Semoga jika ada aparat yang membaca ini..
jika ada orang yang punya kemampuan dan berwenang yang membaca ini...
Terketuk hatinya...

karena membiarkan orang mencuri uang negara ataupun uang pajak yang seharusnya 
bisa dipakai untuk membangun negeri ini..
dan malah membantunya adalah akan membuat negeri ini kesulitan dimasa depan....
siapa pemilik masa depan???... anak dan keturunan kita sendiri.. termasuk anak 
anda...

menjadi centeng dari mereka yang kemungkinan besar memang tidak punya 
kepedulian pada nasib bangsa ini... mungkin karena mereka juga punya 
kewarganegaraan lain..
dan malah membantu mereka mencekoki dunia pendidikan dengan memaksakan hal yang 
tidak benar.. atau memperbodoh anak didik...
akan membuat bodoh generasi penerus bangsa ini...
siapa penerus bangsa
 ini???.. anak keturunan kita sendiri... termasuk anak anda..

mencari-cari kesalahan para pendidik atau yang berkecimpung di dunia 
pendidikan.. karena tidak mau menuruti paksaan majikan anda...
Meskipun mereka benar.. tetap anda cari kesalahan agar bisa dihukum... karena 
anda hanya mengharapkan tulang dari majikan anda...
Hanya akan membuat para pendidik ketakutan..
akhirnya.. dunia pendidikan takut berkreasi...
padahal kreasi adalah nyawa bagi dunia pendidikan...
bisa dipastikan dunia pendidikan akan mengalami kemunduran...
anak didik yang merupakan harapan masa depan hanya akan menjadi generasi pasif..
tanpa ide... tanpa kreatifitas...
akhirnya hanya akan menjadi konsumen dari kreatifitas orang lain...
bangga pada milik orang lain...
menjadi penonton kreatifitas orang lain...
siapakah anak didik harapan masa depan???... anak keturunan kita sendiri.. 
termasuk anak keturunan anda...

Mungkin anda berpikir
 sekarang anda bisamendapat tulang...
tapi mungkin anak keturunan kita termasuk keturunan anda.. hanya bisa 
menyumpahi kita sebagai pendahulunya...
karena mereka hanya jadi kulinya bangsa bangsa di dunia..
karena mereka hanya jadi budaknya bangsa bangsa di dunia..
karena mungkin untuk bisa makan saja mereka harus berebut nasi sisa...

Untuk itu marilah mulai detik ini...
kita renungkan dan kita laksanakan...

karena kesewenang-wenangan anda..
Ternyata yang mengambil buah yang buruk dari apa yang anda tanam sekarang 
dengan melakukan kesewenang-wenangan..
adalah anak keturunan kita sendiri.. termasuk anak dan keturunan anda...

Semoga ramadhan kali ini membawa hikmah
semoga idul fitri membawa hikmah..
bukan hanya kegiatan rutin tahunan...

Topik: [Wiraswastagroups] Malah Jadi Hamba (centeng) Pencuri Uang
 Negara (Re): Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Jadi Preman
"[EMAIL PROTECTED]"  [EMAIL PROTECTED], "top-iklan Moderator" <[EMAIL 
PROTECTED]>, "[EMAIL PROTECTED]" ,...(more)
Tanggal: Kamis, 18 September, 2008, 8:49 AM










    
            Pengemplangan pajak oleh Group Bintang Ilmu (milik Wimpy Ibrahim) 
dengan direktur Bintang Ilmu Alim Tualika, yang mengaku dalam tulisannya 
sebagai pemerhati pendidikan dan Komite Peduli Pendidikan itu sangat besar

Karena tahun 2006 dan 2007,
kalau di Jawa Timur Group Bintang Ilmu memakai perusahaan PT Tropodo dan PT 
Pustaka Sarana Media (milik Fredy Ibrahim/ kakak kandung Wimpi Ibrahim) beserta 
group dan agen2nya
temuan BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan) dibeberapa kabupaten 
jelas tahun 2006, pajak atas pekerjaan proyek DAK pendidikan Oleh Group PT. 
Bintang Ilmu tersebut tidak dibayarkan, tapi masuk kantong pemilik perusahaan

di Jawa Tengah Group Bintang Ilmu memakai perusahaan CV Krida Karya dan Group 
(milik keponakan dan rekan2 Wimpi Ibrahim)

Di Jawa Barat Group Bintang Ilmu memakai perusahaan PT. Alabama (Aliansi 
Belajar Mandiri/ Milik Putra Wimpi Ibrahim)

Dibeberapa propinsi lain Group
 Bintang Ilmu memakai perusahaan 
 PT. Mapan (Mitra Pinaitaan/ Milik menantu Wimpi Ibrahim)

Di semua propinsi, seperti di jawa tengah misalnya tidak dibayarkannya pajak 
pertambahan nilai (PPN) dan pajak penghasilan (PPh) dalam pekerjaan pengadaan 
barang untuk proyek pendidikan oleh Group Bintang Ilmu ini, akhirnya hanya jadi 
jadi gunjingan dari para kepala sekolah/ dinas pendidikan setempat yang harus 
rela tekor atau keluar uang dari kantong sendiri untuk melunasi pajak yang 
tidak dibayarkan oleh Group Bintang Ilmu.
Sedangkan yang nhgemplang pajak, karena lihanya mungkin, maka tidak tersentuh...
Mungkin dengan alasan kantornya atau orangnya sudah tidak diketahui 
keberadaannya,
padahal dengan memakai perusahaan lain dan atau dengan memakai karyawan yang 
baru mereka beroperasi lagi. padahal di belakangnya adalah orang yang sama.

Karena kalau mau sebenarnya petugas pajak bisa memeriksa hal itu, dimana proyek 
pendidikan sudah jelas anggarannya berapa dan berapa pajak
 yang harusnya disetor
 saat pekerjaan dilaksanakan. .. apalagi ini pekerjaannya sudah selesai lama..

Tapi mungkin karena sangat cerdik dan sudah jaga2 mau lari atau kalau ada 
masalah hukum tidak terkena... maka semua direkturnya bukan pemilik 
sebenarnya.. .
Tapi kalau memang diperiksa tentunya bisa diteliti, apakah memang benar 
direktur menentukan.. . mulai penerimaan/ pengeluaran uang, kebijakan dsb..

Maka lucu kalau pemeriksa yang menerima laporan masyarakat dengan enteng 
mengatakan keberadaan perusahaan/ pemiliknya sulit dicari, tapi ternyata 
menjadi centeng/ preman dari saudara pemilik perusahaan yang dikatakan tidak 
diketahui keberadaannya. 
Padahal dengan tidak membayar pajak atau membawa lari uang yang seharusnya 
digunakan untuk pembayaran pajak, dalam pengerjaan proyek apalagi yang dibiayai 
dari uang negara (APBN/APBD) kan sudah kriminal.

Mungkin dengan cara sering berganti perusahaan itu bisa menipu masyarakat, 
khususnya dinas pendidikan
 maupun sekolah2 di
 berbagai tempat... sehingga korbannya bisa tertipu berkali-kali.
Tapi mungkin dibanyak daerah akhirnya juga bisa berpikir, setelah menjadi 
korban selama 2 tahun berturut-turut, bahwa selama ini ternyata yang ada 
dibelakang penipuan adalah Group ini, meski telah berganti perusahaan dan 
pegawai lapangan. Dan ini akhirnya menimbulkan ke-tidak-percayaan.
nah karena sudah banyak yang tidak percaya itu, mungkin akhirnya cara preman 
yang dipakai...
dengan mengeluarkan preman, centeng atau anjing geladaknya untuk 
menakut-nakuti, mengancam... 

Yaahhh namanya centeng atau anjing geladak... taunya ya patuh pada majikan...

Sebagai aparat hukum harusnya menangkap pengemplang pajak atau pencuri uang 
negara... 
tapi karena ternyata pelakunya adalah majikannya, maka ya dibiarkan...
seperti jaksa urip yang rela masuk penjara membela majikannya yang sudah lari 
keluar negeri... 

Sudah begiru, malah sekarang menakut-nakuti dan memaksa
 orang agar si-majikan
 bisa  mencuri uang negara lagi...
mungkin biar dapat suguhan tulang ya....





<[EMAIL PROTECTED] net.id> wrote: Kepada: media_nusantara@ yahoogroups. 
com,mediacare@ yahoogroups. com,
[EMAIL PROTECTED] ups.com,. .. (more)
Dari: <[EMAIL PROTECTED] net.id>
Tanggal: Thu, 18 Sep 2008 03:48:45 +0800 (SGT)
Topik: Re: Rupanya masih Berlanjut: Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Jadi Preman

                          Ternyata benar adanya, mafia peradilan itu juga 
mencekik dunia
 pendidikan
Tapi saya tidak tahu persis sih
yang saya dengar memang dengan dana pendidikan yang meningkat, para jaksa ini 
akan selalu mencari2 kesalahan dari mereka yang bergelut di dunia pendidikan
ya agar setor...
akibatnya dunia pendidikan terpuruk
karena dananya bukan untuk mengembangkan pendidikan..
Tapi masuk ke kantong aparat yang seharusnya melindungi masyarakat, karena 
punya kewenangan dalam bidang hukum

Tapi detailnya bagaimana saya tidak tahu persis, karena tidak pernah bergelut 
disana
Yang saya liat dalam masalah ini hanya soal kenapa aparat membiarkan orang yang 
ngemplang atau membawa lari uang pajak yang seharusnya dibayarkan kepada negara

pasti ada udang di balik 
 batu...
apalagi pengemplang pajak masih bisa beroperasi lagi...
malah berkolaborasi dengan aparat

ya aneh...
kalau kemudian si-pengemplang pajak dinyatakan tidak diketahui ada dimana,
Tapi aparat hukum yang seharusnya mencari pencuri..
malah jadi centeng dari si pencuri...



Topik: Rupanya masih Berlanjut: Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Jadi Preman
[EMAIL PROTECTED] com, berita_korupsi@ yahoogroups. com, "berita buana" <[EMAIL 
PROTECTED] .co.id>, "bbc indonesia" <[EMAIL PROTECTED] co.uk>, "berita kota" 
<[EMAIL PROTECTED] com>,....(more)
Tanggal: Selasa, 16 September, 2008, 4:44 AM

                       karena tidak ada kejelasan prosedur hukum, yang bisa 
membuat aparat bertindak sewenang2

Karena tidak ada tindakan tegas terhadap aparat (mungkin lebih tepat/ lebih
 memperhalus, sebut saja oknum kejaksaan tinggi jawa timur) yang jadi preman 
dan  menakut-nakuti dinas pendidikan, 

proses penekanan dan pemaksaan kepada para kepala sekolah untuk memakai suplier 
yang merupakan Group dari Bintang Ilmu terus berlangsung.
baik dengan cara kasar maupun dengan cara halus, sebagaimana yang diberitakan 
harian surya, sebuah koran yang terbit jawa timur dibawah ini.

Oknum Bendahara, Oknum dewan pendidikan dan beberapa oknum staff dari dinas 
pendidikan kota pasuruan tersebut, mungkin karena sangat takutnya kepada 
tekanan dari aparat hukum, jadi bertindak ngawur.

Sehingga karena ngawurnya, sampai kepala2 sekolah disodori surat pesanan 
berlogo pemerintah kota pasuruan, dimana kepala sekolah tinggal harus 
menandatangani  saja.
sebagai embel-embel  formalitas, oleh oknum2 dinas pendidikan tersebut, sekolah 
diberi surat penawaran dari CV. Rizqi Ilmu Barokah dan CV Munziyah Multi 
Lestari (setelah di-cek
 ternyata salah satu
 perusahaan tersebut milik  putra bendahara dinas pendidikan, dan beralamat 
dirumah bendahara tersebut) dan 6 perusahaan lain yang merupakan agen dari PT. 
Bintang Ilmu, sebagaimana berita terlampir, dan yang di koran lokal menunjukkan 
bukti adanya surat penunjukan sebagai agen dari PT.Bintang Ilmu)

Ditakut-takuti dengan halus, bahwa akan dimutasi jika tidak nurut, dengan lebih 
kasar lagi, diberitahukan bahwa jika tidak nurut akan diperiksa oleh kejaksaan, 
karena ini adalah perintah dari kejaksaan tinggi

Bahkan karena banyak sekolah yang tidak mau menuruti tekanan itu, langkah 
Bendahara Dinas pendidikan dan Dewan Pendidikan Kota pasuruan semakin ngawur... 
dengan memanggil kepala sekolah ke kantor dinas pendidikan atau ke kantor dewan 
pendidikan.. dan langsung  menodong/memaksa kepala  sekolah agar menandatangani 
surat pemesanan kepada agen PT. Bintang Ilmu..
dengan alasan bahwa ini adalah untuk keamanan sekolah, kalau tidak awas bisa
 tidak aman secara
 hukum... dan akan selalu diteror..
(hehehe tambah lagi premannya yakni Dinas pendidikan dan Dewan Pendidikan)

Padahal Kepala sekolah takut, jika menuruti paksaan itu, mereka malah 
berpeluang  melanggar hukum, karena melanggar petunjuk teknis (juknis) Dana 
Alokasi Khusus (DAK) yang ditetapkan oleh depdiknas. sebagaimana dikemukakan 
beberapa kepala sekolah dalam berita tersebut.

Kenapa sekolah berpendapat demikian?

1. karena dalam jumlah judul buku dan jumlah buku yang disediakan kurang banyak 
jika dibandingkan dengan ketentuan dalam juknis DAK

2. karena buku2 rata2 terbitan lama (seperti misalnya buku tentang bagaimana 
belajar DOS atau ITC/introduction to computer, cara belajar wordstar 4 dsb), 
karena sama saja belanja kertas bekas, karena  pengetahuan itu sudah tidak  up 
to date.

3. banyak kepala sekolah trauma, dengan pengalaman tahun2 sebelumnya dimana 
mereka juga dipaksa untuk membeli produk dari Group
 Bintang Ilmu, karena
 banyak bukunya bukan terbitan baru, ada yang terbitan 1979 dan cetakan lama 
(alias barang bekas yang tidak laku yang mungkin tadinya menumpuk digudang, 
daripada dijual sebagai kertas bekas, lalu dipaksakan agar dibeli sekolah)

4.alat peraga pendidikan yang ditawarkan group Bintang Ilmu, jika dibanding 
yang ada di pasar umum, sangat jelek kualitasnya. Selain tidak sesuai 
specifikasi yang ditentukan juga mudah rusak, karena sebenarnya barang murahan, 
tapi sekolah harus membayar dengan harga yang sama, seharga dengan barang yang 
bagus.

5. Sekolah trauma bahwa mentang2 karena ini punya preman aparat, seperti tahun2 
sebelumnya soal pajak atas program itu, selalu tidak dibayar oleh group Bintang 
Ilmu. tapi yang diperiksa adalah sekolah. Suplier yang ngemplang pajak malah 
tidak  diperiksa. Akhirnya  daripada berurusan dengan hukum, akhirnya banyak 
kepala sekolah harus merogoh kantong sendiri untuk melunasi pajak.

6. Soal pajak ini pernah
 menghiasi media
 massa, dimana tahun 2006, PT. Tropodo yang merupakan agen dari PT. Bintang 
Ilmu, sama sekali tidak membayar pajak dalam pengadaan barang peningkatan mutu 
pendidikan dalam Program DAK 2006, disemua kabupaten di Jawa Timur.
bahkan pemeriksaan BPKP dibeberapa kabupaten menemukan hal itu dalam 
laporannya. tapi tindak lanjut dari temuan itu adalah, bahwa sekolah yang harus 
menutupi dengan uang sendiri untuk pembayaran pajaknya...
tahun 2007 Pemilik PT. Tropodo membuat Perusahaan baru lagi yakni PT. Pustaka 
Sarana media, juga sebagai agen PT. Bintang Ilmu. Lagi2 mensuplai barang bekas 
dan tidak membayar pajak.
Alasan apa yang dipakai aparat tidak memeriksa...
Alasannya pemiliknya sudah tidak diketahui keberadaannya lagi alias melarikan 
diri...
di kantor PT Tropodo , alamat itu sudah  kosong
meski  sudah ada laporan masyarakat bahwa pemiliknya mendirikan perusahaan baru 
lagi... entah apa yang terjadi, tidak pernah ada tindakan
kemudian
 tahun 2007 PT. pustaka
 sarana Media ngemplang pajak lagi dan kemudian kantornya tutup lagi... alasan 
pemeriksa karena pemiliknya lari dan tidak diketahui lagi ada dimana..... 
mungkin sudah lari keluar negeri... mungkin sudah ada di kampung halamannya di 
Hongkong.. 
sehingga sulit mencarinya, begitu kilah aparat

meski ada laporan masyarakat dan aparat sudah tahu bahwa pemilik perusahaan 
yang ngemplang pajak (Pt. Tropodo dan PT. Pustaka sarana Media dengan direktur 
Freddy Ibrahim) itu adalah kakak kandung pemilik PT. Bintang Ilmu (sebagaimana 
penjelasan Komite peduli pendidikan, yang seolah lembaga netral tapi keliatan 
bahwa bernuansa kental sebagai LSM yang pro PT. Bintang Ilmu) yakni Bapak Wimpi 
Ibrahim.

Maka seharusnya aparat bertindak tegas, saya bukan karena apa sih...
tapi ngemplang pajak  dari dana yang  disediakan oleh APBN itu kejahatan serius 
dan merugikan negara puluhan milyar lho...
padahal kan gampang kalau mau periksa penggelapan pajak
 itu...
kan sebagai adik
 kandung dari Freddy Ibrahim, si Wimpi Ibrahim pasti tahu dimana keberadaan si 
pengemplang pajak yang merugikan negara puluhan milyar itu.... 
kan kata Komite Pendidikan, waktu acara di Hotel orchid, Kota batu, itu terjadi 
karena kerjasama Wimpi Ibrahim dan kejaksaan tinggi jawa timur....
Herannya kok aparat tidak berusaha untuk mencari tahu dimana si pengemplang 
pajak...
kok malah menjadi preman atau anjing geladak si pencuri uang negara

wah apa republik ini memang mau hancur... karena aparat hukum malah jadi preman 
atau anjing geladak dari para pencuri uang negara... seperti kasus Ayin yang 
ternyata memang kong kalikong dengan pejabat kejaksaan agung...
Nanti kalau para pengemplang pajak... pencuri uang negara ini sudah ada diluar 
negeri... baru pura2 bingung... dan  tegas mengeluarkan  surat pencekalan dsb





Tanggal:
 Wed, 03 Sep 2008
 06:15:42 -0000
Topik: Para Kasek Keluhkan DAK, Anggap Jadi Alat Penekan Oknum Dinas

Sumber: Harian Surya 03 September 2008


                          Para Kasek Keluhkan DAK, Anggap Jadi Alat Penekan 
Oknum Dinas        
 Wednesday, 03 September 2008  
 
 PASURUAN - SURYA-Program dana alokasi khusus (DAK) pendidikan, yang 
 seharusnya untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah, diduga 
 berbalik arah.  Pasalnya, program DAK sebesar Rp 250 juta/ sekolah 
 itu diduga menjadi  oknum Dinas P dan K menekan para kepala sekolah 
 (kasek). "Banyak pihak berupaya merebut uang senilai Rp 250 juta 
 ini," keluh AY, seorang kasek SD di Kecamatan Gadingrejo, Kota 
 Pasuruan, kepada Surya, Selasa (2/9).
 
 Dia menambahkan, dana itu bersifat swakelola untuk pembangunan 
 phisik gedung maupun pengadaan
 sarana prasrana  serta
 meubeler 
 sekolah. "Namun dengan berbagai dalih dan menakut-nakuti, oknum 
 dinas meminta sekolah menuruti mereka agar kami berhubungan dengan 
 rekanan tertentu," keluhnya.
 
 Di Kota Pasuruan terdapat 68 SD/MI penerima DAK, terbagi untuk 
 kategori I (9 sekolah) dan kategori II (58 sekolah). Di sekolah yang 
 masuk kategori I, dana Rp 250 juta yang mereka terima digunakan 
 untuk pembangunan gedung sekolah.  Sedangkan sekolah-sekolah dalam 
 kategori II, dana Rp 250 juta dipakai pembangunan  gedung dan 
 pengadaan  meubeler Rp 160 juta dan pengadaan sarana-prasarana Rp 90 
 juta.
 
 Menurut para kasek, sesuai peruntukkannya DAK sebagai dana swakelola 
 dari depdiknas diserahkan sekolah agar dikelola sesuai petunjuk 
 teknis. Namun, imbuh mereka, pihak sekolah ternyata  terus 
 dintervensi.
 
 "Untuk pembelian sarana prasarana seperti buku, alat peraga dan 
 multi media senilai Rp 90 juta, kami
 ditekan agar memesan
 ke rekanan 
 yang ditunjuk. Bahkan oknum itu menyodorkan surat pesanan berlogo 
 Pemkot Pasuruan yang diketiknya agar kami teken," terang AY seraya 
 menunjukkan surat pesanan dan perjanjian yang ditekennya.
 AY dan kawan-kawan mengaku khawatir akan terjerat kasus 
 hukum.  "Jika barang yang dikirim rekanan ternyata tidak sesuai 
 juknis, waduh, kami bakal diseret oleh jaksa dan ditempatkan seperti 
 koruptor," kata seorang kasek di Kecamatan Bugul Kidul yang mengaku 
 bernama Suparto. 
 Hingga Selasa  (2/9) petang, upaya  Surya meminta konfirmasi ke 
 sejumlah pejabat di lingkungan Dinas P dan K Kota Pasuruan tak 
 berbuah hasil. Didik Rame DW, kepala Dinas P dan K Kota Pasuruan, 
 misalnya, ketika berkali-kali dihubungi via ponsel tidak mengangkat 
 ponsel. Saat dikirimi SMS, tak dijawab. st13
  
 
                    
              Nama baru untuk Anda!  
 Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
 Cepat sebelum diambil orang lain!                
         Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru  
 Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
br> Cepat sebelum diambil orang lain!                   
       
        Nama baru untuk Anda!  

Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 

Cepat sebelum diambil orang lain!
      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      
___________________________________________________________________________
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Reply via email to