Mbak Asana dan rekan-rekan

 

Ok Terimakasih Mbak Asana, case ini sudah close, saya minta maaf kepada
rekan-rekan semua yang telah tersinggung/tidak nyaman dengan diskusi
menyangkut masalah agama ini..Sejak kemarin telah diputuskan masalah
terkait "agama" hanya didiskusikan via Japri (jalur Pribadi)..beberapa
semeton telah menghubungi/melanjutkan diskusi ini via japri..

 

Sekali lagi terimakasih pada Mbak Asana dan rekan-rekan semua..

 

GNA 

 

-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Asana Viebeke Lengkong
Sent: Friday, October 05, 2007 8:37 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha

 

P Ngurah Ambara,

 

Dari sejak tanggal 28 Sept. yang lalu (baca ulang ya) email tentang
Mahabharata anda jelas menuduh.  Email anda sudah di tanggapi dengan
teguran dari moderator, P Wisnaya, tapi anda terus ngeyel aja ke arah
fakta..... rasanya semua di millis ini sudah tau fakta tentang
perseteruan agama dari ribuan tahun lalu, tapi ada hal lain di dalam
hidup ini yang lebih layak untuk di bicarakan dan seperti kita tahu
kalau perdebatan tentang agama itu bisa menyulut emosi orang lain.
Banyak teman di millist ini tidak nyaman dengan dialog yang disampaikan
oleh anda tapi tidak juga ingin me'nyodok' karena lebih memilih untuk
bisa bersahabat dalam alam maya ini tanpa harus ada merasa harus
membunyikan 'kulkul bulus'...

 

Jadi singkatnya fakta yang diuraikan oleh anda banyak menyakiti orang
lain, ini fakta juga lo.  Tapi saya memang orang gila, dialog itu saya
tanggapi terus untuk membeli waktu cooling down semua pihak (semoga
ya)... dengan kata lain tidak se'gemes' yang anda utarakan.

 

Kalau boleh sekarang saya nyatakan kepada semua anggota millist ini
bahwa permohonan maaf anda berlaku juga kepada semua anggota millis ini.

 

P Ngurah Ambara, kita semua hidup sekarang di jaman yang sama dengan
segala permasalahan masa lalu (yang toch juga dibuat oleh leluhur kita)
dan masa sekarang.... kita hidup sangat pendek jadi marilah kita ...
enjoy aja.... tidak perlu mempertajam perselisihan yang sudah diciptakan
oleh leluhur kita... masing masing kita berbuat selangkah demi selangkah
untuk membangun kehidupan kedepan tanpa rasa takut, benci, marah.  Benar
sekali dalam kehidupan kita pastinya ada penindasan, kita sadar juga
tapi kan penindasan manusia kepada manusia lain karena kepentingan dan
pilihan... apa anda pikir tidak ada penindasan antar sesama kita di
bali? Penindasan itu tidak harus melulu antar agama lo.....

 

anyway..... I hope this all end today except for a more condusive
dialogues...... Terima kasih P Ngurah Ambara dan saya juga mohon
maaf.... masih banyak.... belajar.

 

Salam damai,

 

asana viebeke

        ----- Original Message ----- 

        From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) <mailto:[EMAIL PROTECTED]>  

        To: bali@lp3b.or.id 

        Sent: Friday, October 05, 2007 4:40 PM

        Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha

         

        Agnostik memang sebuah pilihan, menyakiti atau tidak menyakiti
orang lain itu bukan karena mereka beragama atau tidak beragama, agama
tidak terkait dengan itu...

        Apakah Mbak Asana menilai selama ini pembicaraan saya telah
menyakiti Mbak Asana? Kalau ya bagian yang mana? Dan kalau itu benar
saya minta maaf, selama ini saya berkata dengan fakta, bahwa uma Hindu
sering ditindas oleh umat lain (Islam dan Kristen), dan saya
mengungkapkan fakta itu. Pertanyaannya mana yang lebih menyakitkan, saya
yang mengungkapkan fakta ini ataukah orang-orang yang melakukan
penindasan terhadap umat Hindu? 

         

        -----Original Message-----
        From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Asana Viebeke Lengkong
        Sent: Friday, October 05, 2007 3:37 PM
        To: bali@lp3b.or.id
        Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha

         

        P Ngurah Ambara,

         

        oleh sebab itu saya kutip supaya kita semua bisa melihat
pandangan yang berbeda... kan nggak semua orang tau agnostik tapi kalau
egoistic semua ngerti P Ngurah...

         

        ini saya sambung ya kalau pengertian dan tanggapan P Ngurah
sampai disana...

         

        "Kepercayaan pada Tuhan dan kehidupan kekal terputus dari nalar
karena kepercayaan itu hanya bisa diketahui lewat kekuasaan, naluri,
ilham dan wahyu.  Tapi nalar dapat menakar serba akibat agama, jadi
dengan memperhatikan hal ini kita akan berkelana sepanjang masa silam
dan masa kini, sambil melihat kenyataannya."

         

        Tidak masalah kan kalau orang tidak percaya Tuhan karena itu
pilihan mereka yang masalah adalah kalau orang percaya Tuhan tapi punya
niat untuk menyakiti orang lain, menuduh agama lain dllnya... 

         

        Contoh yang sangat konkretnya adalah saya sendiri tidak mau
beragama kalau kembali membaca email P Ngurah Ambara yang lalu; tapi
jangan salah lo saya percaya Tuhan, jadi saya mengambil keputusan untuk
tetap berdialog dengan P Ngurah Ambara tanpa pamrih ya.... mencoba untuk
mendekatkan lebih jauh 'diri manusia' melalui dialog ini... jadi santai
saja karena saya juga tidak bermaksud untuk memancing atau mengetahui
lebih lanjut pengetahuan tentang Mahabharata dari anda, dan percayalah,
anda tidak perlu juga harus membuktikan sampai dimana pengetahuan anda
tentang Mahabharata, karena sesungguhnya kita semua disini bagi cerita,
bagi pengalaman, bagi pengetahuan dsbnya.... begitu pula saya yakin
bahwa anggota milis ini banyak yang membaca dengan berbagai pendapat
mereka, tapi ketika anda sudah menyentuh agama, mereka agaknya tidak
nyaman dan kenapa?  Karena tidak mau menyakiti yang lain, itu saja
intinya.  Saya seperti kata P Wis, merasa biar mengalir saja dulu supaya
kita bisa lebih mengenal anda dan dengan waktu semua akan bisa menerima
pendapat anda dengan legowo....

         

        Perhatikan berapa yang berkomentar tentang hal ini? sedikit
sekali ya.... saya aja yang rada gila... tapi saya menulis diantara
waktu saya kerja, waktu saya berbagi, waktu saya di wawancara, waktu
saya membuat konsep program... diantara itu semua karena saya juga perlu
menimbang seberapa 'kasih' saya kepada anda.... dan ternyata anda adalah
'manusia' yang saya kasihi....

         

        P Wis terima kasih sudah sangat bijaksana sekali membangun milis
baru, tapi kalau bicara agama, saya masih banyak belajar.... masih mau
dengar-dengar... baca-baca... jadi 'when the time is right everything is
going to be good'.....

         

        Salam kasih dan damai,

         

        Vieb

                ----- Original Message ----- 

                From: Ambara, Gede Ngurah (KPC)
<mailto:[EMAIL PROTECTED]>  

                To: bali@lp3b.or.id 

                Sent: Friday, October 05, 2007 11:17 AM

                Subject: [bali] bukti Ilmiah Mahabaratha

                 

                Sepertinya pandangan seorang Aldous Huxley adalah
pandangan agnostik  ...kalau agama dianggap rekayasa sungguh
mengerikan..agama turun merupakan Wahyu dari Tuhan dengan tujuan agar
manusia bisa bersikap lebih beradab tidak seperti hewan ..

                 

                Agnostik : orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan
karena mereka menyatakan tidak cukup bukti untuk mendukung keberadaan
Tuhan...

                 

                -----Original Message-----
                From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Asana Viebeke Lengkong
                Sent: Friday, October 05, 2007 10:40 AM
                To: bali@lp3b.or.id
                Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha

                 

                Terima kasih sekali diberi cuplikan sejarah secara
ilmiah untuk bahan pengetahuan ... apapun tetap dalam pembahasan yang
panjang dan lebih panjang lagi.... namun bukan berarti memberikan hak
untuk menuduh peradaban atau agama lain ya Pak...  

                 

                Silakan sampaikan apa yang pernah di baca, di yakini
tanpa meninggalkan akar dari lahir agama2 besar agar kita (manusia)
saling menghormati.

                 

                Saya kutip ya :

                 

                "Manusia begitu cerdas sehingga merasa harus merekayasa
teori-teori untuk menjelaskan apa yang terjadi di dunia ini.  Sayang,
dalam banyak hal manusia tidak cukup cerdas menemukan penjelasan yang
benar.  Maka ketika bertindak berdasarkan teori-teori itu, manusia
sering berperilaku seperti orang gila.  Jadi, binatang tidak cukup
cerdas mengkhayal bahwa hujan dicegah turun oleh roh-roh jahat atau
hujan dimaksudkan sebagai hukuman, bila kemarau panjang menerpa.  Itulah
sebabnya Anda tidak pernah melihat binatang bersibuk-sibuk dengan
ketolololan buta dan sering mengerikan berupa sihir dan agama.  Tak ada
kuda, misalnya, akan membunuh anaknya untuk mengubah arah angin.  Anjing
tidak melakukan upacara kencing dengan harapan akan membujuk dewa
kencing sehingga hujan turun.  Keledai tidak merengek seperti orang
merapal ayat sambil tengadah ke langit biru.  Juga tiada kucing yang
berpantang daging untuk mencoba mengecoh roh jahat agar berlaku baik.
Hanya manusia yang berperilaku bodoh dan serampangan seperti itu."
(Aldous Huxley)

                 

                Menarik sekali ya..... 

                        ----- Original Message ----- 

                        From: Ambara, Gede Ngurah (KPC)
<mailto:[EMAIL PROTECTED]>  

                        To: bali@lp3b.or.id 

                        Sent: Thursday, October 04, 2007 4:13 PM

                        Subject: [bali] bukti Ilmiah Mahabaratha

                         

                         

                        Berikut ini buktiIlmiah tentang Ramayana dan
Mahabarata (Peradaban Veda) yang dikutip dari berbagai sumber, mungkin
umat sedharma bisa menambahkannya/mengoreksinya....monggo....

                         

                        Bukti ilmiah peradaban Veda

                        Bukti-bukti arkeologis, geologis telah terungkap
dari penemuan fosil-fosil maupun artefak- alat yang digunakan manusia
pada masa itu telah terbukti menunjukkan bahwa peradaban manusia modern
telah ada sekitar ratusan juta bahkan miliaran tahun yang lalu.
Bukti-bukti tersebut diungkapkan oleh Michael Cremo, seorang arkeolog
senior, peneliti dan juga penganut weda dari Amerika, dengan melakukan
penelitian lebih dari 8 tahun. Dari berbagai belahan dunia termasuk juga
dari Indonesia telah dapat mengungkapkan misteri peradaban weda tersebut
secara bermakna. Laporan tersebut ditulis dalam beberapa buku yang sudah
diterbitkan seperti ; Forbidden Archeology, The Hidden History of Human
Race, Human Devolution : A Vedic alternative to Darwin's Theory,
terbitan tahun 2003. Dalam buku tersebut akan banyak ditemukan fosil,
artefak- peninggalan berupa kendi, alas kaki, alat masak dan sebagainya
yang telah berusia ratusan juta tahun bahkan miliaran tahun, dibuat oleh
manusia yang mempunyai peradaban maju, tidak mungkin dibuat oleh kera
atau primata yang lebih rendah. Dari buku-buku tersebut juga ditemukan
adanya manipulasi beberapa arkeolog dengan mengubah dimensi waktunya,
hal ini bertujuan untuk mendukung teori evolusi Darwin, karena
kenyataannya teori evolusi masih sangat lemah. Bukti ilmiah sudah dengan
jelas menyatakan bahwa peradaban weda telah ada miliaran tahun. Para
ilmuwan telah membuktikan bahwa perang besar di tanah suci Kukrksetra,
kota Dwaraka, sungai suci Sarasvati dan sebagainya perupakan suatu
peristiwa sejarah, bukan sebagai mitologi. Setiap kali kongres para
arkeolog dunia selalu menyampaikan bukti-bukti baru tentang peradaban
Barthavarsa purba. Dibawah ini ditampilkan sekelumit dari bukti ilmiah
tersebut.

                         

                        Perang Bharatayuda

                        Para arkeolog terkemuka dunia telah sepakat
bahwa perang besar di Kuruksetra merupakan sejarah Bharatavarsa
(sekarang India) yang terjadi sekitar 5000 tahun yang lalu. Sekarang
para peneliti hanya ingin mementukan tanggal yang pasti tentang
peristiwa tersebut. Dari hasil pengamatan beserta bukti-bukti ilmiah.
Dari berbagai estimasi maka dibuatlah suatu usulan peristiwa-peristiwa
sebagai berikut : 

                         

                        Sri Krishna tiba di Hastinapura diprakirakan
sekitar 28 September 3067 SM 

                         

                        Bhishma pulang ke dunaia rohani sekitar January
17 Januari 3066 SM

                         

                        Balarama melakukan perjalanan suci di sungai
Saraswati pada bulan Pushya 1 Nov. 1, 3067 SM 

                         

                        Balarama kembali dari perjalanan tersebut pada
bulan Sravana 12 Dec. 12, 3067 SM 

                         

                        Gatotkaca terbunuh pada 2 Desember 3067 SM

                         

                        Dan banyak lagi penanggalan peristiwa-peristiwa
penting sudah di kalkulasi.

                         

                        Kota kuno Dvaraka

                        Demikian juga keberadaan kota Dvaraka yang dulu
menjadi misteri, kota tersebut disebutkan dalam Mahabharata bahwa
Dvaraka tenggelam di pantai. Doktor Rao adalah seorang arkeolog senior
yang dengan tekun menyelidiki dengan "marine archaeology" dan hasilnya
ditemukannya reruntuhan kota bawah laut, beserta ornamennya, didaerah
Gujarat. Dwaraka, kota kerajaan Sri Krishna masa lalu.

                         

                        Jembatan Alengka

                        Pemotretan luar angkasa yang dilakukan oleh NASA
telah menemukan adanya jembatan mistrius yang menghubungkan antara India
dan Sri Langka sepanjang 30 Km, tampak pula jembatan tersebut buatan
manusia dengan umur sekitar 1 750 000 tahun angka ini sesuai dengan
sejarah Ramayana yang terjadi pada Tretha yuga. Sekarang sedang diteliti
jenis bebatuannya. Jadi Ramayana itu adalah ithihasa (sejarah), bukan
merupakan dongeng.

                         

                        Sungai Sarasvati

                        Keberadaan kota purba Harrapa dan Mohenjodaro
serta keberadaan sungai suci Sarasvati telah dijumpai dalam Rig Weda,
namun tidak diketahui keberadaannya, kemudian oleh NASA dengan
pemotretan dari luar angkasa ternyata dijumpai sebuah lembah yang
merupakan bekas sungai yang yang telah mengering, namun dalam kedalaman
tertentu masih tampak ada aliran air diwilayah Pakistan yang bermuara ke
lautan Arab, arahnya sesuai dengan yang digambarkan dalam sastra. 

                         

                        Sebenarnya masih banyak bukti ilmiah lainnya
yang menunjukkan peradaban weda tersebut, sehingga Satya yuga, Tretha
yuga, Dvapara yuga dan Kali yuga dengan durasi sekitar 4 320 000 tahun
merupakan suatu sejarah peradaban manusia modern yang memegang teguh
perinsip dharma.

                         

                         

Kirim email ke