FYI ----- Original Message ----- From: "Djoko Prasetyo" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Friday, January 02, 2004 10:47 AM Subject: [itb77] FW: [ytisman3] TEXMACO - THE UNTOLD STORY
> > > Teman2 ITB 77, mungkin ini dapat dijadikan bahan renungan kita > > TEXMACO - THE UNTOLD STORY Bacalah dengan sabar, > > > > kalo Anda pingin jadi expatriat India, jangan lupa beri nama keluarga Anda > > dengan SINIVASAN, > > > > selamat menikmati- > > > > > > Kepada Yth: > > Ketua BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) > > di Jakarta > > Tembusan: > > 1. Ketua DPR RI > > 2. Ketua MPR RI > > 3. Media massa > > > > KASUS DI BALIK HUTANG TEXMACO GROUP > > Kepada Yth. Ibu/Bapak sekalian, Kami segenap karyawan dan ex karyawan > Texmaco Group memohon bantuan kepada Bapak/Ibu untuk dapat ikut > > mengungkap Kasus Di Balik Hutang Texmaco Group. > > > > Kami sangat sedih dan tidak rela kalau pemerintah dengan gampang dan > > tanpa pertimbangan matang mengucurkan kredit baru kep erusahaan di > > bawah Texmaco group karena kami merasa yakin bahwa itikad baik dari > > pihak manajemen/pemilik perusahaan sama sekali tidak ada. > > > > DIBALIK RENCANA DEMO KARYAWAN TEXMACO. > > Karyawan Texmaco berdemo diatur dengan rapi oleh pihak Manajemen > > (Expatriat). > > Dengan adanya rencana demonstrasi karyawan Texmaco Group, kami > > sebagian di antara ex karyawan dan karyawan Texmaco sangat yakin kalau > > demo ini benar-benar bukan aspirasi dari mayoritas karyawan Texmaco. > > Tuntutan yang diajukan sangat tidak masuk akal. Jika murni dari aspirasi > > > karyawan Texmaco seharusnya yang dituntut adalah pimpinan Texmaco Group > > sendiri untuk membubarkan/memulangkan karyawan Expatriat yang jumlahnya > > sangat banyak. > > > > Berikut adalah sekilas gambaran pemborosan yang terjadi di Texmaco Group > > > yang sudah berjalan lebih dari 30 tahun. Gambaran gaji dan fasilitas apa > > > saja yang mereka dapatkan berikut perkiraan biaya yang kami ambil secara > rata-rata perbulan. Data ini kami dapatkan dari rekan yang masih bekerja > > > di Texmaco dan memiliki akses informasi Expatriat secara mendetail. > > > > 1. Gaji rata-rata: $4 000/bulan (= 34 juta/bulan) > > 2. Rumah/Apartemen (perabot lengkap): Rp 4 Juta/bulan > > 3. Telepon, Listrik, PAM: 3 Juta/bulan > > 4. Mobil dinas: 5 Juta/bulan > > 5. Pengemudi: 1.5 Juta/bulan > > 6. Telepon Genggam: 3 Juta/bulan > > 7. Transportasi: 2 Juta/bulan > > 8. Pelayanan Kesehatan: 2 Juta/bulan > > 9. Sekolah Anak (Internasional): 2 Juta/bulan > > 10. Tiket pesawat untuk cuti (1 bulan dalam setahun): 3 Juta/bulan > > (36 Juta/tahun) > > 11. Tiket pesawat, hotel, perpanjangan KIM S di Singapura: 1/2 Juta/bulan > > (6 Juta/tahun) > > > > Total biaya yang dikeluarkan per orang Expatriat: 60 Juta/bulan > > Dikalikan jumlah Expatriat 400 orang = 60 Juta x 400 = Rp 24 Miliar > > (3 Juta Dollar/bulan). > > > > Jumlah Expatriat yang 400 orang berarti hanya 1% (SATU PERSEN) > > dari total seluruh karyawan Texmaco Group yang berjumlah 40.000 orang. > > > > Sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk mereka (Expatriat) lebih dari > > 70% dari total pengeluaran gaji/fasilitas seluruh karyawan Texmaco > > yang 40.000 orang!!! > > > > Ini jelas-jelas merupakan pemborosan uang yang akhirnya rakyat Indonesia > juga yang harus menanggungnya (hal ini mengingat hutang Texmaco Group > merupakan beban seluruh rakyat Indonesia). > > > > Tanpa memojokkan etnis tertentu (dalam hal ini etnis India), Expatriat yang > jumlahnya lebih kurang 400 orang tersebut 95% adalah warga > > negara India yang disinyalir kuat adalah keluarga, saudara, kerabat dll dari > pendiri Texmaco Group (Sinivasan). > > > > Kami tidak keberatan bila Expatriat menduduki posisi strategis/struktural > > dengan jangka waktu tertentu berdasarkan keahlian yang dimilikinya, > > tetapi Expatriat di Texmaco Group dapat kami jelaskan ceritanya sebagai > > berikut : > > > > 1. Sebagian besar dari mereka yang tidak kompetences > > 2. Mayoritas menduduki/menjalankan pekerjaan administrasi (dengan > > gaji Dolar!!) > > 3. Banyak di antara mereka yang sudah bekerja lebih dari 5 tahun > > bahkan banyak yang sudah lebih dari 15 tahun tanpa kejelasan kapan > > mereka akan dipulangkan setelah alih keahlian/teknologi. > > 4. Mereka tidak didampingi karyawanI ndonesia untuk diposisikan > > menggantikan mereka. > > 5. Bahkan yang kami sangat sesalkan, mereka sama sekali tidak > > mendidik karyawan Indonesia. > > 6. Yang lebih parah lagi, sangat sering dijumpai Expatriat asal > > India ini yang baru direkrut ke texmaco TANPA SKIL/KEAHLIAN, > > sehingga lebih banyak keahlian justru mereka dapatkan sewaktu bekerja > > di perusahaan ini. > > Melalui berbagai pengamatan, kami berkesimpulan bahwa Expatriat yang > > dipekerjakan di Texmaco Group sbb: > > > > 1. Mereka digunakan untuk memperkuat posisi pemilik (keluarga Sinivasan) > > > karena jelas loyalitas mereka akan lebih besar ke pemilik karena > ditunjang > > dengan gaji & fasilitas yang sangat besar > > 2. Mereka dapat menutupi kecurangan-kecurangan permainan uang > > dalam perusahaan > > 3. Dengan jumlah Expatriat yang besar dan loyal terhadap pemilik > > maka mereka dapat meredam gejolak-gejolak karyawan Indonesia di > > dalam perusahaan. > > > > KESIMPULAN > > 1. Texmaco sudah beroperasi lebih dari 30 tahun. Bayangkan saja sebelum > > krisis moneter tahun 1997, jumlah Expatriat lebih dari 800 orang. > > Jika selama 25 tahun (1972 s/d 1997) kita coba hitung secara kasar > > biaya yang dikeluarkan untuk menggaji Expatriat adalah sebagai > berikut: > > Rp 60 Juta/bulan per satu Expatriat = $ 7000/bulan/Expatriat > > (dikonversikan ke Dolar dengan nilai uang riil seperti saat ini = 8.500 > > rupiah) 800 orang x $7000 x 12 bulan x 25 tahun = $ 1.680.000.000 > > (1,68 Miliar Dolar!!!) (dengan konversi yang sama) > > berarti 14 TRILLIUN RUPIAH!! uang hasil hutang Texmaco Group > > telah melayang untuk menggaji Expatriat India. > > > > Jumlah ini sendiri sudah SEPARUH DARI total hutang Texmaco Group > > yang sebesar 29 TRILLIUN RUPIAH. > > > > Dalam istilah Finance ini bisa disebut CAPITAL FLIGHT secara > > BESAR-BESARAN!! baru melalui arus gaji Expatriat saja (yang saat > > ini kami amati) > > > > 2. Untuk skenario kucuran dana (bila dikeluarkan oleh pemerintah > > atas desakan demo tunggangan tersebut) untuk ke depannya, maka bisa > > diperhitungkan bahwa tiap $ 120 Juta (sekitar hampir 1 Trillin Rupiah) dana > > dari pemerintah hanya akan dihabiskan untuk menggaji Expatriat > > selama waktu 3 tahun saja!! > > > > Bayangkan saja kucuran dana dari pemerintah dalam program > > restrukturisasi hutang yang lalu sebesar `hanya' 25 Juta Dolar (tahap I)t > > entunya > > sudah dihabiskan hanya untuk membayar gaji/fasilitas Expatriats elama > > kurang dari 9 bulan !! > > > > 3. Lucunya bila hal mengenai Expatriat ini ditanyakan ke Direktur HRD > > kami, kami yakin dianya sendiri tidak mempunyai akses informasi karena > > (lucunya lagi) administrasi untuk pegawai Expatriat ditangani oleh > > departemen khusus yang dikendalikan ole seorangE xpatriat manajer (dengan > > staf-staf yang juga Expatriat) di mana Direktur HRD (yang merupakan > > pegawai Indonesia) tidak membawahi Manager Expatriat tersebut. Tentunya > dengan demikian direktur HRD kami juga tidak mengetahui besar > biaya/gaji/fasilitas yang dibayarkan Texmaco Group untuk Expatriat. > > > > 4. Pengerukan uang rakyat dari kucuran dana hutang nampaknya telah menjadi > > PROFESI dari Manajemen Texmaco Group, terbukti dari ketidakpedulian > > Manajemen untuk melakukan perbaikan-perbaikan di dalam perusahaan ataupun > > paling tidak melakukan pengiritan biaya dengan memulangkan Expatriat. > > Setiap kali terjadi kekurangan modal kerja (yang tentunya akibat dari > > pemborosan tersebut), penyelesaian yang dilakukan selalu melalui pendekatan > > politik uang ke pejabat negara agar memberikan kucuran hutang terus > > menerus. Bahkan kali ini mereka tidak malu-malu menggunakan keroncongan > perut 40.000 karyawannya untuk mendapatkan kucuran hutang lagi. > > > > 5. Texmaco Group hanya layak dioperasikan lagi bila organisasi di manajemen > > dihapuskan dari unsur-unsur manajemen/Expatriat yang korup dan pembuangan > > uang sia-sia tanpa imbalan keahlian yang sepadan. > > > > 6. Kami bersedia membeberkan seluruh nama-nama Expatriat yang bisa > > ditindaklanjuti dengan penyelidikan lebih lanjut untuk membuktikan > > kebenaran pernyataan kami di atas. Untuk keperluan informasi lebih lanjut, > > seterusnya kami akan menggunakan email [EMAIL PROTECTED] > > <mailto:[EMAIL PROTECTED]> hingga dilakukan perubahan email bila > diperlukan. > > > > 7. Kami juga 100% yakin bahwa putra-putri bangsa yang sekarang > > masih bekerja di Texmaco BISA menjalankan perusahaan ini tanpa Expatriat > > > satupun. Kami juga mengharapkan bila Texmaco ini dihidupkan lagi oleh > > pemerintah, putra-putri terbaik bangsa (yang bukan pegawai Texmaco > > sekarang) bisa ditarik untuk membangun Texmaco untuk menjalankan laju > perusahaan aset nasional ini. > > > > 8. Kami tidak rela melihat ribuan rekan-rekan kami (karyawan Indonesia) > > yang dirumahkan dan terkena PHK namun hingga sekarang uang pesangon > > mereka tidak dibayarkan( dengan alasan kekurangan uang kas). Di lain > > pihak, jumlah Expart tidak dikurangi satupun, bahkan cenderung bertambah > > > makin banyak, di mana gaji Expatriat tetap dibayarkan penuh. > > > > Seharusnya karyawan yang sekarang masih bekerja di Texmaco lebih > > rela berkorban kehilangan pekerjaan daripada hidup melihat uang rakyat > > Indonesia dihisap habis-habisan oleh ketidakadilan yang kami telah gambarkan > > di atas. Kami juga berdoa agar para karyawan dapatb erpikir jernih, dapat > > menerima pahitnya (bila Texmaco terpaksa ditutup selamanya) demi berhentinya > kecurangan-kecurangan yang dilakukan Manajemen Texmaco. > > > > Namun tentunya kami bisa lebih berbahagia bila Texmaco dapat kembali > > berjalan baik, bagaimanapun sebagian besar dari kami telah 8-12 tahun > > bersama Texmaco. > > Tentunya setelah dilakukan perombakan dan perampingan manajemen > > besar-besaran yang bisa membawa Texmaco menjadi perusahaan terkemuka dan > sebenar-benar aset nasional (bukan slogan "aset nasional" rekayasa pihak > manajemen/pemilik Texmaco saat ini). > > > > Bila Texmaco kelak bisa bangkit kembali, kami yang sudah dikenakan > > PHKmaupun dalam status dirumahkan bersedia dipanggil kembali bila > > diperlukan (sehubungan dengan pengetahuan & pengalaman teknis dan system > kami di perusahaan), bila pun tidak bukan masalah karena > > kebanyakan dari kami sudah mendapatkan pekerjaan di tempat lain. > > > > Hormat kami, > > Korps ex karyawan dan karyawan Texmaco > > yang berintegritas dan tidak mempan sogokan. > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > Intern lho, don't forward please . . . > > > > > > - Rayan Rengga - > Balai Inkubator Teknologi - BPPT > http://techno-incubator.com > [EMAIL PROTECTED] > > > > --------------------------------- > Do you Yahoo!? > Yahoo! Photos - Get your photo on the big screen in Times Square > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > Moderator Millis - Millis YTISMAN3 : [EMAIL PROTECTED] Pengurus Yayasan > Teladan Indonesia : [EMAIL PROTECTED] Un-subscribe : > [EMAIL PROTECTED] > > > > > > > Yahoo! Groups Links > > To visit your group on the web, go to: > http://groups.yahoo.com/group/ytisman3/ > > To unsubscribe from this group, send an email to: > [EMAIL PROTECTED] > > Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ > > > ............................................ > Yayasan ITB 77-Yayasan Bhakti Ganesha > Bank Niaga Cabang Jakarta Tebet > Rekg No.025.01.23831.00.8 > > BACA BERBAGAI INFORMASI DI: > http://groups.yahoo.com/group/itb77/files/ > LIHAT FOTO-FOTO DI: > http://photos.groups.yahoo.com/group/itb77/lst > **************************************** > > > Yahoo! Groups Links > > To visit your group on the web, go to: > http://groups.yahoo.com/group/itb77/ > > To unsubscribe from this group, send an email to: > [EMAIL PROTECTED] > > Your use of Yahoo! Groups is subject to: > http://docs.yahoo.com/info/terms/ > > -- Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia. Publikasi : http://www.lp3b.or.id Arsip : http://bali.lp3b.or.id Moderators : <mailto: [EMAIL PROTECTED]> Berlangganan : <mailto: [EMAIL PROTECTED]> Henti Langgan : <mailto: [EMAIL PROTECTED]>