Kompas.com | Selasa, 10/2/2009 | Paling tidak sudah ada dua lusinan
penelitian yang menunjukkan bahwa orang cenderung menambah berat badan
jika tidur kurang. Sanjay Patel, M.D, dari Case Western Reserve
University di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat, melakukan studi selama
16 tahun, melibatkan hampir 70.000 wanita.

Sanjay dan timnya mendapati bahwa sekitar 30 persen wanita yang tidur
lima jam atau kurang dalam semalam bobotnya cenderung naik menjadi 13,6
kg daripada yang tidur lebih lama. Bahkan, beberapa ahli meyakini bahwa
kurang tidur adalah salah satu penyebab epidemi obesitas di negara
tersebut. Menurut National Sleep Foundation, rata-rata wanita tidur 6
jam 40 menit setiap malam, jauh dari kebutuhan minimum selama 7,5 jam
yang diperlukan wanita yang sehat.

Michael Breus, Ph.D, dan Steven Lamm, M.D, dari tim peneliti lain, juga
melakukan percobaan terhadap tujuh perempuan dengan bobot tubuh
bervariasi. Ketujuh perempuan ini diminta untuk tidur sedikitnya 7,5
jam tiap malam. Para perempuan ini juga diminta untuk tidak melakukan
latihan fisik atau diet sama sekali. Hal ini untuk melihat apakah
turunnya berat badan memang merupakan efek dari tidur yang cukup.
Hasilnya, dalam 10 minggu, perempuan berusia 25-35 tahun tersebut
kehilangan berat badan 2,7 kg hingga 6,8 kg. Satu orang responden,
Natasha Crawford (33), mengalami kesulitan untuk mengatur jadwal tidur
akibat kesibukannya. Namun di akhir program, lingkar pinggang, dada,
dan pinggulnya total berkurang 6,3 cm.

Namun apa sebenarnya hubungan antara tidur dan berat badan?

Tidur mengurangi hormon yang mengontrol nafsu makan, ngidam, dan
metabolisme lemak. Jika Anda perhatikan, Anda akan makan lebih banyak
saat tubuh merasa lelah. “Ketika wanita kekurangan tidur, kadar ghrelin
meningkat. Inilah hormon yang membuat Anda ingin makan terus," ujar
Breus, Direktur Klinis dari Divisi Tidur di Southwest Spine & Sport,
Scottsdale, Arizona, dan penulis Beauty Sleep. "Sebaliknya, kadar
leptin menurun, yaitu hormon yang akan meminta Anda berhenti makan
ketika Anda kenyang."

Ketika kurang tidur, Anda tidak hanya ingin makan lebih, tetapi juga
makan junk food lebih banyak. Tubuh kita akan menuntut karbohidrat
untuk menambah energi dengan cepat.

"Saat tidur pulas, otak memproduksi hormon pertumbuhan dalam jumlah
besar, yang meminta tubuh Anda untuk memecah lemak untuk tenaga. Jika
kurang tidur yang nyenyak, dan ketika kalori disimpan sebagai lemak,
tidak ada cukup hormon pertumbuhan untuk memecahnya. Tubuh Anda akan
mengambil jalan pintas, dan menyimpannya di bokong, paha, perut, atau
tempat mana pun yang biasa Anda lihat," papar Breus.

Lisa Braverman (34), yang total berkurang 4 kg dan 6,3 cm dari lingkar
dada, pinggang, dan pinggulnya, mengatakan, "Perubahan tubuh saya
benar-benar mengejutkan karena saya sama sekali tidak mengubah apa pun
kecuali kebiasaan tidur. Saya makan seperti biasanya, dan olahraga
dalam waktu yang sama, malah mungkin kurang karena saya harus tidur
lebih cepat sekarang."

Mungkin Anda pun mengalami kesulitan mengatur jadwal tidur, mengingat
kesibukan Anda. Namun ini kuncinya: jika Anda menganggap pengurangan
berat badan dan hidup lebih sehat ini penting bagi Anda, maka jadikan
hal ini prioritas sekarang juga!

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

--
Posted By NINO to AstroDigi at 3/10/2010 05:18:00 AM

Kirim email ke