De, (are you male or female, some "dede" male others female), so better I
call you just dede to avoid a mistake.

thank you for your true story below.
Aku jadi kangen sama mama. ( I love you ma ...)

Thank you and regards,
Ella

email address: [EMAIL PROTECTED]

----- Original Message -----
From: "Dede" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, October 16, 2002 8:59 AM
Subject: [balita-anda] Sampul Coklat


> Tahun ajaran baru, selalu mengingatkan saya pada banyak hal. Salah
satunya,
> adalah sampul coklat. Ya, sampul buku dari kertas tipis berwarna coklat,
> yang selalu dipakai untuk sekolah, hingga saat ini. Benda itu, mengajarkan
> saya tentang kesederhanaan, dan juga kasih sayang. Benda itu juga
> menunjukkan kepada saya, bahwa kemuliaan tak selalu datang dari sesuatu
yang
> serba mahal.
>
> Dulu, saat saya kelas 2 SD, Pak guru meminta setiap anak untuk menyampul
> semua buku tugas dengan sampul coklat. "Agar lebih rapih, " begitu
kira-kira
> ucapan beliau. Saya pun merasa wajib untuk menurutinya, apalagi saya
> ditunjuk menjadi ketua kelas saat itu. Dan besok, buku tugas itu harus
sudah
> dikumpulkan, lengkap dengan sampul coklat.
>
> Namun sayang, saya agaknya tak dapat memenuhi perintah Pak Guru. Saat saya
> sampaikan kepada Ibu di rumah, Ibu berkata bahwa ia tak punya cukup uang
> untuk membeli sampul coklat. Saat itu, adik saya memang sedang sakit. Dan
> Ibu baru saja membeli obat, sehingga tabungan Ibu belum cukup untuk
membeli
> beberapa lembar sampul. Dduh, saya bingung saat itu. Bimbang, antara takut
> dengan perintah Pak Guru, dan kasihan pada Ibu yang tak punya cukup uang.
>
>  "Uang Ibu sudah habis, tadi sudah buat beli obat," begitu kira-kira yang
> disampaikannya. Dduh, rasanya mau menangis saat itu. Namun, saya beruntung
> sekali mempunyai Ibu seperti beliau. Tak kurang akalnya untuk
membahagiakan
> semua anak-anaknya, walaupun dalam keadaan sesulit apapun.
>
> Saya ingat, saat itu Ibu kemudian mengambil sejumlah kalender bekas yang
ada
> di ruang belakang. Dipilihnya yang terbaik dan masih bersih. Ia lalu
> mengunting beberapa lembar, dan menyusunnya menjadi sebuah sampul buku
> dengan posisi terbalik. "Sampul yang ini lebih bagus," katanya. Kemudian,
> diguntingnya kembali kalender-kalender bekas itu, dan dirangkainya menjadi
> susunan sampul.
>
> Dduh, saya ingat kembali masa-masa itu. Saya masih ingat saat Ibu
> mengunting-gunting, memotong-motong dan melipat-lipat kalender itu dan
> menjadikannya sampul buku. Tangannya tampak berkelok-kelok mengikuti alur
> kertas kalender, membentuk garis-garis panjang. Ia selalu ingin memberikan
> yang terbaik buat saya.  Sambil bercerita macam-macam, Ibu juga tak lupa
> memberikan hiasan lipatan di ujung-ujung buku, agar sampul buku buat saya
> ini lebih manis dan tak kalah dengan milik anak-anak lainnya.
>
> Saya juga masih ingat, saat Ibu juga menjerang air berisi sagu untuk
membuat
> lem, sambil mengendong adik yang sakit. Ya, kami membuat lem sagu, sebab
> selotip yang mahal bukanlah alat yang biasa kami punya.  Saya juga
membantu
> Ibu mengelem buku-buku itu, hingga membuat tangan-tangan kami tebal dan
> sedikit kepanasan. Ya, saya masih ingat saat itu...saat Ibu meniupi
> jari-jemari saya yang kepanasan saat mengoles lem itu di sampul buku.
>
> Hari sudah malam saat kami selesai membuat sampul kalender itu. Di depan
> saya, kini tertumpuk beberapa buku yang tampak lebih tebal dengan sampul
> bagian belakang kalender yang berwarna putih.  Esok, saya akan membawa
> buku-buku tugas itu. Walaupun berbeda, namun saya bangga dengan
> sampul-sampul buku itu. Ternyata, sampul kalender saya lebih bagus dan
> berkilap. Saat terkena cahaya, akan tampak sinar yang memantul, membuat
> buku-buku itu berkilau.
>
> Memang, Pak Guru tampak kaget dengan buku-buku yang saya miliki. Sebab,
saya
> adalah satu-satunya anak yang tak mempunyai buku bersampul coklat.. Namun,
> setelah mendengarkan penjelasan dari saya, beliau bisa mengerti. Saya
> menjadi anak yang istimewa, dan ini berkat sampul kalender dari Ibu.
>
> ***
>
> Teman, seorang Ibu, adalah layaknya malaikat pelindung buat anak-anaknya.
> Dan Ibu saya, lebih dari itu. Ibu buat saya adalah seperti papan tulis
> seluas samudera, tempat saya memahami, mendengarkan, dan menyimak
> pelajaran-pelajaran hidup. Ibu buat saya adalah seperti air terjun yang
> mencurahkan hikmah-hikmah, dan menyiramkan nasihat-nasihat yang tak
> terucapkan.
>
> Pada Ibu-lah saya berharap tentang kasih-sayang antara manusia, dan
> cinta-kasih yang tak pernah putus. Pada Ibu-lah saya menemukan telaga
cinta,
> tempat saya bebas menghirup beningnya kasih dan jernihnya sayang. Pada
> Ibu-lah saya belajar tentang kesederhanaan dan kemuliaan walaupun hanya
> lewat sampul kalender buatannya.
>
> Saya berharap, bisa menjadi anaknya yang bersinar, berkilap, dan berkilau
> seperti sampul kalender buatannya. Saya juga berharap bisa menjadi anak
yang
> berbeda, istimewa, dan terpilih, walaupun dengan keterbatasan materi yang
> saya punya. Sebab, bukankah kemuliaan tak melulu dilihat dari luarnya
saja?
>
> Terima kasih kepada Ibu, yang telah memberikan saya kesempatan untuk
> memahami bahwa setiap Ibu akan selalu berusaha membahagiakan anak-anaknya.
> Setiap Ibu, akan melakukan segalanya agar sang anak bisa tersenyum,
gembira
> dan bahagia dengan apa yang dilakukannya. Terima kasih Ibu,...juga atas
> sampul kalender itu.
>
> Terima kasih telah membaca.
> Hope you are well and please do take care.
>
> Semoga Bermanfaat
>
> Dede Maulana
> Network Manager
>
> - Anak Unggul Berotak Prima (Dr.Tony Setiabudi Ph.D&Dr.Hadywinoto. SKM)
>   sebuah buku untuk membantu para orang tua dan pendidik untuk dapat
> mempersipakan
>   putra-putrinya menjadi anak yg cerdas dan dan berotak prima.
>   Hubungi saya via Japri untuk mendapatkan buku tsb.
>
> - Setipa Anak Cerdas ( Thomas Amstrong)
>   Sebuah Buku yg membahas tentang kecerdasan yg dimiliki setiap anak,
dimana
> setiap
>   anak tsb memeliki 8 kecerdasan dengan kadar yg berbeda, apa saja?
>   Hubungi saya via Japri untuk mendaptkan buku tsb
>
> ---------------------------------------------------------------------
>
> >> Kirim bunga untuk pasangan berulangtahun & rekan melahirkan? Klik,
http://www.indokado.com/
>
> >> Info balita, http://www.balita-anda.com
>
> >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>
>
>


---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga untuk pasangan berulangtahun & rekan melahirkan? Klik, 
>http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke