CONTINUE.......... apakah nama...fam: soekarno, soeharto........kennedy....dstnya.....itu berbeda jika diletakkkan didepan nama?
apakah kekisruhan dalam wacana, dengan refensi itu akan membuat pembaharuan? tahukah bagaimana caranya mempelajari tata krama lama di berbagai kebudayaan yang punah? ya lewat stratanya......kalau tidak; itu dongeng namanya india sulit membukti lebih tua dari eropa karena kehilangan jejak strata penamaaan....bandingkan dengan china, korea, dlll aku itu: sediiih dengan kawan-kawan bali, kritis tapi tidak arif....kalau soal sosiologi; jangan dimotivasi oleh analisa sejarah yang masih fakta mentah lihat bagaimana islam kini membangun stratanya.... apa bisa kita dan kawan-kawan membaca strategis yang dilakukan dalam konteks....membangun pemimpin informal.... sebab pimpinan formal hasil pemilu, tidakbisa dipercaya.. Bali mau kemana? jika kelak tanpa proses pemimpin informal, sebagai tandingan... apa semua akan kerauhan... cari silsilah... bukankah hampir semua senang ke paranormal dan dukun, bahkan mimpi di hati: bisa menjadi sakti..... kita hanya butuh kearifan saja sekarang kecerdasan itu lumrah, milik semua orang tapi kadar memahami itu tak cukup dengan banyaknya bacaan kita sudah kehilangan banyak hal, lalu ketika orang lain menjadikannya produk, kita lalu menjadi komsumtif tanpa sadar akan seperti mengulang: ketika awalan bicara soal higienitas lalu kita meninggalkan gaya hidup natural kita....lalu kini: semua yang natural itu kita akan beli demikian juga strata sosial: dimasa depan, kapital akan mengkemasinya...dan semua anak kita akan sekolah untuk itu....ironis!!! beware.... semua yang natural itu lebih mahal dan keuntungan lebih tinggi.. itu yang tidak disadari... hubungan kemanusiaan dalam tata krama lama; kasta,lungsuran dlll... kalau itu salah.....bagaimana hubungan kemanusiaan kini: siapa yang melanggar hak asasi manusia terbesar? abad modernkah atau yang mana? hayo, menukik: ketitik human!!! apakah tata krama hubungan manusia modern memberi makan secara jujur dan fair? hampir semua kini mendapat 'lungsuran' bahkan isi otaknya pun lungsuran... sajen manusia modern adalah kemanusiaannya.... yang disurud hanyalah mental kerakusan... apakah: kualitas humanismenya akan damai.... jika ditanya soal peralihan agamanya...dsbnya.... apakah bisa menjawab dengan jujur? look....apa yang mendorong manusia menjadi kritis terhadap tata krama sosial? semua akan mengaku mereka adalah manusia modern.... jangan lupa lo... hebat kalau sudah modern imaji: seolah-olah dirinya paling bebas, paling demokrasi, berharkat dan bermartabat.... lalu tindakanku apa? Aku ingin nyata melakukan: apapun itu, untuk perbaikan hubungan manusia misalnya... amun mencari kesalahan masa lalu, masa kini, orang lain: itu namanya mental kambing hitam; cocok sudah dengan orde lama,orde baru, reformasi...dsbnya....pas sebagai manusia indonesia.... refensi: anak agung gde agung: lihat nae posisinya dalam sejarah....nak belanda apa nak bali dia? lihat hasil tata krama pemerintah baru di bali: hasilnya rusaknya lingkungan.... bandingkan hasil yang diwariskan kaum feodal bali lama: yang dijual oleh turis sekarang... dari busana,igelan.....sampai tata krama kuliner.....apa yang sekarang diperdagangkan oleh turis, yang dimakan oleh semua orang adalah proses kesalahan lama di bali: termasuk kasta dan lungsuran itu.... selamat datang akhirnya pada kerancuan to be continued........ salam cinta, Jvieb