Moms & dads….

Bener ga sih email ini ?

 


Subject: Hati-hati penipuan modus baru via ATM Mandiri



Untuk lebih Hati-hati.......!

Date: Tue, 17 Jan 2006 04:20:38 -0800 (PST)
Subject: [kahmi_pro_network] Hati-hati penipuan modus baru via ATM Mandiri

Berikut cerita korban penipuan dengan modus baru,
dihipnotis via telpon, diminta ke atm dan dikuras
uangnya. semoga berguna.

Isra Ramli

Dian Permata Sari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Dear friends......

Gw mau sharing sedikit pengalaman jelek nyokap gw yang
kemaren baru aja abis "ketepu abis" ama Bapak2 yang
mengaku bernama " H. Agus Irawan".

Ceritanya begini...............................

Nyokap gw ngiklanin rumahnya untuk dikontrakkan pada
hari Sabtu di koran Pos Kota.

Lalu hari Senin siang, ada bapak2 yang mengaku bernama
"Bpk Haji Agus Irawan" nelpon ke nyokap dan dia bilang
bahwa dia adalah salah seorang pejabat Pertamina
Balikpapan yang akan dimutasi ke Jkt. Katanya dia udah
nyuruh adeknya untuk liat rumah nyokap and dia ok mau
ngontrak rumah nyokap selama dua tahun dgn harga 120
jt untuk 2 tahun. Lalu dia bilang akan mentransfer
dp-nya sebesar 20 jt dan sisanya akan dia lunasi
tanggal 22 Januari ketika dia ke Jkt.

Karena gaya bercerita si Bpk yang amat ok, dengan
santun dan lemah lembut, apalagi dia ngakunya "Haji",
maka nyokap gw percaya.

Lima menit kemudian, Bpk itu telpon lagi dan bilang
bahwa dia udah transfer uang sebesar 20 jt lewat
"ATM-Mandiri" ke rekening nyokap. So..nyokap disuruh
ngejek ke ATM terdekat.

Terus gw nganterin nyokap ngecek ke ATM Mandiri di
Superindo, Kayu Putih dan ternyata tidak ada uang yang
masuk. Lalu nyokap menelpon kembali si Bpk itu dan
bilang bahwa uangnya belum masuk. Si Bapak itu cuma
bilang, "Ibu tutup aja telponnya, biar saya yang
hubungi Ibu".

Beberapa saat kemudian, si Bpk itu telpon ke hp-nyokap
dan bilang bahwa rekeningnya itu rekening rahasia,
jadi dia gak bisa melakukan transfer lewat ATM,
melainkan harus melalui "Call-Mandiri". Lalu di
hp-nyokap terdengar Bpk itu menghubungi nomor lain,
dan ketika diangkat, di seberang sana menjawab "Call
Mandiri, Selamat Siang".

Lalu orang yang mengaku sebagai orang Call Mandiri itu
menerangkan pada nyokap bahwa dia akan membantu Pak
Haji Agus untuk mentransfer dananya ke rekening
nyokap...tapi nyokap harus stand-by di depan layar
ATM. Dengan alasan, begitu dia transfer, maka nyokap
akan langsung melihat prosesnya.

Selanjutnya nyokap memasukkan kartu ATMnya lalu
dibimbing oleh "oknum mandiri" itu untuk membuka
"transaksi lain" lalu "transfer" dan dia memerintahkan
untuk memasukkan nomor rekening tertentu.

Tapi pada saat itu, nyokap sadar dan sempat bilang,
bahwa "Wah kalo gini, namanya saya yang transfer ke
Bpk dong". Lalu Bpk itu bilang bahwa "tidak Ibu, ini
hanya proses validasi". Nyokap jadi percaya, karena
dia gak usah memasukkan jumlah (besaran) uang yang
harus ditransfer, melainkan hanya disuruh memencet
"empat digit" pada saat layar ATM menyuruh kita untuk
memasukkan jumlah uang.

Finallly, ternyata....."Semua Uang" yang ada di
rekening nyokap gw tertransfer ke rekening
Atas Nama : ILHAM KALMAN
Rek. No : 1240004485752
(kertas print out bukti transfernya ada).

Setelah sadar, bahwa dia telah tertipu, maka Nyokap gw
langsung mendatangi Bank Mandiri terdekat, sekaligus
penerbit kartu ATM-nya, yaitu Bank Mandiri Cabang Pulo
Mas.

Ternyata...menurut customer service di sana (mbak
Lia), pada saat diinput nomer rekening itu, lasngsung
keluar message "Ybs terlibat penipuan via telpon atau
Handpohone". Selain itu juga dapat diliat bahwa itu
rekening nasabah Bank Mandiri di cabang Saharjo.

Yang menjadi pertanyaan buat nyokap gw, kenapa dia gak
memasukkan besaran uang yang harus ditrasnfer, tapi si
"penjahat" itu bisa menarik semua uang yang ada. Oya,
pada saat proses itu gw menyaksikan benar bahwa
nyokap gw gak memasukkan jumlah uang yang akan
ditransfer, melainkan hanya memencet angka "0254". Gw
sempet ngewarning nyokap untuk mengcancel proses itu,
tapi nyokap gue "lebih patuh" pada instruksi si
penjahat itu.

Selain itu, di dalam file Bank Mandiri sendiri udah
ada "Black Note" tentang indikasi kejahatan dari si
pelaku. Tapi kok, rekeningnya gak diblokir???
Selain itu, CS Mandiri juga gak mau ngasi tau di ATM
mana si pelaku melakukan "aksi kejahatannya". Untuk
tau itu, malah kita disuruh membawa laporan dari
kepolisian dulu. Ada kesan ditutup-tutupi.

Untuk menceritakan kejadian ini berpanjang lebar ke
polisi, tentunya bukan pekerjaan yang menyenangkan.
Belum lagi, ntar polisinya minta uang rokok. Pokoknya
kalo udah ketiban apes, maka akan susah deh. Apalagi
berurusan dengan birokrat dan institusi pemerintah.

So... menurut gw, kayakna si "penjahat" ini adalah
orang yang dah ngerti banget masalah operasional ATM
dan tidak tertutup kemungkinan bahwa dia adalah "Oknum
di dalam Bank Mandiri" atau di "Call Mandiri".

Yang jelas, duit nyokap gw gak bakal balik. Jadi ini
gw bikin semata-mata hanya himbauan untuk rekan2 untuk
lebih berhati2.

Tapi...kalo ada di antara rekan2 yang kebetulan gawe
di Bank Mandiri, gw pengen dapet penjelasan kira2 itu
prosesnya gimana ya???

Regards,
Dian Permata Sari.

 

Kirim email ke