Kompas.com | Rabu, 28 Oktober 2009 | Kanker selalu dianggap sebagai
penyakit paling menakutkan. Mungkin karena penyebab utamanya masih
diperdebatkan. Para ahli mengungkapkan, gaya hidup, termasuk pola
makan, merupakan salah satu penyebab kanker. Lantas, pola makan seperti
apa yang mampu membantu kita berkelit dari kanker? Ahli nutrisi di
Institut Amerika untuk Riset Kanker (AICR) Karen Collins, MS, RD, CDN,
menjawab pertanyaan kita seputar makanan anti kanker.

Apakah bahan pengawet, nitrat, zat kimia dan bahan aditif lainnya
menyebabkan kanker?

Anda tahu, kita sering mendengar cerita yang menghubungkan berbagai
bahan aditif, kimia, dan zat pewarna dengan resiko kanker. Hal ini bisa
saja terjadi. Tapi pada dasarnya, bukti itu belum menunjukkan kebenaran
hubungan tersebut. Nyatanya, beberapa bahan pengawet menjadi
antioksidan, yang dapat menjaga kita.

Saya pikir orang terlalu berlebihan dengan teori-teori tersebut ketika
mereka lebih baik fokus pada cara untuk mengurangi resiko mereka
terhadap kanker dengan penurunan berat badan, latihan, dan diet yang
sehat.

Mengapa buah-buahan, sayuran, dan makanan nabati tampaknya dapat
melindungi kita dari kanker?

Makanan bernabati kemungkinan menawarkan perlindungan dalam beberapa
cara. Mereka menyediakan ribuan phytochemical, kandungan dari tumbuhan
alami. Banyak antioksidan yang dapat menjaga dan memperbaiki DNA.
Sebagian antioksidan muncul untuk menyerang sel kanker, mengontrol
pertumbuhan dan penyebarannya. Vitamin dan mineral dalam sayuran,
buah-buahan, gandum utuh, dan kacang-kacangan juga membantu
menghasilkan dan memperbaiki DNA dan mengontrol pertumbuhan sel.

Sebagian makanan mempunyai efek langsung pada beberapa jenis kanker.
Seperti, makanan nabati mengandung serat, yang tampaknya dapat
menurunkan resiko pada kanker kolon. Adapun manfaat secara tak langsung
dari makan makanan yang rendah lemak. Kalorinya cenderung lebih
sedikit, jadi kita dapat menambah makanan tersebut tanpa mendapat
kalori yang banyak.

Apakah bahan pangan organik pencegah terbaik untuk melawan kanker?

Makan makanan organik adalah pilihan yang baik, namun bukan hal yang
perlu dianjurkan untuk menurunkan resiko kanker. Anda dapat menemukan
studi yang menunjukkan makanan organik lebih tinggi nutrisi dan
perlindungan dari phytochemical, tapi ada juga yang menyatakan tidak.
Meski orang khawatir dengan residu pestisida, tidak semua tumbuhan
non-organik mengandung pestisida. Kurang dari 1% kandungan yang ada
dalam jumlah di atas tingkat toleransi.

Jika Anda memilih organik, itu baik. Namun, buah organik dan sayuran
mengeluarkan biaya lebih besar. Jadi makan lebih sedikit buah-buahan
dan sayuran hanya agar Anda mampu membeli organik, itu bukan ide yang
bagus. Orang seharusnya tak menempatkan mereka pada resiko jika mereka
makan makanan yang tumbuh konvensional.

Bagaimana aktivitas fisik mempengaruhi resiko kanker ?

Aktivitas fisik memiliki peran yang vital dalam menurunkan resiko
kanker. Secara langsung olahraga dapat menurunkan kadar insulin,
inflammasi, dan tingkat hormon reproduksi. Secara tak langsung,
beraktivitas dapat membantu mencapai dan menjaga berat badan ideal,
sama baiknya dengan mencegah kegemukan yang terjadi pada orang dewasa
ketika mereka semakin tua.

Institut Amerika untuk Riset Kanker merekomendasikan untuk beraktivitas
fisik sedang, minimal 30 menit sehari. Jika Anda mampu, Anda perlu
mencapai 60 menit sehari atau 30 menit dengan aktivitas yang lebih
berat. Hal ini tak hanya melindungi kita dari kanker, tetapi juga
menjaga berat badan.

Apakah daging atau makanan sejenisnya ikut berkontribusi pada resiko
kanker?

Ada hubungan yang cukup meyakinkan antara daging merah dan kanker
kolon, dan kemungkinan kanker lainnya juga. Bukan hanya berlemak, meski
memilih daging yang tak berlemak baik untuk nutrisi, ini tak cukup
mengurangi resiko kanker. Bagaimanapun, Anda tak harus menyerah begitu
saja. Makan 1,8 kg daging merah dalam seminggu cukup aman.

Makan daging yang sudah diolah, seperti diasinkan, disuntik, diasapkan,
atau ditambah diawetkan memiliki resiko lebih besar terhadap kanker
kolon. Jadi, sebaiknya dibatasi.

Selain itu anda harus berhati-hari dengan sodium. Lebih dari 2400
miligram sehari akan meningkatkan resiko kanker perut. Alkohol juga
meningkatkan resiko beberapa kanker. Wanita tak boleh minum lebih dari
satu minuman sehari dan pria tak lebih dari dua.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

--
Posted By NINO to AstroDigi at 4/01/2010 06:39:00 AM

Kirim email ke