Gambar diambil dari: www.midwestsportsmed.com

Analisadaily.com | Penderita nyeri punggung bawah kronis kini bisa
menjalani perawatan alternatif setelah sejumlah peneliti dari Inggris
menemukan terapi perilaku kognitif untuk menyembuhkan penyakit tersebut.

Nyeri punggung bawah adalah nyeri atau perasaan lain yang tidak enak
pada punggung bagian bawah. Nyeri yang berasal dari daerah punggung
bawah dapat menuju daerah lain atau sebaliknya nyeri yang berasal dari
daerah lain dirasakan di daerah punggung bawah.

Penyakit tersebut tidak mengenal umur, jenis kelamin, pekerjaan, status
sosial, maupun tingkat pendidikan. Lebih dari 80 persen manusia pernah
mengalami gangguan itu dalam hidupnya. Sekitar 90 persen nyeri punggung
bawah akut maupun kronis adalah benigna (jinak) yang sembuh spontan
dalam waktu 4-6 minggu, cenderung berulang dan insidentil sekitar 15-20
persen. Nyeri itu bisa disebabkan oleh kelainan muskuloskeletal, sistem
saraf, vaskuler, viseral, dan psikogenik

Dalam The Lancet, para peneliti itu menulis, hingga kini pengobatan
untuk nyeri punggung bawah yang efektif masih minim. Selain istirahat,
terapi nyeri punggung bawah adalah pemberian analgetika, modalitas
fisik (panas, dingin, stimulasi listrik), alat ortesa (braceatau
korset), terapi latihan, dan akupuntur.

Namun, ketika para peneliti itu menambah sesi terapi kelompok ke
perawatan standard yang termasuk obat nyeri dan saran untuk tetap aktif
proporsi pasien yang membaik meningkat dua kali lipat.
Hasil terapi itu juga tahan lama dan memerlukan biaya kurang dari
setengah dibanding cara lain seperti akupuntur. “Tidak seperti banyak
pengobatan lain, keuntungan terapi perilaku kongitif bertahan selama 12
bulan, tulis mereka.

Untuk penelitian itu, para peneliti dari Universitas Warwick
menyertakan 701 penderita nyeri dan kaku pada punggung. Setiap orang
secara acak menerima baik perawatan standard maupun terapi perilaku
kognitif.

Sejumlah perawat dan psikolog berpengalaman berkerja dengan 468 orang
dalam kelompok terapi itu, yang menerima satu sesi individual dan enam
sesi kelompok. Para terapis memfokuskan perhatian pada perilaku dan
keyakinan mengenai aktivitas fisik dan membuat para pasien mencoba
melawan pikiran negatif.

Selama satu tahun terapi, para peneliti meneliti rasa nyeri pasien.
Setelah setahun, para peserta dalam terapi bicara mengalami perbaikan
dua kali lipat dibanding pasien yang hanya menerima perawatan standard.

Persentase pasien yang melaporkan kesembuhan mencapai 60 persen dalam
kelompok terapi dan 30 persen dalam kelompok standard. Secara
rata-rata, biaya perawatan medis standard sekitar 24 dolar AS, dan
terapi bicara ditambah lagi 285 dolar. Ini menjadikan perawatan yang
hemat biaya dibandingkan dengan jenis perawatan lain.

Perawatan itu tidak sulit dilaksanakan sehingga asuransi kesehatan
serta organisasi kesehatan perlu melihatnya sebagai alternatif hemat
biaya bagi perawatan yang ada saat ini untuk nyeri punggung bawah
kronis.

Spesialis nyeri Dr Laxmaiah Manchikanti menyatakan, hasil penelitian
itu cukup menarik. “Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa terapi
perilaku kognitif merupakan pilihan istimewa sebelum para dokter
mencari konsultas khusus untuk pasien mereka.”

Namun, Manchikanti dari Pain Management Center of Paducah di New York
menyatakan, ada kendala potensial dalam perawatan itu. Menurut dia,
model perawatan itu mungkin dapat dilakukan di negara yang memiliki
sistem perawatan kesehatan nasional, tetapi tidak di sebuah negara
seperti AS.

Secara umum, penderita nyeri punggung bawah disarankan melakukan
aktivitas baru secara bertahap dan meminum obat penghilang rasa sakti
jika perlu. “Tetap aktif sebisa mungkin, dan modifikasi aktivitas anda
jika perlu tetap aktif,” katanya.

Penyebab

Punggung adalah bangunan kompleks yang tersusun dari 33 tulang
belakang, lebih dari 30 otot, ligamen (penguat sendi) yang terdiri atas
bermacam-macam sendi dan terdapat discus (bantalan sendi) di tiap ruas
tulangnya.

Nyeri punggung dapat dicegah dengan melakukan peregangan secara rutin
pada pagi hari setelah bangun tidur atau baik juga dilakukan pada malam
hari sebelum tidur. Penyebab nyeri punggung antara lain ketegangan
otot, yang terjadi ketika ada tekanan kuat yang tidak terduga pada otot
punggung, keseleo atau tarikan pada satu atau beberapa otot punggung,
kemudian ketegangan pada penguat sendi, yang terjadi ketika penguat
sendi punggung terulur secara berlebihan.

Selain itu, herniasi (penonjolan) pada bantalan sendi karena ada
penekanan pada syaraf spinal tempat syaraf tersebut keluar dari columna
spinal, osteoporosis yang umumnya menyebabkan nyeri punggung pada
wanita.

Sifat dari penyakit itu adalah penurunan kepadatan tulang secara
progresif. Hasilnya terjadi penipisan pada jaringan tulang sehingga
dampaknya mudah terkena patah tulang atau kerusakan tulang.
Dari sejumlah penyebab itu, herniasi merupakan penyebab terbanyak nyeri
punggung bawah, yang biasanya disertai dengan rasa kesemutan, baal,
berkurangnya sensasi rasa pada tungkai akibat saraf tulang belakang
yang terjepit.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

--
Posted By NINO to AstroDigi at 3/14/2010 04:15:00 PM

Kirim email ke