Hiks... smoga si baby mendapatkan yg terbaik yah.... hiks.. semalem sempet nglihat di TV beritanya...hiks.... kecilllll bgt n bentuk kepalanya juga rada aneh..lonjong gitu..hiks.... ga tega aja nih mana ibunya udah ga ada....hiks...
aku cuman bs berdoa aja smoga dapat jalan kluar yg terbaik.. GBU all!! Uci mamaKavin --- In [EMAIL PROTECTED], "Sindhi Diah Savira \(DHL ID\)" < [EMAIL PROTECTED]> wrote: Message: 11 Date: Mon, 16 Jan 2006 03:10:23 -0800 (PST) From: Bayu Gautama <[EMAIL PROTECTED]> Bayi Tanpa Nama Itu Tergolek Tak Berdaya Sebuah harian Ibukota pagi ini menurunkan berita tentang seorang bayi yang dilahirkan dengan berat badan hanya 0.75 kg dan panjang 20 cm. Tentu saja ukuran ini jauh dari ukuran bayi normal. Normalnya, berat badan bayi baru lahir minimal 2,5 kg dan panjang 48 cm. Luka hati bertambah lagi tatkala mengetahui ibu bayi yang belum sempat diberi nama ini meninggal dunia setelah melahirkan. Uriyati meninggal karena komplikasi penyakit pada otak, paru-paru, dan darah tinggi. Sang ayah, Basirun, hanya berpenghasilan 20 ribu seminggu sebagai buruh angkut. Selama hamil, Uriyati hanya sanggup memeriksakan kandungannya sebanyak dua kali. Hal ini dilakukan karena keterbatasan biaya yang mereka miliki. Rumah mereka yang terletak di Desa Sumurdalem berjarak 50 km ke rumah sakit terdekat. Dengan jarak sejauh ini, biaya transportasi yang diperlukan juga tidak sedikit. Karenanya, Uriyati hanya sanggup melahirkan dengan pertolongan dukun beranak. Keluarga ini seperti tak pernah lepas dari cobaan. Anak pertama mereka yang kini berusia 10 tahun menderita lumpuh layu dan epilepsy. Ikoh Komalasari hanya bisa tergeletak lemas dan sangat bergantung kepada pertolongan orang lain untuk melakukan aktivitas sehari-hari. "Saat ini utang keluarga semakin bertumpuk tanpa tahu kapan saya harus melunasinya. Kalaupun nanti kehilangan rumah, tidur dimanapun akan kami lakukan asalkan kedua cucu itu bisa mendapatkan pengobatan", ujar Ratinah (60), mertua Basirun. Karena tidak tahu lagi cara mendapatkan uang, mereka berencana menjual rumah satu-satunya yang selama ini menjadi tempat bernaung. Rupanya sang nenek sudah tak sanggup lagi melihat penderitaan dua cucunya. Tubuh kurus si bayi memperlihatkan tulang-tulang rusuknya di sepanjang dada, terutama saat ia menarik nafas. Sampai saat ini, si bayi mungil belum mendapatkan pertolongan medis apapun. ACT langsung merespon segera kasus ini. Karena keterbatasan, kami baru bisa memberangkatkan tim rescue besok (17/01). Rencananya, kami akan melakukan advokasi dengan membawa si bayi ke rumah sakit dan mengurus keringanan biaya. Selain itu, kami juga akan menyalurkan dana dari para donatur. Tetapi tentu si bayi mungil dan kakaknya memerlukan lebih banyak lagi bantuan. Tak sanggup lagi rasanya kami mendengar penderitaan demi penderitaan yang dialami orang-orang. Belum lagi usai rekaman derita yang dialami korban banjir di Jember, dan longsor di Banjarnegara, datang berita tentang bayi kecil ini. Wujudkan simpati dan empati Anda dengan menyalurkan bantuan melalui : (atas nama Yayasan Aksi Cepat Tanggap) BCA 676 0 30 31 33 Mandiri 128 000 4555 808 BSM 004 011 9999 Muamalat 304 0022 915 Cantumkan nama dan nomor telepon Anda, serta peruntukkan donasi (untuk Bayi Uriyati). Kunjungi kami juga di : www.aksicepattanggap.com Informasi : Maya Dwilestari 021-7414482 Sindhi D. Savira DHL/PT Birotika Semesta 021 7917 8725 [Non-text portions of this message have been removed] --- End forwarded message --- ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]