Pengalaman guru terbaik?
   Orang bijak mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Namun, belum 
tentu semua orang menarik pelajaran dari pengalaman.
Terpetik berita di media lokal, lebih dari 100 orang keracunan dan harus 
dirawat di rumah sakit di Singaraja, setelah menyantap nasi bungkus yang 
dibagikan Pemda Buleleng dalam PESTA RAKYAT menyambut HUT Kota Singaraja. 
Dalam Harian NUSA tanggal 1 April 2009. Bupati Buleleng menyatakan itu sebagai 
musibah, naum demikian, beliau tidak akan menghentikan tradisi pesta rakyat 
dengan membagikan nasi bungkus. 
    Bisa dibayangkan, membuat nasi bungkus yang jumlahnya ribuan, tentu akan 
menimbulkan pertanyaan: siapa yang membuat, bagaimana bahannya, cara 
membuatnya, yang terpenting SIAPA DAN BAGAIMANA PENGAWASANNYA sehingga makanan 
yang dibagikan benar-benar layak dikonsumsi? Biasanya, pembagian nasi bungkus 
dilakukan dalam keadaan darurat seperti bencana alam, banjir, gempa bumi, 
sehingga para korban disediakan nasi bungkus untuk bisa bertahan hidup. IT IS A 
MATTER OF SURVIVAL. 
     Disisi lain, terpasang baliho dengan foto pejabat sedang mengikuti 
TOURNAMENT GOLF. Disatu pihak, HUT dirayakan dengan membagikan nasi bungkus ( 
timbul kesan rakyat sedang kurang makan) dan dilain pihak dirayakan dengan 
tournament golf, yang sementara ini masih dianggap oleh rakyat tidak mampu 
sebagai olah raga mahal. Mungkin akan lebih banyak rakyat yang bisa ikut 
merayakan HUT dengan olah raga murah seperti sepak bola antar kecamatan, 
volley, bulu tangkis, catur, bahkan cerdas cermat diantara pelajar dengan 
hadiah yang menarik kepada mereka yang berprestasi, ketimbang membagikan nasi 
bungkus yang membawa musibah. 
    Semoga tulisan di Milis ini menjadi masukan bagi mereka yang memiliki 
wewenang mengambil keputusan dan Dinas Kesehatan Kabupaten tentunya sekarang 
memiliki tanggung jawab  berat. 
     Semoga masyarakat yang terkena musibah nasi bungkus cepat sembuh.
TO ERR IS HUMAN. MULTIPLE ERR IS GOBLOK. 
    See you mate.
NS


      

Kirim email ke