Betul sekali, rakyat sebaiknya  menuruti & menjalankan pilpres cukup 1 putaran, 
demi keselamatan bersama.

Rakyat harus langsung pilih & Menangkan SBY dalam pilpres 1 putaran = hemat 
uang negara

Tidak pilih SBY = boroskan uang negara = pembangunan bisa tidak lancar
= tindakan pengkhianat negara = tidak boleh menikmati hasil pembangunan




Pembawa usul yang tidak demokratis dan mengusung isu anti
neoliberalisme, biasanya adalah kaum Komunis/PKI. Mungkin sekarang para
kaum kaum Komunis/PKI ini panik, karena tahu jago2 mereka pasti akan
kalah dengan pak SBY. Maka mereka buat isu kecurangan, neoliberal dan
lain2 isu yang tidak sehat. 

_____________________________

From: Rahmat <....@gmail.com>

Subject: Tidak usah ada Pilpres: Langsung Tetapkan SBY_Boediono sbg Presiden & 
Wapres

To: undisclosed-receptions



Mereka yang menentang pak SBY itu tidak mengerti atau tidak mau demokrasi.

Maka mereka selalu menghubungkan demokrasi dengan Amerika Serikat.

Karenanya mereka membawa isu hutang, neolib dsb

Dari situ sebenarnya, bisa ditebak, bahwa mereka adalah komunis/PKI

Karena hanya kaum komunis yang anti liberalisme

Karena mereka tahu bahwa dukungan penuh Amerika Serikat pada pak SBY
akan semakin membuat kaum komunis/ PKI yang sudah hancur semakin hancur
lebur



kesimpulan: 

Hanya orang paling bodoh, yang bisa dipengaruhi oleh para pengikut/ keturunan 
komunis/PKI.Hanya orang paling bodoh yang tidak memilih pak SBY,Hanya orang 
paling bodoh yang tidak mau mendukung dan melaksanakan pilpres 1 putaran, 
karena sudah jelas pak SBY pasti menangHanya orang paling bodoh yang memilih 
calon presiden lain,
daripada memilih calon lain, lebih baik Golput, sehingga pilpres dapat
berlangsung 1 putaran. Karena selain hal ini dapat menghemat uang
negara, juga agar pak SBY bisa segera melaksanakan tugas sebagai
presiden. Agar pembangunan segera bisa diLANJUTKANPilpres lebih dari 1 putaran 
= boros = tindakan rugikan negara =
ini hanya ulah para pengkhianat negara = hanya Komunis/ PKI yang
berkhianat pada negara untuk rugikan negaraJadi: tidak pilih SBY agar menang 1 
putaran = pengkhianat negara = Komunis/PKI = orang paling bodoh = tidak layak 
hidup di Indonesia = karena hanya merugikan negara dan  jadi beban negara
___________________________________
From: Bambang Wanu <....@yahoo.co.id>
Subject: Tidak usah ada Pilpres: Langsung Tetapkan SBY_Boediono sbg Presiden & 
Wapres
To: undisclosed-receptions

Langsung tetapkan SBY-Boediono sebagai Presiden & Wakil Presiden

A. Karena pasti menang
Dengan
Daftar pemilih Tetap utk pilpres yg diduga ada jutaan pemilih ganda
(meski sering dikemukakan bahwa masyarakat berhak mengkoreksi DPS
sebelum menjadi DPT, tapi fakta menunjukkan bahwa sesuai aturan KPU
tidak punya kewajiban memperlihatkan DPS/DPT) Jadi jika ada orang yang
kehilangan hak pilih krn tdk ada dlm DPT, atau ada jutaan pemilih
ganda, ini sudah sesuai aturan yang berlakupenerima BLT dan
 pegawai negeri, pensiunan, honorer daerah dll penerima gaji ekstra (gaji ke 
13) jelas akan memilihyang telah memberi uangseluruh
pegawai BUMN atau perusahaan negara, khususnya pegawai rendahan dan
yang terisolir seperti di daerah perkebunan dsb, sangat besar
kemungkinan diarahkan memilih oleh para pimpinan BUMN, perusahaan
negara dsb, yang sekarang menjadi anggota tim sukses dari  SBY, yang
mengangkat mereka (tim suksesnya, dan keluarga Bu ani SBY) sebagai
komisaris, pimpinan dari BUMN, perusahaan2 negara dsb.pencitraan
positif kepada SBY oleh hampir seluruh media massa cetak maupun
elektronik, yang berlomba2 dekat kepada SBY, karena pimpinannya ingin
kebagian kapling. Dan pencitraan negatif kepada pesaing SBY, secara
langsung maupun secara tidak langsung yang secara perlahan menurunkan
citra para pesaing.Dalam pilpres tidak ada tabulasi nasional,
artinya yang tahu perolehan suara yang sebenarnya, hanya KPU. Yang
diumumkan ke masyarakat adalah data yang sudah diolah KPU. tahu sendiri
bukan peran KPU dalam pemilu legislatif yang menggelembungkan perolehan
suara partai Demokrat
B. daripada Hutang negara bertambah besar 
untuk
kampanye atau money politics alias politik sogok (Uang BLT = ternyata
uang hutang, Gaji ke 13 Pegawai negeri, pensiuan dll = ternyata juga
dari hutang baru dari ADB yang cair bulan Juni 2009 = 10,46 trilyun).. daripada 
uang negara, BUMN dll habis untuk kampanye dan menjaring suara (membeli suara).
C. Daripada beban bunga dari hutang semakin membuat negara melotot hampir mati.
 Karena hutang zaman SBY bunganya 14-15% (bandingkan dg hutang zaman orde baru 
yang bunganya 5%). Infonya,
patut diduga dalam setiap pembayaran cicilan hutang ada fee 2,5% (jika
zaman Orba, fee ketepatan dalam pembayaran kepada personal pucuk
pimpinan negara 1%, dan tidak diterima, tapi dibayarkan kembali sebagai
cicilan hutang) zaman sekarang fee tidak dibayarkan kembali sebagai
cicilan hutang, dan juga tidak perlu dilaporkan kepada negara, karena
memang kebijakan pihak luar negeri itu ditujukan kepada pejabat yang
berprestasi). Nah
daripada semakin menambah semangat yang rajin dari pak SBY berhutang,
karena iming2 fee.. mendingan tidak usah ada pilpres, karena yang
tampak didepan mata saja, utang untuk BLT sebagai produk unggulan
kemenangan partai demokrat & Gaji ke 13 untuk pegawai negeri dll
sebagai produk unggulan pencitraan SBY, sudah puluhan trilyun rupiah)D. Untuk 
itu, seharusnya Megawati-Prabowo, JK-Wiranto, tahu diri dikitlah....
daripada
sibuk kampanye tapi jelas pasti akan kalah. Tindakan Mega-Pro, JK-Win,
ini hanya akan menguras uang dari pak SBY dkk untuk mengimbangi
langkah2 pesaing. daripada uang pak SBY habis untuk kampanye, pencitraan dll, 
bukankah lebih baik untuk kemakmuran
 rakyat?
E. Untuk itu sadarlah anda hei.. Mega-pro, JK-Win... 
bahwa anda hanyalah calon pendamping, dari Calon jadi yakni SBY-Boediono, biar 
keliatan demokratis. Tindakan
anda yang kampanye all out hanya sia2 karena dukungan Loby Yahudi
melalui AS sangat kuat dalam pemilihan Presiden kali ini. Sebab
jika anda sangat all out dalam persaingan pilpres, dana dari para loby
yahudi akan semakin besar, dan itu diperhitungkan dengan sumber daya
alam yang akan dikeruk oleh mereka, yakni yang sudah berlangsung
Freeport, dan kalau berhasil memenangkan SBY nanti, natuna dll semakin
banyak yang dikeruk mereka. Kalau anda tidak all-out, khan
tidak terlalu banyak dana dan kekuatan dari Loby Yahudi melalui AS yang
diberikan untuk pemenangan  pak SBY. Otomatis jika tidak banyak,
tentunya tidak banyak pula kompensasi yg diberikan untuk kaum yahudi.
F. Untuk itu agar hemat kekayaan negara, uang rakyat dll, 
Pilpres cukup satu
 putaran aja deh... kalau
perlu daripada habis uang banyak, tidak usah ada pilpres, dan segera
saja Mega-Pro, JK-Win, mengundurkan diri dari persaingan Pilpres dan
meminta Presiden SBY sebagai kepala negara mengesahkan SBY-Boediono
sebagai kepala pemerintahan.
G. kalau perlu nantinya menjelang tahun 2014 
jika
Putra2 SBY (yang karirnya melesat dan sudah semakin dipersiapkan dengan
berbagai fasilitas) belum siap sebagai Calon presiden, kita semua
rakyat Indonesia akan meminta Presiden SBY mengeluarkan Dekrit
Presiden, kembali ke UUD 1945, sehingga bisa diangkat menjadi presiden
lagi, sampai putra2 beliau siap menjadi Calon Pengganti. Tapi
bisa dengan proses pemilu wajar jika putra2 SBY siap jadi Presiden,
dengan sudah melesatnya karir Putra SBY yang di militer, mungkin 5
tahun lagi sudah jadi jenderal dan memegang posisi strategis di
militer, juga putra yang sipil sudah jadi politisi dengan posisi kunci
dan kekayaan hasil berbisnis, sebagaimana diungkap oleh sebuah tabloid
ibu kota (baca www.indonesia-monitor.com yang mengungkap bisnis anak2
SBY dan keluarga SBY serta keluarga Ibu Ani SBY di berbagai perusahaan
swasta maupun BUMN serta perusahaan negara) yang begitu mau beredar
sudah diborong habis puluhan ribu eksemplar oleh orang2 misterius,
sehingga tidak sempat beredar di masyarakat.
Setuju Bukan??? tidak usah ada pilpres... untuk penghematan uang rakyat
jika
perlu ada pilpres untuk sekedar formalitas bahwa seolah2 sudah ada
demokrasi, ya cukup 1 putaran aja.. biar tidak ada pemborosan uang
rakyat.

Daripada ada pilpres, tapi ibarat seperti Liga Indonesia. 
Penonton yang boleh masuk sudah diatur hanya untuk mendukung kesebelasan tuan 
rumah.wasit,
hakim garis, tukang pasang skor, bahkan petugas keamanan sampai
wartawan peliput berita petandingan sudah merupakan pegawai dari klub
tuan rumahsudah begitu 2
 hari sebelum petandingan, tim tamu tidak dikasi makan dan minum, tapi digiring 
dan dipaksa bertandingmaka lihat saja betapa Liga Indonesia begitu sering jadi 
ajang mafia judi dan ajang tawuran massal, karena kecurangan begitu, rapi 
terorganisir, maka sportifitas tidak ada, mutu sepakbola hancur
Coba pilpres seperti Liga Inggris/ Liga Italia
meski
dimungkinkan ada kecurangan, tapi kecurangan tidaklah sistematis,
terorganisir. mungkin ada ketidak puasan karena kurang jeli wasit, atau
ada kecurangan pemain yang tidak tampak wasitMaka didalam
stadion begitu hingar bingar saling ejek antar suporter atau mungkin
antar pemain... tapi selesai pertandingan... kalah menang tetap happy,
meskipun mungkin ada rasa kecewa, sedih karena timnya kalah... tapi
hanya sesaat. karena yang penting telah disuguhkan sebuah tontonan
pertandingan yang menarik.. Hmmm kompetisi sepakbola akhirnya menjadi dunia 
hiburan
 bagi masyarakat.... maka mutu sepakbola terus meningkat.
Kalau kecurangan secara sistematik dan terorganisir dalam dunia sepakbola.... 
yang hancur adalah mutu sepakbola..
Tapi
kalau kecurangan secara sistematik itu dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa bernegara. Yang hancur adalah masa depan rakyat Indonesia
beserta anak cucunya...

Coba saja tengok sebuah fakta yang
mengerikan yang jelas terlihat didepan mata, yakni propinsi Papua
dengan penduduk hanya 2juta jiwa, termasuk pendatang...
Ratusan trilyun dikeruk oleh AS sebagai kompensasi karena berjasa menumbangkan 
Soekarno dan mengesahkan Presiden penggantinya..
Orang
papua yang hidup dipinggir kompleks benteng asing (freeport), beli baju
saja susah, hidup miskin, penyakitan. mau makan daging saja, harus
menunggu sisa dari makanan penghuni benteng komplek freeport yang
makanannya berstandard internasional..
padahal APBD propinsi saja berapa trilyun? belum APBD masing2
 kabupaten di 2 propinsi papua...
Belum lagi dana Comunity Develepment (Comdef) dari adanya penambangan yang 
jumlahnya ratusan milyar,

Tapi hasil yang dirasakan rakyat adalah...
Dulu ada yang namanya gunung yang sangat tinggi... 
sekarang berubah menjadi jurang yang sangat dalam
Rakyatnya dapat bagian racun logam berat


      Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang! Membuat 
tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. 
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

Kirim email ke