Tempointeraktif.com | Kamis, 01 April 2010 | Mutasi dalam sebuah gen
tunggal dapat mengubah tanaman tomat hibrida menjadi "produsen super"
yang mampu menghasilkan lebih banyak buah yang lebih manis tanpa
rekayasa genetika.

Sejumlah ilmuwan mengatakan, hasil penemuan mereka juga menunjukkan
bahwa penggunaan teknik klasik pemuliaan tanaman dapat meningkatkan
produksi secara drastisnya dengan menggunakan organisme yang
dimodifikasi secara genetik.

Peneliti Zachary Lippman dari "Cold Spring Harbor Laboratory" di New
York mengatakan, mutasi dalam satu gen tiruan itu meningkatkan produksi
tomat hingga 60 persen dan meningkatkan kandungan gula. Hasil
penelitian itu dimuat dalam jurnal Nature Genetics.

"Saat gen ini hanya bekerja pada kecepatan setengah --- terjadi
pengembalian keseimbangan pertumbuhan yang terjadi pada seluruh tanaman
yang menyebabkan kenaikan produksi," katanya seperti dikutip Reuters.

Kekuatan untuk meningkatkan produksi dari gen yang dikenal
sebagai "Single Flower Truss", yang mengendalikan saat tanaman membuat
bunga, bekerja pada verietas tomat yang berbeda dan pada lingkungan
yang berbeda.

"Tidak masalah apa tipe tanahnya, tidak masalah apa jenis irigasinya,
tidak masalah apa pupuknya, anda selalu mendapatkan sejumlah dampak,"
katanya. "Kami mencoba mempertahankannya tetap konsevatif dan
mengatakan 60 persen. Kadang sedikit lebih rendah, kadang lebih tinggi."

Saat kedua tiruan gen itu bekerja, hasilnya adalah tanaman yang normal
seutuhnya. "Tetapi saat satu tiruan bekerja, anda melihat heterosis.
Ini adalah keajaiban penemuan itu," kata Lippman.

Heterosis, atau kekuatan hibrida, adalah mekanisme genetika yang
membuat keturunan dari tanaman yang dikawin silang lebih kuat dibanding
induk mereka. Lippman mengatakan penemuan itu dapat memiliki dampak
besar pada pertanian, dan langkah selanjutnya adalah mengamati dampak
itu pada jagung, kedelai dan tanaman lain.

Menurut Lippman, konsep mereka tentang menggunakan mutasi pada kondisi
hibrida tidak hanya untuk tomat, sehingga jika orang mulai menggunakan
konsep itu pada tanaman lain mereka akan menemukan dampak yang sama.

Lippman dan koleganya di "Hebrew University of Jerusalem" di Rehovot,
Israel, mengamati mutasi gen pada lebih dari 5.000 varietas tomat
hibrida. Tanaman itu diuji di ladang di berbagai lokasi pada 2008 dan
2009. Sejumlah petani menggunakan pestisida dan sebagian lainnya tidak.
Kenaikan produksi tanaman berlangsung konsisten, kata Lippman.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

--
Posted By NINO to AstroDigi at 4/04/2010 09:32:00 PM

Kirim email ke