TANYA JAWAB SEPUTAR PERKEMBANGAN OTAK BAYI
Otak bayi bukan miniatur otak dewasa. Ia masih akan menjadi besar dan
berkembang dari otak yang semula imatur menjadi matur. 

Selama otak berkembang pesat di tahun-tahun pertama kehidupan anak,
inilah saat paling tepat untuk menstimulasinya. Lalu banyak pertanyaan
muncul, mengapa stimulasi yang interaktif harus diberikan di masa-masa
tersebut. Inilah jawaban yang diberikan Dr. Dwi Putro Widodo Sp.A(K),
M.Med., Ketua Kelompok Kerja Neurologi Anak PP IDAI Pusat, atas
pertanyaan-pertanyaan seputar tumbuh kembang otak bayi. 

Kapan organ otak mulai terbentuk? 

Otak mulai tumbuh dan berkembang sejak bayi masih dalam kandungan,
tepatnya setelah usia kehamilan 8 minggu. Susunan saraf pusat atau otak
merupakan organ yang pertama kali terbentuk. Pada awalnya dimulai dengan
pembentukan lempeng saraf (neural plate) pada sekitar hari ke-16
kehamilan. Kemudian, lempeng saraf ini menggulung membentuk tabung saraf
(neural tube) pada hari ke-22. Lalu, mulailah diproduksi sel-sel saraf. 

Nah, pada hari ke­35 kehamilan atau sekitar minggu kelima, mulai
terlihat cikal-bakal otak besar di ujung tabung saraf. Selanjutnya,
terbentuklah batang otak, otak kecil dan bagian-bagian lainnya. Mulai
usia delapan minggu kehamilan, terjadilah produksi sel saraf luar biasa
cepatnya, kira-kira mencapai 250 ribu per detik. Pertumbuhan dan
perkembangan otak juga berlangsung cepat sekali, terutama mulai di
trimester ketiga, kira-kira saat kehamilan berumur 25 minggu hingga anak
berusia 2 tahun. 

Bagaimana tahap perkembangan otak? 

Proses tumbuh kembang otak sangat kompleks dan melalui beberapa tahapan,
yaitu penambahan sel-sel saraf (poliferasi), perpindahan sel saraf
(migrasi), perubahan sel saraf (diferensiasi), pembentukan jalinan saraf
satu dengan yang lainnya (si- naps), dan pembentukan selubung saraf
(mielinasi). 

1. Poliferasi 

Pada awalnya, bentuk sel saraf (neuron) masih sederhana. Kemudian,
mengalami pembelahan sehingga menjadi banyak. Inilah yang disebut proses
penambahan (poliferasi) sel saraf. Proses proliferasi ini berlangsung
pada usia kehamilan sekitar 4-24 minggu. Proses poliferasi sel saraf
selesai/berhenti pada waktu bayi lahir. 

2. Migrasi 

Setelah proses poliferasi, sel saraf akan mengalami migrasi atau
berpindah ke tempatnya masing-masing. Ada yang menempati wilayah depan,
belakang, samping, dan bagian atas otak. Waktu terjadi perpindahannya
berbeda-beda sesuai program yang sudah dibentuk secara genetik dan
alamiah. 

Setelah sampai di "rumahnya" masing-masing, sel-sel saraf lalu
berkembang. Setiap "rumah" memiliki kurva pertumbuhan sendiri-sendiri.
Percepatan pertumbuhannya juga berbeda-beda. Tak heran kalau kemampuan
otak setiap anak juga berbeda. Proses migrasi sebenarnya berlangsung
sejak kehamilan 16 minggu sampai akhir bulan ke-6. Proses migrasi ini
terjadi secara bergelombang. Artinya, sel saraf yang bermigrasi lebih
awal akan menempati lapisan dalam dan yang bermigrasi berikutnya
menempati lapisan luar (korteks serebri). 

3. Diferensiasi

Pada akhir bulan ke-6 kehamilan, lempeng korteks sudah memiliki komponen
sel saraf yang lengkap. Seiring dengan itu juga sudah tampak adanya
diferensiasi. Yaitu perubahan bentuk, komposisi dan fungsi sel saraf
menjadi enam lapis seperti pada orang dewasa. 
Sel saraf kemudian berubah menjadi sel neuron yang bercabang-cabang dan
juga berubah menjadi sel penunjang (sel glia). Sel penunjang ini tumbuh
banyak setelah sel saraf menjadi matang dan besar. Fungsi sel glia juga
mengatur kehidupan individu sehari-hari. 
4. Sinaps 

Selanjutnya terjadi pembentukan jalinan saraf satu dengan yang lainnya
(sinaps). Setelah menjalani mielinisasi (proses pematangan selubung
saraf), sinaps makin bertambah banyak. 

5. Mielinisasi 

Proses pematangan selubung saraf (myelin) yang disebut mielinisasi masih
terus berkembang. Proses ini terjadi terutama beberapa saat sebelum
terjadi kehamilan. Pematangan selubung saraf mencapai puncaknya ketika
bayi berumur satu tahun. Setelah bayi lahir terjadi pertumbuhan serabut
saraf. Lalu, terjadi peningkatan jumlah sel glia yang luar biasa serta
proses mielinisasi. 

Semua proses tersebut, selain berlangsung alamiah, juga dipengaruhi oleh
stimulasi dan nutrisi. Nah, di sinilah pentingnya peranan orang tua pada
masa prenatal (kehamilan) dan pascanatal (setelah kelahiran) dalam
perkembangan otak anak. Karena itu, jika ibu atau ayah menghendaki si
kecil mempunyai otak yang berkualitas, maka perlu memahami tahapan
perkembangan otak anak meskipun secara garis besar saja. Persiapan agar
anak memiliki otak yang berkualitas harus dimulai sebelum kehamilan,
selama masa hamil, dan setelah bayi lahir sampai proses perkembangan
otak itu selesai. 

Berapa berat otak bayi? 

Berdasarkan hasil penelitian, dibandingkan dengan seluruh berat badan
ternyata berat otak hanya mencapai 2-3 persen. Rata-rata ketika baru
lahir berat otak bayi adalah 350 gram. Kemudian, menginjak usia 1 tahun
bertambah menjadi 1.200 gram. Percepatan pertambahan berat otak pada
setiap anak berbeda-beda, tergantung pada faktor genetik dan
lingkungannya. 

Penelitian juga menyebutkan, otak bayi baru lahir ternyata besarnya
sudah mencapai 25 persen dari otak orang dewasa. Kemudian, pada usia
satu tahun perkembangannya sudah mencapai 70 persen dari otak dewasa.
Pada umur satu tahun juga otak bayi sudah mengandung 100 miliar sel
neuron. Dari angka tersebut, sekitar 70-80 persen sel neuronnya telah
terbentuk secara lengkap. 
Memang, sejak bayi dilahirkan sampai berusia 1 tahun terjadi pertumbuhan
otak yang sangat pesat sehingga masa ini disebut periode lompatan
pertumbuhan otak. Dalam rentang waktu tersebut, sel neuron sangat
dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Maka tak salah jika orang tua
disarankan memanfaatkan waktu yang berharga ini untuk menstimulasi bayi
secara optimal. 
Berdasarkan penelitian juga, diketahui bahwa pertumbuhan dan
perkembangan otak anak perempuan ternyata lebih cepat dibandingkan otak
anak laki-laki. Sebaliknya, konon otak anak laki-laki lebih besar
dibandingkan otak perempuan. Kenapa? Kemungkinan karena faktor genetik. 

Apa yang mempengaruhi perkembangan otak? 

Yang pasti, tumbuh-kembang otak dipengaruhi oleh faktor genetik dan
lingkungan. Jika kedua faktor ini tak mendukung, maka dengan sendirinya
tumbuh-kembang otak jauh dari optimal. Faktor genetik dan lingkungan tak
bisa berdiri sendiri, keduanya saling berkaitan dan bergandengan agar
otak berkembang dengan baik. 

Faktor genetik dipengaruhi juga oleh kondisi kesehatan ataupun gizi saat
si kecil masih berupa janin. Jadi, kalau ibu kekurangan gizi, otomatis
perkembangan sel-sel saraf dan pertumbuhan jaringan saraf janin pun
tidak sebanyak yang harusnya bisa dicapai jika gizi ibu bagus. 

Alhasil, otak bayi cenderung kecil dan kemungkinan kemampuan memorinya
menjadi sedikit. Proses kerja otaknya juga lebih lamban ketimbang otak
yang ukurannya lebih besar. Kelak, perkembangan motorik si kecil akan
terlambat dan sehari-hari pun ia terlihat kurang cerdas. Tak heran, jika
ibu hamil sangat dianjurkan untuk selalu mengonsumsi makanan yang
bergizi. 

Faktor lingkungan, dalam hal ini orang tua, juga punya peran yang
penting terutama untuk menstimulasi si kecil. Rangsangan yang lebih
optimal tentu harus diberikan setelah bayi lahir ketimbang waktu ia
masih dalam kandungan. Suara atau belaian orang tua merupakan stimulasi
bagi bayi yang dapat mempercepat perkembangan otaknya.  

Kenapa otak harus distimulasi? 

Tanpa stimulasi, otak bayi menjadi tidak terolah. Akibatnya, jaringan
saraf (sinaps) yang jarang atau tidak terpakai akan musnah. Di sinilah
pentingnya pemberian stimulasi secara rutin. Mengapa harus rutin? Karena
setiap kali anak berpikir atau mengfungsikan otaknya, maka akan
terbentuk sinaps baru untuk merespons stimulasi tersebut. Berarti,
stimulasi yang terus-menerus akan memperkuat sinaps yang lama sehingga
otomatis membuat fungsi otak akan makin baik. 

Mengenai stimulasi ini, para peneliti di Baylor College of Medicine,
Houston, Amerika Serikat menunjukkan bahwa anak yang tidak banyak
distimulasi maka otaknya akan lebih kecil 30 persen dibandingkan anak
lain yang mendapatkan rangsangan secara optimal.

Mana lebih besar pengaruhnya, faktor genetik atau lingkungan?  

Pertumbuhan dan perkembangan otak sangat tergantung pada kerja sama
antara faktor genetik dan faktor lingkungan. Namun, berdasarkan
pengamatan, faktor lingkungan ternyata paling banyak berperan dalam
menentukan masa depan anak. Contohnya, lingkungan dengan suasana yang
baik dan menyenangkan, gizi baik, imunisasi, stimulasi dan kasih sayang
yang cukup dapat mengoptimalkan perkembangan otak anak.

Apakah kemampuan otak dapat berubah?  

Ya, setiap saat kemampuan otak bisa berubah. Pada saat lahir, anak
mungkin sehat dan pintar. Namun, jika kemudian anak menderita penyakit,
katakanlah radang otak, maka habislah sudah kemampuan otaknya, karena
sel-sel yang rusak tidak dapat diganti. Misalnya, anak tak diimunisasi,
lalu terkena campak atau penyakit lain yang bisa menyerang otak, maka
otaknya juga takkan optimal lagi. Selanjutnya yang bisa dibangun kembali
adalah jaringan saraf anak tapi bukan sel otaknya. 

Bagaimanakah susunan otak itu? 

Secara sederhana, otak dibagi dalam 2 bagian, yaitu otak besar dan otak
kecil. Otak besar berperan penting dalam kemampuan berpikir dan tingkat
kecerdasan seseorang. Sedangkan otak kecil memiliki tanggung jawab
sebagai pengontrol koordinasi dan keseimbangan. 

Selanjutnya, struktur otak terbagi menjadi 2 bagian, yaitu otak kiri dan
kanan. Masing-masing memiliki fungsi berbeda. Otak kiri berkaitan dengan
fungsi akademis seperti belajar berhitung (matematika), logika, membaca,
menulis, menganalisa, dan mengembangkan kemampuan daya ingat. Sementara,
otak kanan berkaitan dengan kreativitas, seperti seni atau olahraga.

Bagaimana cara menstimulasi otak kiri dan kanan? 

Baik otak kiri maupun kanan membutuhkan stimulasi yang seimbang agar
fungsi-fungsinya bisa berkembang secara optimal. Tak mungkin hanya
merangsang otak kiri atau otak kanan saja. Para pakar psikologi menilai,
jika stimulasi dilakukan secara seimbang, maka tak hanya unsur
kecerdasan yang akan meningkat melainkan kepribadian anak di kemudian
hari. 

Contoh menstimulasi otak kiri dan kanan di antaranya ketika ibu
menyusui, dendangkanlah lagu-lagu yang terasa nikmat serta belai dan
sentuhlah si bayi dengan lembut. Ajak pula si kecil berbicara meskipun
ia belum bisa menjawab ucapan ibu atau ayahnya. Nah, melodi dari lagu
akan menstimulasi otak kanan bayi, sedangkan lirik lagu yang
didendangkan ternyata mampu merangsang otak bagian kiri. Yang jelas,
stimulasi terhadap bayi mesti dilakukan dengan suasana gembira, bermain,
aman, dan nyaman.

TENTANG SIALIC ACID

Zat-zat nutrisi sangat berperan dalam mendorong proses tumbuh-kembang
otak anak. Zat yang sudah dikenal perannya adalah asam lemak omega-3
atau omega-6 yang banyak terdapat pada ASI. Zat ini di dalam tubuh bayi
akan berubah menjadi AA dan DHA yang konon berfungsi dalam pembentukan
membran sel saraf. Lantaran itu, banyak susu formula yang menyertakan AA
dan DHA dalam komposisi gizinya. Untuk diketahui, zat-zat lain yang
banyak terdapat dalam ASI juga mendorong peningkatan kecerdasan anak. 

Penelitian terbaru menyebutkan ada zat lain yang banyak terdapat di
otak, terutama di lapisan otak bagian luar, yaitu sialic acid yang juga
terkandung dalam ASI. Fungsi sialic acid adalah membantu meningkatkan
kemampuan memori dan proses belajar pada anak. Tentu saja kemampuan ini
berpengaruh pada kecerdasannya. Namun menurut Dwi Putro, pertumbuhan dan
perkembangan otak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Artinya, tak cuma
zat-zat nutrisi tertentu yang punya peranan dominan bagi tumbuh kembang
otak, termasuk sialic acid ini.  
---------------------------------
Dede Maulana
"tubuh yg indah dimulai dari pakaian dalam yg indah pula"
Klik disini u/ mengetahuinya: http://shop.Revell-Indonesia.com/?id=dede
http://www.revell-indonesia.com//index.php?id=dede
Toko komputer online: http://www.harcoku.com/?id=KomputerMurah
Arisan Motor Cuma 15ribu: http://www.arisanmotor.com/?id=hisyam




================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke