selamat baca: INDONESIA DIJERAT UTANG UNTUK DIJAJAH Penuturuan John Perkins Oleh Kwik Kian Gie
Beberapa hari terakhir beredar dokumen 5 halaman yang berjudul "Transkrip wawancara dengan John Perkins mantan anggota "perusak ekonomi" (Econominc Hit Men)" yang diterjemahkan oleh Setyo Budiantoro dari wawancara John Perkins dengan kantor berita Democracy Now (Amerika). http://www.democracynow.org/article.pl?sid=04/11/09/1526251 Dua hari yang lalu saya membeli buku yang ditulis John Perkins dengan judul "Confessions of an Economic Hit Man". Buku ini diterbitkan di tahun 2004 oleh Berret-Koehler Publishers, Inc. San Francisco. Saya baru membaca sampai halaman 70 dari buku setebal 225 halaman. Tanpa komentar apapun, dalam tulisan ini saya kemukakan paragraf-paragraf yang sangat relevan buat Indonesia, yang tentunya saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia secara bebas. Di halaman ix dikatakan: "buku ini saya dedikasikan kepada dua orang presiden dari dua negara yang pernah menjadi client saya dan yang sangat saya hormati dan yang selalu saya kenang dalam semangat persaudaraan, yaitu Jaime Roldós, presiden Ecuador, dan Omar Torrijos, presiden Panama. Kedua-duanya baru meninggal dunia dalam tabrakan (crash) yang sangat mengerikan. Kematian mereka bukan kecelakaan. Mereka dibunuh karena mereka menentang 'persaudaraan' (fraternity) dengan para pimpinan dari dunia korporasi, pemerintah dan perbankan yang tujuannya membentuk kerajaan (empire) dunia. Kami (EHMs - singkatan dari Economic Hit Man)gagal membawa Roldós dan Torrijos mengikuti perintah-perintah (to get them around) sang penguasa, dan hit men jenis lain, yaitu para penjagal CIA yang selalu di belakang kami mengambil alih (stepped in). "Saya selalu berhasil diyakinkan tidak menulis buku ini. Selama d ua puluh tahun terakhir saya mulai menulis buku ini empat kali. Setiap kali saya didorong untuk menulis oleh kejadian-kejadian yang penting, yaitu invasi oleh Amerika Serikat ke Panama di tahun 1989, Perang Teluk yang pertama, Somalia, dan bangkitnya Osama bin Laden." "Di tahun 2003, presiden dari sebuah perusahaan penerbit besar menolak menerbitkan buku saya ini, karena dia tidak dapat menanggung (afford) amarah dan penentangan oleh markas-markas besar organisasi-organisasi dunia. Dia menganjurkan saya untuk membuatnya seolah-olah fiktif, seperti gayanya John le CarrEatau Graham Greene." Di halaman x: "Apa yang akhirnya membuat saya menyingkirkan ancaman dan sogokan supaya tidak menulis?", yang dijawabnya sendiri: "jawab yang singkat adalah anak tunggal saya, Jessica, yang sudah lulus universitas dan mempunyai kehidupannya sendiri. Setelah membicarakan rencana saya menerbitkan buku ini beserta ancaman-ancamannya, Jess ica mengatakan : "Jangan khawatir ayah, kalau mereka membunuhmu (get you), saya akan melanjutkannya dari yang engkau tinggalkan. Kami perlu melakukannya untuk cucu-cucumu yang saya harap suatu hari akan saya berikan kepadamu." Di halaman 12: "Saya hanya mengetahui bahwa penugasan sebenarnya yang pertama buat saya adalah Indonesia, dan saya akan menjadi bagian dari dua belas orang yang dikirimkan untuk membuat sebuah rencana strategi energi (to create a master energy plan) untuk pulau Jawa." "Saya tahu bahwa dari saya diharapkan menghasilkan sebuah model ekonometrik untuk Indonesia dan Jawa, dan saya memutuskan bahwa saya juga bisa mulai membuatnya untuk Kuwait." "Saya menemukan bahwa statistik dapat dimanipulasi untuk menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang dikehendaki oleh sang analis untuk memperkuat kesimpulan-kesimpulan yang direkayasanya." Di halaman 14 Perkins menceriterakan bahwa dia dipersiapkan oleh Claudine Martin untuk menjadi EHM. Claudine antara lain mengatakan: "Engkau tidak sendirian, kita adalah sekelompok kecil manusia dalam bisnis yang kotor (a rare breed in a dirty business." Di halaman 13: "Claudine mengatakan bahwa saya mempunyai dua tujuan penting. Pertama, saya harus membenarkan (justify) kredit dari dunia internasional yang sangat besar jumlahnya, yang akan disalurkan melalui MAIN dan perusahaan-perusahaan Amerika lainnya (seperti Bechtel, Halliburton, Stone & Webster) melalui proyek-proyek enjenering dan konstruksi raksasa. Kedua, saya harus bekerja untuk membangkrutkan negara-negara yang menerima pinjaman raksasa tersebut (tentunya setelah mereka membayar MAIN dan kontraktor Amerika lainnya), sehingga mereka untuk selamanya akan dicengkeram (beholden) oleh para kreditornya, dan dengan demikian negara-negara penerima utang itu akan menjadi target yang mudah ketika kita memerlukan yang kita kehendaki (favors) seperti pangakalan-pangkalan militer, suaranya di PBB, atau akses pada minyak dan sumber daya alam lainnya)." "Faktor yang kritis dalam semua kasus adalah Produk Domestik Bruto. Proyek-poyek yang berdampak pada PDB yang tertinggi harus dimenangkan. Kalaupun hanya satu proyek yang menjadi pertimbangan, saya harus mampu menunjukkan (demonstrate) bahwa pembangunannya akan menghasilkan GNP yang superior." Halaman 15 akhir dilanjutkan dihalaman 16 : "...tujuan membangun proyek-proyek tersebut yalah menciptakan laba sangat besar untuk para kontraktornya, dan membuat bahagia sekelompok kecil elit dari bangsa penerima utang luar negeri, sambil memastikan ketergantungan keuangan yang langgeng (long term), dan karena itu menciptakan kesetiaan politik dari negara-negara target di dunia." "Semakin besar jumlah utang luar negerinya semakin baik. Kenyataan bahwa beban utang yang akan dikenakan pada negara-negara penerima utang akan menyengsarakan (deprive) rakyatnya yang termiskin dalam bidang kesehatan, pendidikan dan pelayanan sosial lainnya untuk berpuluh-pulih tahun lamanya tidak perlu menjadi pertimbangan." "Claudine dan saya mendiskusikan secara terbuka karakteristik dari GNP. GNP akan meningkat walaupun hanya membuat kaya satu orang saja, misalnya satu orang yang memenangkan pembangunan perusahaan uitility, walaupun mayoritas dari rakyatnya disengsarakan oleh utang pemerintahnya. Dari segi statistik, ini akan tercatat sebagai kemajuan ekonomi." "Engkau harus menghasilkan prakiraan yang optimistis tentang ekonominya, bagaimana akan berkembang seperti jamur setelah selesainya pembangunan pembangkit-pembangkit listrik beserta jaringan-jaringan transmisinya." Di halaman 17: "Saya mengingatkan Claudine bahwa Tim MAIN yang akan dikirimkan ke Jawa termasuk sepuluh orang lainnya. Saya menanyakan apakah mereka menerima t raining yang sama seperti yang saya peroleh darinya. Claudine meyakinkan saya mereka tidak tahu apa-apa, sambil mengatakan "mereka adalah para insinyur yang membuat design pembangkit listrik, transmisi dan jaringan distribusinya beserta pelabuhan laut dan jalan-jalan raya yang memawa bahan bakar minyaknya. Prakiraanmu yang menentukan besarnya (magnitude) dari sistem yang mereka rancang - dan besarnya utang. Jadi engkau adalah kuncinya." Claudine mengatakan kepada saya: "Kami kelompok sangat kecil yang dibayar sangat mahal untuk menipu (cheat) negara-negara di seluruh dunia dengan jumlah uang milyardan dollar." Di halaman 18: "Claudine menceriterakan bahwa sepanjang sejarah, empires dibangun atas kekuatan militer atau ancaman oleh kekuatan militer. Tetapi pada akhir perang dunia kedua, dengan bangkitnya Uni Sovyet, dan dengan ancaman kehancuran oleh nuklir (nuclear holocaust), pendekatan militer terlampau beresiko." Di halaman 18 juga ditulis bahwa ketika Inggris minta bantuan Amerika Serikat untuk menjatuhkan Mossadegh karena dia berani melawan BP (British Petroleum), AS memutuskan mengirimkan cucunya Presiden Theodore Roosevelt yang bernama Kermit Roosevelt untuk menjatuhkan Mossadegh tanpa pertumpahan darah dan tanpa senjata. Dia melakukannya dengan biaya beberapa juta dollar yang dipakainya untuk membiayai keonaran dan demonstrasi besar-besaran oleh rakyat Iran melawan Mossadegh. Sebelumnya Mossadegh dipuja-puji sebagai pembawa demokrasi untuk negaranya, dan majalah Time menobatkannya sebagai man of the year. Semakin lama semakin seru, terutama kedatangan John Perkins di Indonesia yang berkantor di kantor PLN Bandung dan seterusnya. Tetapi kolom saya habis. Bacalah sendiri bukunya. -- Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia. Publikasi : http://www.lp3b.or.id Arsip : http://bali.lp3b.or.id Moderators : <mailto: [EMAIL PROTECTED]> Berlangganan : <mailto: [EMAIL PROTECTED]> Henti Langgan : <mailto: [EMAIL PROTECTED]>