Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Seringkali membaca atau mendengar hadits-hadits tersebut, mohon penjelasan nya mengenai makna "ia tertolak" ? Sampai saat ini yang ada di fikiran ketika tertolak artinya tidak diterima, ketika tidak diterima artinya tidak mendapatkan apa-apa,
Apakah ada sanksi ketika "ia tertolak" Atas penjelasannya, terima kasih Jazakumullaah khoiron Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Sent from my mBakBerry®...! -----Original Message----- From: Abu Harits <abu_har...@hotmail.com> Sender: assunnah@yahoogroups.com Date: Sat, 20 Jul 2013 04:34:06 To: assunnah assunnah<assunnah@yahoogroups.com> Reply-To: assunnah@yahoogroups.com Subject: RE: [assunnah]>>Ucapan dan Perayaan Ulang Tahun<< From: aavo...@yahoo.co.id Date: Thu, 18 Jul 2013 13:53:02 +0800 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Bolehkah mengucapkan selamat ulang tahun kepada istri, anak, saudara dan sebaliknya . Jazakumullaah khoiron >>>>>>>>>>>>>>>> Tidak boleh mengucapkan selamat ulang tahun, karena peringatan atau perayaan ulang tahun tidak ada asalnya dalam syari'at. 1. Di samping perayaan-perayaan ini termasuk bid'ah yang tidak ada asalnya dalam syari'at, juga mengandung tasyabbuh (menyerupai) kaum Yahudi dan Nashrani yang biasa menyelenggarakan peringatan hari kelahiran, sementara Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan agar tidak meniru dan mengikuti cara mereka, sebagaimana sabda beliau, لَتَتَّبِعَنَّ سُنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُم شِبْرًا شِبْرًاوَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْدَخَلُوْا جُحْرَضُبٍّ تَبَعْتُمُوْهُم، قُلنَا يَا رَسُوْلَ اللَّهِ الْيَهُوْدُ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ "Kalian pasti akan mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal dengan sejengkal dan sehasta dengan sehasta, sampai-sampai, seandainya mereka masuk ke dalam sarang biaivak pun kalian mengikuti mereka." Kami katakan, "Ya Rasulullah, itu kaum Yahudi dan Nashrani?" Beliau berkata, "Siapa lagi." [3] Makna 'siapa lagi' artinya mereka itulah yang dimaksud dalam perkataan ini. Kemudian dari itu, dalam hadits lain beliau bersabda, مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُم "Barangsiapa menyerupai suatu kaum, berarti ia termasuk golongan mereka” [4] Selengkapnya baca di http://almanhaj.or.id/content/294/slash/0/peringatan-hari-kelahiran-ulang-tahun-menghadiahkan-uang-saat-kelahiran/ 2.Tidak diragukan lagi bahwa Allah telah mensyari'atkan dua hari raya bagi kaum muslimin, yang pada kedua hari tersebut mereka berkumpul untuk berdzikir dan shalat, yaitu hari raya ledul Fitri dan ledul Adha sebagai pengganti hari raya-hari raya jahiliyah. Di samping itu Allah pun mensyari'atkan hari raya-hari raya lainnya yang mengandung berbagai dzikir dan ibadah, seperti hari Jum'at, hari Arafah dan hari-hari tasyriq. Namun Allah tidak mensyari'atkan perayaan hari kelahiran, tidak untuk kelahiran Nabi dan tidak pula untuk yang lainnya. Bahkan dalil-dalil syar'i dari Al-Kitab dan As-Sunnah menunjukkan bahwa perayaan-perayaan hari kelahiran merupakan bid'ah dalam agama dan termasuk tasyabbuh (menyerupai) musuh-musuh Allah dari kalangan Yahudi, Nashrani dan lainnya. Maka yang wajib atas para pemeluk Islam untuk meninggalkannya, mewaspadainya, mengingkarinya terhadap yang melakukannya dan tidak menyebarkan atau menyiarkan apa-apa yang dapat mendorong pelaksanaannya atau mengesankan pembolehannya baik di radio, media cetak maupun televisi, berdasarkan sabda Nabi Saw dalam sebuah hadits shahih. مَنْ أَحْدَثَ فِيْ أَمْرِنَا هَذَا مَالَيْسَ فِيْهِ فَهُوَ رَدٌّ "Barangsiapa membuat sesuatu yang baru dalam urusan kami (dalam Islam) yang tidak terdapat (tuntunan) padanya, maka ia tertolak." [1] Dan sabda beliau, مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ "Barangsiapa yang melakukan suatu amal yang tidak kami perintahkan maka ia tertolak."[2] Selengkapnya baca di http://almanhaj.or.id/content/498/slash/0/perayaan-hari-kelahiran-ulang-tahun/ Wallahu Ta'ala A'lam