Coba Anda bayangkan; ketika sore hari saat duduk-duduk santai nonton tv, 
kekasih wanita Anda di lain ruangan yang akan berangkat mandi berseru "Aku mau 
mandi, kau mendengarku?"

Bila sesama perempuan normal, akan terdengar biasa saja. Tapi bagi pria, 
ternyata bisa dikonotasikan bermacam-macam.

"Apakah itu `kau mendengarku' yang berarti `apa kau mengabaikanku' atau 
`kemarilah dan bercinta denganku di kamar mandi?"

Ow.. ow….. ternyata begitulah yang ada di benak pria.. jadi berhati-hatilah 
wahai wanita jika melontarkan kalimat pada pasangan Anda. 

Hal itulah yang diungkapkan Franz Wisner dalam bukunya How The World Makes 
Love. Buku keduanya setelah Honeymoon With My Brother yang rencananya akan 
difilmkan.

Kali ini kepergian Franz keliling dunia, bukan untuk mengobati luka hati akibat 
insiden Runaway Bride-nya akan tetapi justru ingin tahu dan menguak kisah cinta 
dan perilaku-perilaku percintaan di Negara-negara lain, sayangnya Indonesia 
tidak termasuk 

Mulai dari Los Angeles, Brazil, India, Nikaragua, Republik Cheska, Mesir, 
Selandia Baru, dan Bostwana.

Petualangannya di India tentu sangat menarik. Apalagi kalau bukan mengulik 
tentang KAMA SUTRA…. Di Negara "Kuch-kuch hota hai" itu dari awal 
penerbangannya saja sudah menggelitik. Sambil melirik teman duduknya di pesawat 
seorang wanita Korea dan menunggunya tidur, dia pelan-pelan mengambil buku Kama 
Sutra yang dibawa di rangselnya. Lalu setelah teman perjalanannya itu yakin 
terlelap, mulailah dia "mereview" buku Kama Sutra. Mungkin ini tidak masuk 
akal, tapi ketahuilah bahwa Vatsyayana penulisnya, ternyata meninggal masih 
dalam keadaan perjaka! What??!!
Dunia ini memang aneh..

Tidak hanya tentang Kama Sutra, tapi di India Franz juga mempelajari kultur 
percintaan di sana, yang ternyata orang India sendiri tidak begitu peduli 
dengan Kama Sutra, bahkan saat Franz menanyakannya, salah satu kenalannya yang 
orang India berkata dengan santai saat menceritakan ketika malam pertama 
pernikahannya: "Aku sudah menonton banyak film porno sebelumnya. Semua pria 
India melakukannya."

Meskipun India bisa dikatakan adalah Negara penuh cinta, namun semua tak ada 
artinya jika India kalah dalam pertandingan Kriket.

Selain India, perjalanan ke negara-negara lain juga tak kalah menariknya. Dan 
selain menceritakan perilaku percintaan di Negara-negara lain, tak lupa Franz 
juga punya "oleh-oleh" yaitu berbagai nasihat cinta dan kalimat-kalimat paling 
gombal di dunia hehehe…
Dalam rentang waktu perjalanan ini, Franz juga tengah menjalin kembali 
asmaranya yang sempat kandas hingga mengantarkannya menjadi penulis "Honeymoon 
with my brother" kali ini dengan single parent, Ibu seorang putra berusia 4 
tahun, Tracy.

Karena model kisah cinta mereka sering terhalang jarak karena perjalanan Franz 
keliling dunia, maka diceritakan mereka sering berkomunikasi lewat email. Jadi 
nantinya Anda akan bisa membaca email-email perjalanan cinta antara Franz dan 
Tracy..

Selain perjalanannya yang sangat menarik, kisah cinta Franz dan Tracy juga tak 
kalah menarik. Bagaimana Franz harus beradaptasi dengan Calvin, putra Tracy 
hingga surprisenya Franz saat Calvin untuk pertama kalinya memanggilnya "Dad.."

Membaca buku ini, akan membuka wawasan Anda untuk lebih memahami pasangan, dan 
mengungkap apa yang ada di benak seorang pria. Kisah-kisah cinta mereka yang 
disajikan sebenarnya sangat "keseharian" namun kadang kita luput untuk sekadar 
memperhatikannya.

Humor-humor Franz yang khas juga tak lepas di buku ini. Selain bercerita, Franz 
juga banyak memberikan tips-tips dan sepertinya sedang "memberi nasihat".

Bagi Franz, Tracy adalah seorang wanita memesona. Bukan karena cantik bak 
Cleopatra, atau berdada sentosa laksana Pamela Anderson. Tapi karena Tracy 
adalah seorang Ibu yang hebat. Kualitas dari cara Tracy menjalani kehidupannya, 
dari mulai cara menggendong Calvin, membelikan bajunya sebelum membeli baju 
untuk dirinya sendiri. Dan Tracy merasakan sakit saat Franz merasa sakit, 
tertawa bahkan mungkin leluconnya tidak lucu sama sekali, dan terus memberi 
hingga tak ada lagi yang bisa diberikannya. Yang lain tidak penting.

Perjalanannya di India dan Arab juga Calvin, mengajarkannya konsep cinta yang 
bisa ditumbuhkan. Lupakanlah fantasi tentang belahan jiwa dan hari pernikahan 
sebagai puncak prestasi cintamu. Pilihlah dengan bijaksana. Mintalah 
persetujuan keluargamu, setelah itu, lakukanlah.

Membaca buku ini, Anda tidak akan sampai keramas kok, tapi kalau kepala Anda 
gatal dan rambut Anda lepek, berarti memang sudah waktunya Anda keramas…:p

Cheers..
-Eviwidi-

Detail Buku
Judul: HOW THE WORLD MAKES LOVE
Penulis: Franz Wisner
Penerbit : Serambi
Cetakan: I, Juli 2009
Halaman : 496

Kirim email ke