah
Azza wa Jalla disebut, hatinya menjadi takut kemudian
mengagungkan-Nya. Adakah dari kita, ketika ayat-ayat Allah Azza wa
Jalla dibacakan, imannya menjadi bertambah dan mereka merasa gembira
karena telah merasakan manisnya bisa membenarkan dan mengamalkan
hukum-hukumnya? Adakah dari kita yang mewujudkan tawakalnya kepada
Allah Azza wa Jalla ? hanya bersandar kepada-Nya serta tidak
menggantungkan diri kepada selain-Nya? Adakah dari kita yang
mengerjakan shalat sesuai yang tuntutan agama, dengan cara menjaga
shalat itu dan menyempurnakan rukun-rukun dan syarat-syaratnya? Adakah
dari kita yang menginfakkan sebagian rezekinya yang telah diberikan
oleh Allah Azza wa Jalla dengan cara membayar zakat dan menutup
kekurangan kaum kerabat dan orang-orang fakir miskin?

Wahai kaum Muslimin, marilah sejenak kita memikirkan keadaan saudara
kita sesama Muslim. Jika kita perhatikan keadaan mereka saat ini -
tidak hanya di negeri ini saja- akan tetapi di seluruh negara Islam,
kita akan dapati mereka bukanlah Muslim dan Mukmin sejati, kecuali
orang-orang yang dikehendaki oleh Allah Azza wa Jalla. Mulai yang kaya
hingga yang miskin, mereka meremehkan (agama) dan tidak menunaikan
hak-hak Allah Azza wa Jalla yang menjadi kewajiban mereka sebagai
hamba-Nya. Penyepelean dalam perkara keimanan maupun keyakinan dan
penyepelean dalam akhlak dan pemeliharaanya. banyak umat Islam yang
meremehkan masalah keimanan dan keyakinan sebagaimana mereka juga
meremehkan masalah akhlak dan penjagaannya serta meremehkan amalan.
Mereka menyepelekan keimanan dan keyakinan karena sebagian umat Islam,
terlebih bagi orang yang pernah tinggal beberapa waktu di negeri kafir
dan meneguk pemikiran mereka yang telah terkontaminasi dan peradaban
mereka yang palsu; kita dapati dalam hati mereka ada keraguan terhadap
berita dari Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya berupa perkara-perkara
ghaib. Mereka ragu-ragu dengan keberadaan malaikat, keberadaan jin,
dan kebenaran risalah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Bahkan sebagian mereka ragu dengan keberadaan Allah Azza wa Jalla,
keberadaan penciptanya sendiri. Subhânallâh, mereka ragu dengan
keberadaan Allah Azza wa Jalla dan tidak merasa ragu dengan keberadaan
diri mereka. Padahal, orang yang ragu dengan keberadaan Allah Azza wa
Jalla , seharusnya dia ragu dengan keberadaan dirinya dengan alasan
karena tidak satu pencipta pun selain Allah Azza wa Jalla . Sebagian
kaum Muslimin sekarang ini jika nama Allah Azza wa Jalla disebut di
sisinya, hatinya tidak bergetar sedikit pun, seolah-olah sesuatu yang
disebut di sisinya itu tidak lebih hanya sesuatu yang membuat hati
mereka takut. Apabila ayat-ayat Allah Azza wa Jalla dibacakan kepada
mereka, iman mereka tidak bertambah, bahkan hatinya bertambah semakin
kotor. Mereka mengolok-olok ayat-ayat Allah Azza wa Jalla dan bersikap
sombong terhadap hukum-hukumnya.

Sebagian kaum Muslimin saat ini, tidak bertawakal kepada Allah Azza wa
Jalla , bahkan sebaliknya, mereka bersandar pada sebab-sebab yang
bersifat serba materi secara utuh. Karena itulah, kita dapati mereka
tidak mengikuti syariat Islam dalam mencari rezeki. Mereka beranggapan
bahwa cara-cara syar`i hanya akan mempersempit pintu rezeki. Sehingga,
mereka mencari rezeki dengan cara apapun, tidak peduli itu halal atau
haram. Sebagian umat Islam ada juga mencari keamanan dan keselamatan
dari musuh-musuh Allah Azza wa Jalla , hingga hal itu mengakibatkan
mereka loyal kepada mereka pada sebagian perkara yang menyelisihi
syariat. Allah Azza wa Jalla berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ ارْتَدُّوا عَلَىٰ أَدْبَارِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا
تَبَيَّنَ لَهُمُ الْهُدَى ۙ الشَّيْطَانُ سَوَّلَ لَهُمْ وَأَمْلَىٰ
لَهُمْ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا لِلَّذِينَ كَرِهُوا مَا نَزَّلَ
اللَّهُ سَنُطِيعُكُمْ فِي بَعْضِ الْأَمْرِ ۖ وَاللَّهُ يَعْلَمُ
إِسْرَارَهُمْ فَكَيْفَ إِذَا تَوَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ
وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمُ اتَّبَعُوا مَا
أَسْخَطَ اللَّهَ وَكَرِهُوا رِضْوَانَهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ

“Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran)
sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, setan telah menjadikan mereka
mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka. Yang
demikian itu karena sesungguhnya mereka (orang-orang munafik) itu
berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah
(orang-orang Yahudi), "Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan",
sedang Allah mengetahui rahasia mereka. Bagaimanakah (keadaan mereka)
apabila malaikat mencabut nyawa mereka seraya memukul-mukul muka
mereka dan punggung mereka? Yang demikian itu adalah karena
sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan
karena mereka membenci keridhaan-Nya, sebab itu Allah menghapus
(pahala) amal-amal mereka. [Muhammad/47 : 25-28]

Mereka adalah orang-orang yang berloyal kepada musuh-musuh Islam pada
sebagian perkara yang menyelisihi syariat. Mereka menempuh jalan yang
menyimpang ini tiada lain karena lemahnya tawakal mereka kepada Allah
Azza wa Jalla dan kuatnya tawakal mereka kepada selain-Nya. Mereka
membela musuh-musuh Allah Azza wa Jalla habis-habisan karena mereka
kuat dalam hal materi. Mereka mengira segala sesuatu bisa mereka raih.
Mereka lupa bahwa yang menciptakan mereka lebih dahsyat kekuatannya
dari pada orang-orang yang mereka bela. Sesungguhnya kekuatan yang
mereka kagumi dari musuh-musuh Allah Azza wa Jalla tersebut bisa
mereka dapatkan jika mereka mau bertawakal kepada Allah Azza wa Jalla
dan mengerjakan sebab-sebab yang menyebabkan datangnya pertolongan
Allah Azza wa Jalla dengan cara menegakkan agama-Nya dan menerapkan
syariat itu pada diri-diri mereka dan orang-orang yang loyal kepada
mereka. Karena, jika mereka mengerjakan yang demikian, maka Allah Azza
wa Jalla akan bersama mereka. Dan siapa yang bersama Allah Azza wa
Jalla , maka dia akan menang. Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعْجِزَهُ مِنْ شَيْءٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا
فِي الْأَرْضِ ۚ إِنَّهُ كَانَ عَلِيمًا قَدِيرًا

Dan tiada sesuatupun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun
di bumi. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Kuasa.
[Fâthir/35:44]

Saat ini ada sebagian kaum Muslimin yang tidak menegakkan shalat dan
tidak pula menjaganya. Mereka tidak menunaikannya secara berjamaah,
tidak menyempurnakan syarat-syarat dan rukun-rukunnya serta
kewajiban-kewajibannya. Mereka tidak memperhatikan masalah thaharah,
sudahkah mereka telah menyempurnakan thaharah itu ataukah belum.
Mereka tidak mengerjakan shalat tepat waktu, tidak pula menunaikannya
dengan tuma`ninah, baik ketika duduk, ruku`, maupun sujudnya. Bahkan
sebagian mereka yang mengaku Muslim, ada yang tidak melaksanakan
shalat sama sekali, bahkan lebih dari itu, mereka mengolok-olok
orang-orang yang mengerjakan shalat. Ada juga sebagian kaum Muslimin
mereka yang pekerjaannya hanya mengumpulkan harta benda saja dan
menahan diri mereka untuk berinfak. Mereka tidak menunaikan zakat,
sedekah maupun infak sama sekali kepada orang-orang yang berhak.
Mereka membelanjakan sebagian besar hartanya untuk hal-hal yang tidak
bermanfaat. Bahkan terkadang untuk sesuatu yang diharamkan Allah Azza
wa Jalla .

Sesungguhnya kaum Muslimin saat ini berada dalam keadaan yang
memprihatinkan. Dan hanya kepada Allah Azza wa Jalla -lah kita
mengadu. Mereka menyia-nyiakan kewajiban-kewajiban mereka terhadap
Allah Azza wa Jalla dan melampaui batas terhadap hukum-hukum-Nya.
Mereka juga menyepelekan syariat Allah Azza wa Jalla , melupakan
dzikir kepada-Nya serta merasa aman dari siksa-Nya. Mereka menyibukkan
diri dengan urusan duniawi dan melalaikan tujuan hidupnya. Karena
itulah musuh-musuh Allah Azza wa Jalla dikuasakan atas mereka.
Musuh-musuh Allah Azza wa Jalla menganggap mereka rendah dan hina
serta mempermainkan mereka, baik secara politik maupun ekonomi, hingga
keadaan mereka menjadi seperti penggembala yang meneriaki binatang
yang tidak bisa mendengar kecuali panggilan dan teriakan saja. Mereka
tuli, bisu dan buta, maka mereka tidak mengerti. Innâ lillâhi wa innâ
ilaihi râjiûn.

(Dikutip dari Adl-Dhiyâul Lâmi` Minal Khuthâbil Jawâmi``, karya Syaikh
Muhammad bin Shâlih al-Utsaimîn, 1 6/262-267)

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XIII/1431/2010M.
Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8
Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]


------------------------------------

Website anda http://www.almanhaj.or.id
Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    assunnah-dig...@yahoogroups.com 
    assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke