Dear P'Zainal,

Ini saya ada simpan artikel dr milis tetangga.
Semoga membantu.

----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, November 12, 2002 2:09 PM
Subject: [keluarga-islami] All about Stroke




Mudah-mudahan bermanfaat.

     STROKE

      Gangguan Peredaran Darah di Otak


      -- SUB TOPIK --

      Apa itu penyakit Stroke?

      Apa penyebab penyakit Stroke?

      Faktor Resiko pada penyakit Stroke

      Beberapa gejala terjadinya penyakit Stroke

      Apa akibat penyakit Stroke?

      Pertolongan pertama

      Penatalaksanaan Stroke

      Keadaan pasien pasca Stroke

      Proses Penyembuhan

      Rehabilitasi

      Seksualitas pasca Stroke



      Apa itu penyakit Stroke?


      Salah satu penyakit yang paling ditakuti selain jantung dan kanker
adalah
      penyakit stroke. Penyakit stroke merupakan gangguan peredaran darah di
otak
      yang menjadi penyebab kecacatan utama pada golongan usia di atas 45
tahun.
      Namun begitu, penyakit ini juga dapat menimpa segala usia dari bayi
sampai
      usia lanjut. Semakin bertambahnya usia, semakin besar kemungkinan
seseorang
      terkena penyakit stroke. Pria dan wanita sama-sama punya resiko
terkena
      penyakit stroke.


      Apa penyebab penyakit Stroke?

      Otak memerlukan oksigen yang diperoleh dari darah. Penyakit stroke
terjadi
      jika ada gangguan aliran darah ke bagian otak. Gangguan ini dibagi
menjadi
      dua bagian :

      1. Stroke Iskemik: gangguan fungsi otak secara tiba-tiba yang
disebabkan
      oleh penurunan aliran oksigen dan gula darah ke daerah otak tertentu
yang
      dapat mematikan sel-sel syaraf.

      2. Stroke Hemoragik: terjadi pendarahan di otak yang menurunkan aliran
      oksigen dan gula darah ke daerah tertentu sehingga sel-sel syaraf akan
mati,
      area yang terkena akan terganggu fungsinya. Pada penderita yang
berusia
      diatas 45 tahun, stroke paling banyak disebabkan oleh mengerasnya
pembuluh
      darah. Sedangkan pada penderita yang berusia muda, stroke sering
disebabkan
      oleh cacat pembuluh darah bawaan.


      Faktor Resiko pada penyakit Stroke

      Yang dimaksud dengan faktor resiko pada penyakit stroke adalah kondisi
yang
      dapat membuat seseorang lebih rentan terkena penyakit stroke. Jika
telah
      mengenali beberapa faktor resiko ini, maka diharapkan dapat
memperkecil
      kemungkinan terjadinya penyakit yang dapat menyebabkan penderitanya
cacat
ba
      hkan meninggal dunia ini.

      Selain faktor yang tidak dapat dikendalikan yaitu faktor usia dan
keturunan,
      beberapa faktor resiko tersebut adalah sebagai berikut:
      Tekanan darah tinggi
      Penyakit kencing manis
      Penyakit jantung
      Kadar kolesterol yang tinggi
      Gangguan pada pembuluh darah
      Kurang olah raga
      Kegemukan
      Alkohol
      Merokok
      Stres


      Beberapa gejala terjadinya penyakit Stroke
      Pusing, kepala seperti berputar
      Kejang mendadak
      Gangguan bicara (pelo/tidak mampu bicara)
      Gangguan sensor perasa (tidak dapat merasakan apapun)
      Gangguan pandangan
      Gangguan daya ingat
      Kelumpuhan pada otot-otot tubuh yang lain
      Masih banyak lagi kemungkinan gejala dan kombinasi gejala penyakit
stroke
      yang dapat terjadi.


      Apa akibat penyakit Stroke?

      Penyakit yang timbul secara mendadak ini menyebabkan fungsi otak
terganggu
      bahkan dapat mengakibatkan sebagian sel-sel otak tidak dapat berfungsi
lagi.
      Banyak penderita penyakit ini menjadi cacat sehingga menjadi sangat
      tergantung kepada orang lain. Pada keadaan ini dibutuhkan seorang
pendamping
      yang sebaiknya dididik secara khusus untuk menjadi pengasuh pasien
stroke.

      Disamping itu, penyakit stroke juga seringkali menimbulkan
permasalahan
lain
      seperti masalah kesehatan, ekonomi maupun sosial serta membutuhkan
      penanganan yang komprehensif yang termasuk pemulihan dalam jangka
panjang
      bahkan sisa hidup penderita. Untuk masalah sosial, biasanya penderita
stroke
      akan merasa bersalah, cemas, frustasi dan depresi. Oleh karena itu,
beberapa
      penderita stroke malah mengalami perubahan yang nyata justru lebih
pada
      kepribadiannya daripada fisiknya.


      Pertolongan pertama

      Selain dapat menyelamatkan nyawa penderita, pertolongan pertama pada
orang
      yang terkena stroke ini juga tidak menimbulkan efek samping apapun.
Beberapa
      tindakan yang sebaiknya dilakukan:

      Tetap tenang dan jangan panik

      Pastikan agar penderita tetap berada pada tempat semula dia terjatuh

      Bantulah penderita mengambil posisi duduk yang baik

      Lakukanlah pengeluaran darah pada 10 ujung jari tangan dengan
menggunakan
      jarum suntik atau jarum jahit biasa (harus disucihamakan terlebih
dahulu,
      antara lain dengan membakar ujung jarum diatas api)

      Dalam jangka waktu kira-kira 10 menit, penderita akan sadar kembali.
Dan
      jika mulut penderita tampak mencong, maka tariklah kedua daun
telinganya
      sampai berwarna kemerah-merahan. Setelah itu, lakukanlah dua kali
penusukan
      pada masing-masing ujung bawah daun telinga sehingga darah keluar
sebanyak
      dua tetes dari setiap ujung daun telinga (bagian bawah). Dalam
beberapa
      menit kemudian, bentuk mulut penderita akan kembali normal dan bawalah
ke
      dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.


      Penatalaksanaan Stroke

      Penuhi kebutuhan oksigen, jika perlu dengan alat pernafasan

      Stabilisasi sistem kardiovaskuler (regulasi tekanan darah yang
optimal)

      Regulasi kadar gula darah u Berikan cairan cukup yang akan
meningkatkan
      aliran darah dan memperbaiki ganguan sirkulasi ke otak

      Mengatur suhu tubuh u Perbaiki posisi kepala dan dada, sehingga dapat
      meningkatkan aliran darah balik dari otak ke jantung .

      Memberikan heparin dan memakai stockings untuk mencegah tungkai yang
lumpuh

      Fisioterapi dan terapi bicara secara teratur .

      Untuk stroke iskemik, dapat dilakukan rekanalisasi, trombolisis di
pembuluh
      darah yang terkena atau sistemik. Waktu yang terbaik adalah 3-6 jam
sejak
      terjadinya serangan stroke. Sedangkan untuk stroke hemoragik jika
luas,
      seringkali dapat menjadi fatal. Oleh karena itu, operasi bedah syaraf
sering
      dapat menyelamatkan penderita.


      Keadaan pasien pasca Stroke

      Setelah menderita penyakit stroke, ada pasien yang mengalami sembuh
total,
      cacat ringan ataupun cacat berat. Seperti dikatakan sebelumnya,
penyakit
      stroke merupakan penyebab kecacatan utama pada golongan usia di atas
45
      tahun. Biasanya pemulihan penyakit ini terjadi beberapa hari atau
beberapa
      minggu kemudian. Bila telah melewati waktu enam bulan, biasanya
pemulihannya
      tidak terlalu kelihatan lagi.


      Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dialami oleh pasien pasca
stroke:
      Lumpuh pada salah satu sisi tubuh
      Mengalami gangguan berkomunikasi
      Mengalami gangguan pada penglihatan
      Memiliki emosi yang tidak stabil
      Mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti
berjalan,
      makan, mandi, berpakaian dan buang air.

      Untuk beberapa kesulitan diatas, penderita stroke biasanya membutuhkan
alat
      bantu mekanis dan elektronis. Penggunaan alat bantu ini bertujuan
untuk
      membuat penderita menjadi mudah melakukan beberapa aktivitas
sehari-hari
dan
      mendorong semangat mereka.


      Proses Penyembuhan

      Bagi pasien penderita stroke, ada dua proses penyembuhan yang dapat
      dijalankan. Pertama adalah proses penyembuhan melalui obat-obatan dari
rumah
      sakit. Hal ini harus diikuti dengan kontrol yang ketat pada larangan
      konsumsi makanan yang dapat memicu terjadi serangan stroke, seperti
garam,
      kolesterol dan lemak.

      Proses penyembuhan yang kedua adalah melalui fisioterapi atau latihan
      otot-otot agar fungsi otot dan fungsi komunikasi dapat seperti kondisi
      semula. Proses fisioterapi yang dilakukan bersama instruktur ini harus
      dijalankan dengan baik untuk menghindari kelumpuhan permanen pada
anggota
      tubuh yang pernah mengalami kelumpuhan.

      Bagi penderita stroke yang berat, perawatan menjadi prioritas utama
selama
      enam hingga delapan minggu pertama. Untuk menghindari dekubitus,
penderita
      harus sering berpindah secara teratur dan berada pada posisi yang
tepat.
      Gerakan persendian untuk menghindari kekakuan yang permanen harus
dilakukan
      secara teratur.


      Rehabilitasi

      Setelah penderita penyakit stroke kembali ke rumah, mungkin dapat
timbul
      berbagai kesulitan yang disebabkan penderita dan keluarganya belum
siap.
      Akibatnya adalah menurunnya semangat penderita yang selalu
mengkhawatirkan
      berbagai resiko yang akan mereka hadapi.

      Tujuan rehabilitasi ini adalah menjaga atau meningkatkan derajat
fungsi
      mental dan fisik yang maksimal. Berbagai usaha yang dilakukan untuk
mencapai
      tujuan ini, diantaranya terapi fisioterapi, latihan bicara, latihan
mental,
      terapi okupasi, psikoterapi, memberi alat bantu, ortorik prostetik dan
olah
      raga. Bentuk tindakan yang dilakukan harus disesuaikan dengan berat
ringan
      cacat, bentuk cacat dan tingkat mental penderita.

      Penanganan rehabilitasi ini memerlukan beberapa orang yang memiliki
      pendekatan multidisiplin seperti dokter keluarga, ahli rehabilitasi
medik,
      ahli syaraf, perawat dan anggota keluarga. Selanjutnya, penderita
dilatih
      dan dipersiapkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari yaitu cara
duduk,
      berdiri, jalan, mengenakan baju, memakai sandal dan lain-lain.


      Seksualitas pasca Stroke

      Kegiatan seks bagi pasien penderita stroke sangat dipengaruhi oleh
berat/
      tidaknya cacat, usia, faktor psikologis dan kegiatan seks sebelum
terkena
      stroke. Pada sebuah penelitian yang dilakukan, dapat diambil
kesimpulan
      bahwa setelah mengalami stroke seorang pria akan mengalami penurunan
      kemampuan ereksi dan ejakulasi. Sedangkan untuk wanita, akan mengalami
      kesulitan dalam lubrikasi vagina dan orgasme.

      Keadaan cacat fisik penderita penyakit stroke juga akan membuat
kesulitan
      untuk mencapai kepuasan seksual. Namun kebanyakan masalah bukan
disebabkan
      oleh kondisi ini, melainkan oleh sikap psikologis diantara penderita
dan
      pasangannya. Hal lain yang penting untuk diperhatikan adalah hubungan
seks
      tidak akan memperbesar resiko untuk mendapatkan serangan stroke
berikutnya.


-----Original Message-----
From: Zainal Arifin 


Dear moms and dads,

Saya membutuhkan semua informasi mengenai stroke. Apa saya yang
menyebabkannya ? Dan bagaimana mengatasinya.. Adakah moms and dads yang
punya informasi tentang penyakit ini ?

AyahTasha

Kirim email ke