Pak, coba saya Bantu yah Ttg melamin yah ini saya kutipkan dr temen milis sebelah yah..) Piring or peralatan makanan dr melamin yg merupakan suatu polimer, hasil persenyawaan kimia (polimerisasi) antara monomer formaldehid dan fenol spt halnya Formalin yg merupakan larutan formaldehyde dalam air (kadarnya sekitar 37%). Formaldehyde ini bersifat reaktif. Ia mudah sekali mengadisi ikatan rangkap yang terdapat dalam berbagai jenis senyawa penyusun bahan makanan; juga dalam tubuh kita.
Piring or peralatan makanan dr melamin yg merupakan suatu polimer, hasil persenyawaan kimia (polimerisasi) antara monomer formaldehid dan fenol . Simpelnya nih gini piring melamin nih trutama klo kena makanan or minuman panas zat2 kimianya yg notabene mengandung racun tu ikut meleleh juga dikit sih lelehannya bahkan ga terlihat..but klo keseringan kan jd terakumulasi tuh . Ini yg bahaya bagi tubuh Artikel lengkapnya aku punya nih.. KOMPAS Minggu, 10 Juli 2005 Melamin, Piring Cantik yang Menyimpan Racun Di banyak toko yang menjual perabot rumah tangga, peralatan makan dan minum yang disebut melamin relatif mudah ditemukan. Kalau sekitar tahun 1970-1980-an melamin masih terbatas warna maupun coraknya, maka kini desain melamin bisa bersaing dengan barang pecah belah lainnya. Produk pecah belah melamin begitu banyaknya sehingga barang ini tak hanya bisa dibeli di toko tertentu, tetapi juga di pasar tradisional sampai di pedagang kaki lima. Cikal bakal melamin dimulai tahun 1907 ketika ilmuwan kimia asal Belgia, Leo Hendrik Baekeland, berhasil menemukan plastik sintesis pertama yang disebut bakelite. Penemuan itu merupakan salah satu peristiwa bersejarah keberhasilan teknologi kimia awal abad ke-20. Pada awalnya bakelite banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan telepon generasi pertama. Namun, pada perkembangannya kemudian, hasil penemuan Baekeland dikembangkan dan dimanfaatkan pula dalam industri peralatan rumah tangga. Salah satunya adalah sebagai bahan dasar peralatan makan, seperti sendok, garpu, piring, gelas, cangkir, mangkuk, sendok sup, dan tempayan, seperti yang dihasilkan dari melamin. Peralatan makan yang terbuat dari melamin di satu sisi menawarkan banyak kelebihan. Selain desain warna yang beragam dan menarik, fungsinya juga lebih unggul dibanding peralatan makan lain yang terbuat dari keramik, logam, atau kaca. Melamin lebih lebih ringan, kuat, dan tak mudah pecah. Harga peralatan melamin pun relatif lebih murah dibanding yang terbuat dari keramik misalnya. Potensi formalin Dengan segala kelebihan melamin, tak heran kalau sebagian orang tidak menyadari bahwa melamin menyimpan potensi membahayakan bagi kesehatan manusia. Menurut pengajar pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung, Bambang Ariwahjoedi PhD, MSc, melamin berpotensi menghasilkan monomer beracun yang disebut formaldehid (formalin). Selain berfungsi sebagai bahan pengawet, formaldehid juga digunakan untuk bahan baku melamin. Menurut Ariwahjoedi, melamin merupakan suatu polimer, yaitu hasil persenyawaan kimia (polimerisasi) antara monomer formaldehid dan fenol. Apabila kedua monomer itu bergabung, maka sifat toxic dari formaldehid akan hilang karena telah terlebur menjadi satu senyawa, yakni melamin. Berdasarkan kerja sama penelitian antara Universitas Indonesia dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), diketahui kandungan formaldehid dalam perkakas melamin mencapai 4,769,22 miligram per liter. "Permasalahannya, dalam polimerisasi yang kurang sempurna dapat terjadi residu, yaitu sisa monomer formaldehid atau fenol yang tidak bersenyawa sehingga terjebak di dalam materi melamin. Sisa monomer formaldehid inilah yang berbahaya bagi kesehatan apabila masuk dalam tubuh manusia," ujar Ariwahjoedi. Dalam sistem produksi melamin yang tidak terkontrol, bahan formaldehid yang digunakan cenderung tidak sebanding dengan jumlah fenol. Maka, kerap terjadi residu. Ini bukan berarti proses produksi yang sudah menerapkan well controlled dan tidak menghasilkan residu terbebas dari potensi mengeluarkan racun. Menurut Ariwahjoedi, formaldehid di dalam senyawa melamin dapat muncul kembali karena adanya peristiwa yang dinamakan depolimerisasi (degradasi). Dalam peristiwa itu, partikel-partikel formaldehid kembali muncul sebagai monomer, dan otomatis menghasilkan racun. Ariwahjoedi menjelaskan, senyawa melamin sangat rentan terhadap panas dan sinar ultraviolet. Keduanya sangat berpotensi memicu terjadinya depolimerisasi. Selain itu, gesekan-gesekan dan abrasi terhadap permukaan melamin juga berpotensi mengakibatkan lepasnya partikel formaldehid. Ariwahjoedi menambahkan, formaldehid sangat mudah masuk ke tubuh manusia, terutama secara oral (mulut). Formaldehid juga dapat masuk melalui saluran pernapasan dan cairan tubuh. Monomer formaldehid yang masuk ke tubuh manusia berpotensi membahayakan kesehatan. "Formalin kan berfungsi untuk membunuh bakteri. Kalau bakteri saja tidak bisa hidup, berarti tinggal selangkah lagi meracuni makhluk yang lain," ungkapnya berilustrasi. Formaldehid yang masuk ke dalam tubuh dapat mengganggu fungsi sel, bahkan dapat pula mengakibatkan kematian sel. Dalam jangka pendek, hal ini bisa mengakibatkan gejala berupa muntah, diare, dan kencing bercampur darah. Sementara untuk jangka panjang, akumulasi formaldehid yang berlebih dapat mengakibatkan iritasi lambung, gangguan fungsi otak dan sumsum tulang belakang. Bahkan, fatalnya dapat mengakibatkan kanker (karsinogenik). (d10) http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0507/10/konsumen/1878956.htm Ok, smoga bs dikit Bantu ya Uci mamaKavin [balita-anda] Masyarakat Diimbau Waspadai Peralatan Makan dari Melanin Anton Hartanto Fri, 27 Jan 2006 20:11:01 -0800 Moms and Dads, Ini aku dapat artikel dari Republika Online. Mungkin ada di antara Moms and Dads yang bisa memberikan pencerahan lagi tentang hal ini......... Thks Papanya Faiq ----------------------------------------------------------------------------- Republika.co.id Kamis, 26 Januari 2006 13:37:00 Masyarakat Diimbau Waspadai Peralatan Makan dari Melanin Yogyakarta-RoL -- Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal (P2KPM) Kabupaten Sleman, Ir Riyadi Martoyo mengimbau masyarakat agar mewaspadai peralatan makan dan minum yang terbuat dari melamin. "Karena dalam melamin tersebut terdapat kandungan `formaldehid` yang hampir sama dengan formalin dan berbahaya bagi kesehatan manusia," katanya di Sleman, Kamis.Jadi, selain mewaspadai makanan yang mengandung formalin, masyarakat juga harus mewaspadai peralatan makan dan minum yang terbuat dari melamin. Imbauan itu perlu diketahui masyarakat karena peralatan yang terbuat dari melamin harganya murah. "Biasanya produk melamin dengan harga murah kandungan `formaldehid`-nya cukup tinggi, yaitu di atas ambang batas sekitar tiga miligram per liter," ujarnya. Dia mengingatkan `formaldehid` seperti juga formalin, cukup berbahaya bagi kesehatan manusia. Kalau tubuh manusia terkontaminasi `formaldehid` dalam waktu lama, bisa mengganggu kesehatan. Apalagi jika peralatan makan dan minum yang terbuat dari melamin itu digunakan untuk makanan atau minuman panas. "Kandungan formaldehid-nya akan meleleh bercampur makanan yang disantap. Ini lebih berbahaya lagi," tambahnya. Melamin yang digunakan untuk tempat makanan atau minuman dingin tidak begitu berbahaya. Namun tetap harus diwaspadai jika digunakan dalam jangka waktu lama. Kandungan `formaldehid` dalam melamin sulit dikenali secara kasat mata, dan harus melalui uji laboratorium. Hasil uji `formaldehid` pada melamin menunjukkan dari sepuluh merek produk melamin berupa `mug` tertutup dan mangkuk, hanya empat merek yang kandungan formaldehid-nya di bawah ambang batas. "Sedangkan enam merek lainnya, kandungan formaldehid-nya jauh di atas ambang batas," katanya. Dia menambahkan, sampai saat ini masih banyak peralatan makan dan minum yang terbuat dari melamin dengan kandungan `formaldehid` melebihi ambang batas, beredar di tengah masyarakat. "Karena itu kami minta masyarakat untuk berhati-hati jika membeli tempat makan dan minum yang terbuat dari melamin," ujarnya. antara/pur Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]