Vivanews.com | Jumat, 20 Agustus 2010 | Usia pertengahan (sekitar 40
tahun) merupakan saat perut kita bertambah buncit. Untuk pria Asia,
ukuran lingkar perut yang normal tidak lebih dan 90 cm, dan bagi wanita
tak lebih dari 80 cm, yang diukur melingkar setinggi pusar.

Peningkatan di atas nilai normal bisa sejalan dengan peningkatan
insidensi pelbagai penyakit metabolisme. Misalnya, penyakit gula dan
kolesterol, tekanan darah tinggi (hipertensi), serta gangguan pembuluh
darah seperti stroke dan penyakit jantung koroner.

Semenjak usia 20 tahun (akhir adolesensi), metabolisme yang tadinya
bersifat membangun (anabolisme) mulai herubah secara berangsur-angsur
menjadi metabolisme yang mendatar, melambat, dan akhirnya merombak
(katabolisme) ketika memasuki usia senja. Metabolisme yang merombak
menyebabkan penurunan massa otot dan tulang serta peningkatan timbunan
lemak tubuh, khususnya di sekitar alat tubuh sepenti jantung, usus,
ginjal, dan di bawah kulit perut. Penimbunan lemak di bawah kulit perut
itulah penyebab perut membuncit.

Metabolisme (reaksi kimia dalam tubuh untuk memanfaatkan unsur-unsur
gizi bagi pembentukan tenaga dan pelbagai keperluan lain) sudah mulai
melambat pada usia di atas 40 tahun. Saat itu otot dan organ tubuh
mulai mengecil. Juga tubuh membutuhkan kalori lebih sedikit daripada
sebelumnya. Jika seorang remaja dalam masa pertumbuhan dapat melahap
habis dua piring nasi dan puluhan tusuk sate, maka pada masa pelambatan
metabolisme ini orang mungkin hanya bisa makan satu piring nasi dan
beberapa tusuk sate. Kegemukan terjadi jika pola makan tetap sama
sepenti pada usia remaja, tetapi kegiatan fisik sudah jauh menurun
sementara metabolismenya melambat.

Ketika melakukan diet sekaligus berolahraga, bobot badan sering tidak
tunun. Lho, kenapa? Dalam program diet dengan olahraga, mengecilnya
lingkar perut sebenarnya akan lebih dulu terjadi ketimbang turunnya
bobot badan. Sebagai hasil dari olahraga - khususnya yang bersifat
beban, baik berat (weight) maupun kecepatan (speed)- massa otot sering
turut meningkat. Dengan begitu, sekalipun program penurunan bobot itu
telah mengurangi jumlah lemak tubuh, bisa saja berat badan tetap sama
atau bahkan naik karena peningkatan massa otot. Tanda yang lebih tepat
yaitu mengecilnya lingkar perut, ditandai dengan pakaian yang kendor di
bagian perut.

Makan secara cerdik
Ada asumsi umum, jika kita memasukkan lebih banyak kalori dari makanan
ketimbang kalori yang dipakai oleh tubuh, maka makin banyak lemak atau
gajih yang menumpuk. Celakanya, gajih sering mengumpul di bagian perut.
Pertanyaannya, makanan apa saja yang banyak memberikan kalori dan
menyebabkan penumpukan gajih?
Sebagian pakar berpendapat, lemak atau minyak merupakan unsur makanan
yang memberikan kalori paling besar. Alasannya, pertama, 1 g lemak akan
menyumbang 9 kaloni (bandingkan dengan protein dan karbohidrat yang
hanya memberikan 4 kalori/g). Kedua, lemak teryata justru menggunakan
lebih sedikit kalori dalam proses metabolismenya. Untuk metabolisme
pnotein diperlukan kalori sekitar 23% dari total kalori yang
dihasilkan, untuk karbohidrat dibutuhkan sekitar 6 - 7%, tetapi untuk
metabolisme lemak hanya perlu 2 -3%. Karena kalori yang dihasilkannya
lebih tinggi dan metabolismenya yang lebih sedikit memerlukan energi
itulah, maka lemak dianggap sebagai unsur makanan yang harus dikurangi
jika kita hendak berdiet!


Untuk mengurangi makanan yang banyak mengandung lemak, biasakan diri
melakukan beberapa hal pada saat makan. Pertama, biasakan minum air
putih satu gelas sebelum makan. Dr. Blackburn dari Harvand Medical
School menyatakan, "Perasaan lapar sering merupakan manifestasi rasa
haus. Jika kita membiasakan diri minum air pada saat terasa ingin
ngemil di luar saat makan, maka keinginan itu akan dapat dikurangi."

Jika menyukai sari buah, Anda dapat menggantikan air putih dengan buah
rendah kalori yang diblender agar seratnya turut terkonsumsi. Pilihlah
buah atau sayuran yang kalorinya rendah seperti tomat dan ketimun.
Blenderan buah atau sayuran ini dapat diminum untuk menghilangkan
perasaan ingin ngemil, atau diminum sebelum makan. Selain itu, serat
solubel (dapat larut) dalam blenderan akan mengurangi penyerapan lemak
dan makanan di dalam usus.

Ketika memilih piring makan, usahakan mengambil piring datar (plate),
dan bukan piring cekung (disc). Ambil sayuran dahulu untuk memenuhi
piring, baru kemudian nasi, dan yang terakhir lauk dagingnya. Jika
ingin tambah, hanya sayuran yang boleh Anda ambil. Jangan lupa,
makanlah selalu di meja makan dan jangan makan di sembarang tempat
apalagi sambil menonton TV. Sebab, makin seru acara TV makin banyak
makanan atau camilan yang Anda habiskan!

Selain memberikan kesempatan makanan untuk turun, kebiasaan
berjalan–jalan sesudah makan akan membantu menghabiskan sebagian kalori
dari makanan itu. Setiap 25 langkah Anda berjalan, satu kalori akan
terpakai. Apalagi jika Anda menaiki tangga. Tentu saja semua ini harus
dilakukan dengan santai karena perut Anda baru saja terisi.

Trus olahraganya apa?
Olahraga yang tepat untuk membantu penurunan berat badan adalah
kombinasi latihan beban dan aerobik. Latihan beban seminggu sekali dan
aerobik 3 - 5 kali seminggu bukan hanya membantu menurunkan berat,
tetapi juga akan mempertahankan berat yang sudah tercapai.
Latihan beban dapat dilakukan menggunakan dumbbell atau peralatan di
pusat-pusat kebugaran jasmani.


Untuk latihan beban mungkin diperlukan instruktur agar tidak terjadi
penambahan massa otot berlebihan sehingga membuat bobot badan meningkat
pesat. Latihan aerobik dapat dilakukan sendiri. Bisa dengan berenang
pelahan, joging, bersepeda, lari atau jalan cepat, dan senam aerobik.
Ciri olahraga aerobik berupa keluarnya keringat tanpa rasa sesak napas,
lelah, dan mengantuk sesudah berolahraga. Sebaliknya, latihan aerobik
harus membuat tubuh terasa lebih segar, tidak lapar, dan tidak
mengantuk.

Pengecilan perut sebaiknya tidak dilakukan dengan beban yang
berlebihan. Latihan sit-up dapat menjadi olahraga beban karena Anda
harus mengangkat dua pertiga tubuh! Jika ingin mengurangi beban itu,
dapat dipakai alat khusus yang juga bisa mencegah sakit pinggang akibat
sit-up. Acap kali mereka yang mencoba mengecilkan perut dengan sit-up
tanpa alat penyangga mendapatkan perut yang semakin besar kendati
sebenarnya perut itu bukan membuncit tetapi semakin berotot dan kencang.

Untuk mengecilkan perut, gerakan panggul yang ringan tetapi lama akan
lebih efektif. Latihan dapat dilakukan dengan alat seperti untuk
permainan hullahoop atau piringan untuk latihan gerak panggul. Gerakan
ini mungkin bisa disamakan dengan gerakan penari perut atau hula-hula
yang memiliki perut relatif kecil.

Hal yang sama juga berlaku pada pengecilan paha atau tungkai. Jika
menggunakan beban berat, mungkin paha dan tungkai Anda semakin besar
dan berotot. Untuk mengecilkannya Anda dapat meniru gerakan pengendara
sepeda di desa yang mengayuh sepedanya pelahan-lahan tetapi dalam waktu
Iama. Pengendara sepeda itu umumnya memiliki paha dan tungkai lebih
ramping daripada pengemudi becak.

Perubahan perilaku
Perubahan perilaku sebenarnya merupakan hal pertama yang harus
diupayakan dalam merampingkan tubuh dan mengecilkan perut. Selain
perilaku sehat dalam pola makan dan latihan, beberapa perilaku juga
harus tertanam dalam diri kita sehingga implementasinya terlaksana
secara spontan dan otomatis.
Khusus bagi kaum wanita, yang juga perlu diperhatikan adalah perilaku
berbelanja dan memasak. Sebaiknya, tidak berbelanja selagi perut
kosong. Susunlah daftar belanjaan sesuai dengan kebutuhan. Jika ingin
belanja makanan, datangi dahulu gerai buah dan sayuran. Gerai makanan
instan harus Anda kunjungi paling akhir bila memang benar-benar
memerlukannya.

Khusus untuk makanan buatan pabrik, baca dan perhatikan keterangan gizi
pada label kemasannya. Makanan rendah lemak umumnya mengandung kurang
dan 5 g lemak atau minyak per saji (serving size). Jangan membeli
camilan manis seperti cake, cookies, permen, dan cokelat untuk ditaruh
di meja makan. Ganti saja dengan buah-buahan.

Cara memasak paling baik untuk mengurangi jumlah kalori dalam makanan
adalah merebus, menanak, memanggang, atau memepes. Khusus untuk
sayuran, Anda dapat menumisnya dengan sedikit minyak (misalnya setengah
sendok makan minyak). Hindari minyak atau lemak hewan. Gunakan santan
encer untuk memasak.

Menggoreng daging atau ikan dengan banyak minyak akan menimbulkan dua
kerugian. Pertama, jumlah minyak yang terserap akan berlebih, apalagi
jika makanan itu dibungkus tepung. Kedua, penggorengan daging, ayam,
ikan, dan telur dengan pemanasan tinggi dan penggunaan jelantah dapat
mengubah minyak tak jenuh menjadi jenuh dan menghasilkan nitrosamin
yang karsinogenik (penyebab kanker).

Perilaku sehat bisa terdapat dalam bentuk exercise, yang hisa berarti
aktivitas sehari-hari di rumah dan di tempat kerja. Kegiatan seperti
mencuci mobil, berkebun, membersihkan lantai, mencuci piring dapat
dikerjakan sebagai bagian dari exercise asalkan dilakukan dengan senang
hati dan santai. Kegiatan yang dilakukan secara terpaksa akan berakibat
stres yang memicu pengeluaran adrenalin.

Yang tidak kalah penting, tanyakan pada diri sendiri apakah Anda
memiliki perasaan cemas, depresi, atau stres berlebihan. Semua keadaan
ini dapat membuat Anda makan berlebihan sekalipun tidak memerlukannya.
Buat mengatasinya, mungkin Anda perlu berkonsultasi dengan psikolog
sebelum memulai diet dan olahraga. Yang penting, laksanakan semua
program ini dengan santai dan jangan terpaku pada hasilnya. Penurunan
berat sedikit demi sedikit akan memberikan hasil lebih permanen
ketimbang penurunan drastis.(dr. Andry Hartono DAN, di Yogyakarta)

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

--
Posted By NINO to AstroDigi at 8/20/2010 09:24:00 PM

Kirim email ke