Yang merasa jadi bandar, ngaku dooooong...
Yang merasa jadi kaki tangan bandar, bagi-bagi doooooong...

=====================================================



----- Forwarded Message ----
From: Burhanuddin Kamal <burhanuddin.ka...@gmail.com>
To: chandradev...@yahoo.com
Sent: Fri, November 20, 2009 8:36:51 PM
Subject: Siapa Penjahatnya: Sri, Boediono ato Pardede?

Siapa Penjahatnya: Sri, Boediono ato Pardede?

"Terlalu kecil kalo bangsa ini d sandera Bibit Chandra ! Ayo ke Biangnya BuSri 
!" begitu penggalan akhir sebuah sms. Menurut teman saya, sms ini  berasal dari 
nomor +6287878975643. "BuSri" yang dia maksud pasti Sri Mulyani. Hampir pasti 
tentang skandal busuk bank century.

Sebuah
surat elektronis (surel) juga pernah saya terima. Tentang Century juga.
Tapi, diimel itu nama Boediono yang paling sering disebut. Di koran,
saya baca ada nama Raden Pardede, selain nama si Sri dan si Boed.
Ketiganya disebut sebagai begundalnya Bank Century.

Walau remeh, saya penasaran banget. Kenapa ada perbedaan tentang siapa yang 
harus dimintai tanggung jawab. Ketidakpahaman saya sedikit-sedikit terkuak 
berkat kebaikan seorang teman. Begini penjelasan dia.


Kalo
hanya nyebut nama Sri saja, berarti tuh orang merasa dekat dengan
Boediono atau merasa nggak punya ganjelan hati dengan si wapres ini.
Kalau
sebut Sri en Boed, sudah pasti ini orang punya dendam ideologis dan
juga kebijakan. Kalau hanya sebut nama Boed saja, pasti dia punya sakit
hati karena kebijakan si Boed ini. Nama Raden hanya pemanis. Biar tidak
keliatan terlalu mencolok mau nyikat si Sri ama si Boed-nya

"Berarti bukan satu ya yang ngincar dua ekonom ini ?" 

Benar
kata teman saya yang wartawan itu. Koalisinya kata dia lucu punya. Yang
dulu saling anti, kini bersatu hati. Sayangnya dia nggak mau lebih
memperjelas. "nanti saya jatohnya pitnah,"katanya sok kenes. 

Dia
masih menambahkan, order aslinya sih satu paket. Di lapangan jadi beda
karena masing-masing pelaksana order punya niat-niat pribadi yang
ikutan dititipi. "Dari yang ingin bales dendam sampe yang berharap
dilirik lagi sama sby." 

Benar kata temen saya, politik itu kusut.

(btw,
saya heran kok ya hampir nggak ada yang peduli, hukuman badan si
Tantular cuma 4 thn saja, saudara-saudara dan patner Tantular di
Antaboga belum ditangkap  an dua pemegang saham bank century lainnya
juga belum dikejar-kejar secara serius ama si buaya, si cicak juga sama
si godzila. Tidak ada pula aktivis dan anggota dpr yang ributin soal ini)

Burhanuddin Kamal
Penyampai Berita Langitan



      

Kirim email ke