-----Original Message-----
*From:* [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
*Sent:* Monday, December 19, 2005 10:11 AM
*Subject:* FW: Modus Baru Penculikan Anak-anak

Dear All,

 Ini benar-benar terjadi pada saya, dan calon korbannya adalah anak saya
yang pertama, Baru berumur 7 tahun, kelas 2 SD di daerah Pondok Kelapa
Kalimalang.

 Hari kamis malam tanggal 8 Desember lalu sepulang kerja, Ibu mertua saya
bilang bahwa sudah 1 minggu ini ada telpon yang ingin bicara dengan anak
saya katanya teman sekolah anak saya(orang tersebut menggunakan anak2 kecil
utk telp atau mungkin anak jalanan krn anak tsb suka berkata2 kotor, yang
pembicaraan dibimbing oleh orang tersebut), tapi lama kelamaan diperhatikan
telpon tersebut jadi semacam teror yang sehari diterima sebanyak 10 kali
telpon via telpon umum, Sempat beberapa kali diterima oleh anak saya, kami
sekeluarga agak terganggu dengan telpon tersebut yang pada akhirnya saya
coba tanyakan ke anak saya apa betul itu telpon dari teman sekolahnya,
ternyata bukan, saya agak kaget karena memang anak saya tidak tahu no.
telpon rumah neneknya (karena saya masih tinggal serumah dengan mertua).

Saya coba tanya anak saya mengenai pembicaraan dengan temannya di Telp. saya
kaget sekali  karena dari pembicaraannya orang tersebut membicarakan keadaan
lingkungan anak saya, mereka menanyakan kondisi ekonomi keluarga dengan anak
saya. Karena anak saya masih polos dia menjawab bahwa mama papanya bukan
orang kaya dan anak saya juga bilang bahwa dia tidak punya rumah mewah,
seperti yang diharapkan orang tersebut ,orang tersebut agak kaget, tapi
kayanya tidak menyerah..Dia mengajak bertemu anak saya pada hari Jum'at tgl
9 Des 2005 (yang belum ditentukan lokasinya) tapi anak saya diminta untuk
tidak memberitahu orang2 rumah, Orang tersebut janji akan mengajak anak saya
keliling Jakarta. Untungnya anak saya ceritakan hal ini ke saya dan hari
Jum'at kemarin saya coba laporkan ke sekolah anak saya untuk jadi perhatian
pihak sekolah, dan saya coba laporkan ke Polsek Duren Sawit yang ternyata
salah satu petugasnya bilang bahwa motifnya sama persis dengan Laporan salah
satu orang tua di daerah Pondok Kelapa yang sampai saat ini anak tersebut
belum ditemukan dan tidak ada informasi mengenai tebusan, mungkin mereka
tidak meminta tebusan takutnya anak tersebut dijual (karena anaknya cantik)
atau mungkin dijadikan sapi perah mereka untuk mencari uang. Karena kedua
orang tua anak tersebut memang bukan dari keluarga Mampu, biasa2 saja
seperti saya, dan berita hilangnya anak tersebut sudah masuk berita Buser
Siang di SCTV, 2 minggu yang lalu.

Buat semua yang punya anak kecil, keponakan, sepupu ataupun cucu , hati2 deh
kalau ada telpon buat mereka..takutnya anak kita dihipnotis via telpon
...Bisa aja khan...

Terima kasih,

Kirim email ke