tambahan keterangan pada hadits terakhir فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ أَوْتَرَ رواه مسلم
"Lalu Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam shalat 2 raka’at, kemudian 2 raka’at, kemudian 2 raka’at, kemudian 2 raka’at, kemudian 2 raka’at, kemudian 2 raka’at, kemudian witir". [HR Muslim 2/179] terlihat sekilas menyelisihi haidts yang 11 rokaat karena hadits di atas berjumlah 13 rokaat...Namun sebenarnya tidak menyelisihi karena sholat 2 rokaat pertama ( 2 rokaat ringan ) yang dimaksud adalah ba'diah isya ( demikian penjelasan syaikh albani rohimahulloh ).Untuk masalah sholat tarawih / sholat malam bahkan beliau sholallahu alaihi wassalam bukan hanya 11 sebelas rokaaat saja tapi kurang dari itu juga pernah ( namun tetap tidak melebihi sebelas rokaat ) kecuali hadits di atas,silahkan membaca kitab beliau rohimahulloh sudah ada terjemahannya kok oleh penerbit pustaka at tibyan berjudul sholat tarawih. Abu Ar Rumaisha ________________________________ From: Abu Harits <abu_har...@hotmail.com> To: assunnah assunnah <assunnah@yahoogroups.com> Sent: Tuesday, July 30, 2013 9:49 AM Subject: RE: [assunnah]>>Tanya : Sholat tarawih 4 rakaat<< From: ahmadogi...@yahoo.co.id Date: Mon, 29 Jul 2013 12:57:04 +0800 assalaamualaikum ana mau tanya, apakah sholat tarawih 4 rokaat tanpa tahiyat di setiap rokaat ke2 itu apakah ada contohnya dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam? Syukron. >>>>>>>>>> Penjelasan, shalat malam Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pada bulan Ramadhan (Tarawih). 1. Aisyah Radhiyallahu anhuma ditanya: "Bagaimana shalat Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada bulan Ramadhan?" Dia menjawab, "Beliau tidak pemah menambah -di Ramadhan atau di luarnya- lebih dari 11 raka'at. Beliau shalat empat rakaat, maka jangan ditanya tentang bagusnya dan lamanya. Kemudian beliau shalat 3 raka'at." [HR Bukhari] Kata ثم (kemudian), adalah kata penghubung yang memberikan makna berurutan, dan adanya jeda waktu. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat empat raka'at dengan dua kali salam, kemudian beristirahat. Hal ini berdasarkan keterangan Aisyah Radhiyallahu anhuma, "Adalah Rasulullah melakukan shalat pada waktu setelah selesainya shalat Isya', hingga waktu fajar, sebanyak 11 raka'at, mengucapkan salam pada setiap dua raka'at, dan melakukan witir dengan saturaka'at." [HR Muslim]. Juga berdasarkan keterangan Ibn Umar Radhiyallahu anhuma, bahwa seseorang bertanya, "Wahai Rasulullah,bagaimana shalat malam itu?" Beliau menjawab, مَشْنَى مَشْنَى فَإِذَا خِفْتَ الصُّبْحَ فَأَوْتِِرْ بِوَا حِدَةِ "Yaitu dua raka'at-dua raka'at, maka apabila kamu khawatir (masuk waktu) shubuh, berwitirlah dengan satu raka'at. [HR Bukhari] Dalam hadits Ibn Umar yang lain disebutkan: صَلاَةُ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ رَكْعَتَانِ رَكْعَتَانِ "Shalat malam dan siang dua raka'at-dua raka'at". [HR Ibn Abi Syaibah. Ash Shalah, 309; At Tamhid, 5/251; Al Hawadits, 140-143; Fathul Bari, 4/250; Al Ijabat Al Bahiyyah,18; Al Muntaqa,4/49-51] Selengkapnya baca di http://almanhaj.or.id/content/3150/slash/0/shalat-tarawih-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam-dan-salafush-shalih/ 2. Hadits Aisyah yang dimaksudkan oleh Ibnu Hajar rahimahullah ialah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari (3/59), Muslim (2/166) dari Aisyah Radhiyallahu 'anha. Bahwa Abu Salamah bin Abdurrahman Radhiyallahu 'anhu bertanya kepada Aisyah Radhiyallahu 'anha perihal shalat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pada bulan Ramadhan. Aisyah Radhiyallahu 'anha menjawab: مَا كَانَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً وفي رواية لمسلم يُصَلِّي ثَمَانَ رَكَعَاتٍ ثُمَّ يُوتِرُ رواه البخاري و مسلم "Pada bulan Ramadhan, Beliau tidak pernah melebihkan dari 11 rak’at. (Begitu) juga pada bulan lainnya. (Dalam hadits riwayat Muslim) Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam shalat 8 raka’at, lalu melakukan witir". Dengan langgam bahasanya yang keras/tegas, hadits Aisyah ini memberikan kesan pengingkaran terhadap tambahan lebih dari bilangan (sebelas) ini. Sedangkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma tentang cara shalat malam Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, dia mengatakan: فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ أَوْتَرَ رواه مسلم "Lalu Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam shalat 2 raka’at, kemudian 2 raka’at, kemudian 2 raka’at, kemudian 2 raka’at, kemudian 2 raka’at, kemudian 2 raka’at, kemudian witir". [HR Muslim 2/179] Selengkapnya baca di http://almanhaj.or.id/content/3143/slash/0/shalat-tarawih-keabsahan-23-rakaat/ Wallahu Ta'ala A'lam