Ibu Niken, apa yang telah disarankan oleh Ibu Lily  sangat benar.
Tetapi kalau anak saya tidak diberi obat tetes hidung, melainkan tetes telinga.
Saya sarankan sebelum bepergian, si kecil di bawa ke DSA-nya, dan jangan lupa minta 
resep obat-obatan untuk di perjalanan.
Dan juga mainan kesayangan si kecil yang cukup dan makanan kesukaannya.

Demikian kalau saya boleh menambahkan.

Herlin ( ibunya Dipto dan Saras )



[EMAIL PROTECTED] schrieb am 23.06.03 10:42:04:
> 
> mbak Niken,
> 
> Ini dari pengalaman, dan juga dari advice dokter juga -- cuman terus terang
> saya memang tidak tahu apakah benar/tidaknya.
> 
> - Kurang lebih satu jam sebelum terbang, berikan obat tetes hidung pada si
> baby. Ini sebagai pre-condition; tujuannya agar pada saat take off, telinga &
> hidungnya tidak 'pop' (dan juga utk melindungi agar pembuluh darah yg ada di
> daerah2 tersebut tidak pecah) karena perbedaan tekanan udara yg kita alami saat
> naik ke ketinggian. Waktu itu kami berikan Nipe (utk si bayi) ketika kami sudah
> check in di Bandara.
> 
> - Ketika take off, usahakan agar si baby mau menyusui; tujuannya sama seperti
> di atas. Utk orang dewasa pun sebelum take off biasanya dibagian permen/makanan
> kecil -- tujuannya agar kita nggak 'kaget' krn adanya perbedaan tekanan udara.
> Hal yg sama berlaku juga utk si baby -- caranya dengan menyusui tersebut.
> Terserah, apakah mau dari susu botol ataukah mau dari Bundanya.
> Utk menyusui dari Bundanya juga nggak masalah ketika take off, karena pada
> seat-belt si Bunda nanti akan ditambahkan belt tambahan utk si baby.
> 
> Saya asumsikan terbang > 15 jam berarti menggunakan pesawat terbang ukuran
> besar, ya. Biasanya, penumpang dengan baby utk penerbangan jarak jauh seperti
> ini akan ditempatkan di beberapa tempat khusus; tempat2 ini (misalnya di depan
> screen besar) memiliki fasilitas baby craddle (tempat tidur bayi) yg bisa
> di-clip on -- tanyakan aja ama pramugarinya apakah kita bisa menggunakan baby
> craddle-nya. Jadi, kalo kita pegal/cape menggendong si baby, kita bisa
> tempatkan si baby di baby craddle tersebut, dan dia bisa tidur atau duduk. Baby
> craddle ini biasanya diperuntukkan bagi baby under 2 yrs; jadi utk yg 19 bulan
> masih bisa. Dan jangan lupa, ketika check in make sure kalo petugasnya tahu
> bahwa kita travelling membawa bayi under 2s.
> 
> Utk mengatasi jet lag ... hmm ... orang dewasa pun banyak yg tidak bisa
> menghindari jet lag ini. Satu2nya jalan ya... banyak2 tidur/istirahat aja
> setelah tiba di tempat tujuan.
> 
> Semoga bisa membantu,
> 
> -lily
> 
> --- niken dhamayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > Dear Moms;
> > 
> > bagi sharingnya dong, gimana ya caranya mengatasi jet lag pada bayi (19
> > bulan) ?Bagaimana juga caranya supaya anak mau tenang di penerbangan yang
> > lama (diatas 15 jam)?Karena anak usia 19 bulankan lagi 'heboh-heboh'nya....
> > 
> > Thanks banget ya,
> > 
> > Niken
> 
> 
> 
> __________________________________
> Do you Yahoo!?
> SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month!
> http://sbc.yahoo.com
> 
> ---------------------------------------------------------------------
> >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
> >> Info balita, http://www.balita-anda.com
> >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
> 


______________________________________________________________________________
UNICEF bittet um Spenden fur die Kinder im Irak! Hier online an
UNICEF spenden: https://spenden.web.de/unicef/special/?mc=021101


---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke