halo Mbak Rini...3 minggu terakhir, Zalwa jg lagi kena Roseola dan [kmungkinan besar] di minggu ini mningkat menjadi campak [dptnya mlh dr japrian ma dr umum...konsult via imel sih...pas semalem terakhir kontrol ulang zalwa, malah lupa mastiin penyakitnya.kburu 'kalah' ma antrianpasien lain..^_^, sampe perlu di'heeh' ma mama Kavin]...ini hsl hunting aku ttg Campak; Mencegah dan Mengatasi Campak Secara Alami Hembing: Tuesday, 19 Oct 2004 9:28:6 WIB Oleh : Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma
Salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak adalah campak. Campak merupakan penyakit yang mudah menular. Penyakit campak juga dikenal dengan Rubeola. Setelah ditemukannya vaksin campak, penyakit ini menjadi jarang dijumpai. Campak disebabkan oleh virus yang disebut paramyxovirus. Virus ini memasuki tubuh melalui saluran pernafasan bagian atas. Penyebaran penyakit ini dapat terjadi melalui kontak langsung dengan penderita atau melalui udara. Virus campak mudah menyerang anak dengan sistem kekebalan tubuh yang menurun. Daya tahan tubuh anak yang lemah dan kondisi tubuh kekurangan gizi menyebabkan anak-anak mudah terserang campak. Inkubasi virus penyebab campak ke dalam tubuh terjadi dalam waktu 10-14 hari. Gejala-gejala penyakit ini akan tampak setelah inkubasi virus tersebut. Gejala-gejalanya antara lain: - demam dan menggigil, hidung dan mata berair - batuk-batuk - perasaan lemah dan lelah - sensitif terhadap cahaya - nafsu makan menurun - konjunktivitis (radang kelopak mata), mata membengkak - suara parau - Setelah 3 hari, ruam-ruam besar berwarna merah kelihatan di kulit muka, leher dan juga pada selaput lendir mulut. Ruam ini meyebabkan rasa gatal di kulit. - Dalam keadaan parah, suhu badan naik sampai 40 derajat celcius atau lebih, sehingga penderita merasa sakit. Campak sangat mudah tertular sewaktu periode prodormal (berbahaya). Pada akhir dari fase prodormal terdapat bintik yang disebut dengan bintik Koplik. Bintik ini kecil, biru kecoklatan yang dilingkari warna merah. Kelihatan di dalam mulut pada pipi yang berlawanan dengan geraham dan kadang-kadang terjadi pendarahan. Sesudah 3 hari terbentuk bintik Koplik, temperatur badan mulai meningkat, bintik mulai menghilang dan timbul ruam yang gatal. Ruam ini mulai dari kecil, rata pada bagian belakang telinga, leher dan pipi. Dari ukuran kecil, ruam akan membesar, berwarna merah dan menimbulkan rasa gatal di kulit. Kondisi tersebut tentunya membuat tubuh menjadi tidak nyaman. Untuk mencegah penyakit ini sebaiknya pada usia tertentu, anak diberi vaksinasi anticampak. Vaksinasi anticampak biasanya diberikan pada waktu bayi berumur 9 bulan dan cukup satu kali saja. Vakinasi merupakan penyuntikan virus penyebab campak yang telah dilemahkan ke dalam tubuh. Virus yang telah dilemahkan akan menimbulkan respon dalam tubuh, yaitu pembentukan antibodi yang khusus mengenali dan berfungsi menangkal virus penyebab campak. Pada saat virus campak mewabah tubuh anak yang telah divaksinasi dengan vaksin campak akan mempunyai penangkal serangan virus campak (kebal terhadap penyakit campak). Antibodi akan diproduksi oleh sistem imunitas tubuh untuk menangkal virus penyebab campak. Dengan demikian, virus campak tidak berkembang dalam tubuh dan anak tersebut tidak terserang penyakit campak. Selain melakukan vaksinasi anticampak, untuk mencegah terjadinya penyakit campak sebaiknya: - Hidup sehat, menjaga kebersihan lingkungan, pakaian dan badan. Lingkungan buruk dengan sanitasi rendah merupakan sumber penyakit dan mempermudah penularannya. Berbagai macam kuman seperti bakteri, virus, jamur mudah berkembang dalam lingkungan kotor. Mengupayakan hidup dalam lingkungan bersih akan membuat kita hidup nyaman dan sehat. Pakaian yang kita pakai harus bersih. Kebersihan badan adalah sebuah hal yang harus mendapat perhatian utama. Badan bersih membuat kita nyaman beraktivitas dan tetap sehat. - Makan makanan bergizi Penyakit campak mudah menyerang tubuh dengan kondisi kurang gizi. Kekurangan gizi menyebabkan metabolisme tubuh terganggu, pertumbuhan dan perkembangan terhambat, sistem imunitas tubuh pun yang merupakan sistem penangkal kuman penyakit yang memasuki tubuh juga mengalami gangguan. Terganggunya kerja sistem imunitas tubuh akibat kekurangan gizi menyebabkan tubuh tidak dapat merespons untuk membentuk antibodi yang akan menangkis serangan kuman penyakit. Oleh karena itu, kita perlu menjaga mutu makanan yang kita konsumsi. Makanan bergizi tidak identik dengan makanan yang serba enak dan mahal. Makanan bergizi meliputi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral dalam jumlah dan komposisi yang proporsional. Beberapa tanaman obat dapat dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit campak. *Berikut ini beberapa resep yang dapat digunakan untuk campak:* *Resep 1* 60 gram pegagan segar + 30 gram temu lawak, diblender dengan menambahkan 150 cc air, disaring, airnya dipanaskan sebentar hingga mendidih, setelah dingin diminum untuk 2-3 kali sehari. *Resep 2* 10 kuntum bunga mawar + 30 gr temu giring, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 450 cc, disaring, airnya diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 150 cc. *Resep 3.* 100 gr wortel + 100 gr tebu + 30 gr daun ketumbar, dijus, airnya diminum. Lakukan 2-3 kali sehari. *Catatan :* - untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci enamel, atau panci kaca/pyrex - tetap konsultasi ke dokter. Sumber: hembing *campak * *DEFINISI* *campak* (*rubeola*, *campak 9 hari*) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, *konjungtivitis* (peradangan selaput ikat mata/*konjungtiva*) dan ruam kulit. penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita *campak *. penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan selama ruam kulit ada. sebelum *vaksinasi* *campak* digunakan secara meluas, wabah *campak* terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak sd. jika seseorang pernah menderita *campak*, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini. On 2/10/06, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Dear Mbak, > Itulah yg aku bingung mbak, kalo menurut dokternya sih itu campak. > Tapi saya pake dokter+RS yg berbeda antara waktu kena campak I & ke II. > Kata dokter ke2 sih bisa aja Campak muncul lagi... > Perbedaan yg spesifik apa sih antara campak + Roseola? sorry udah pernah > dibahas > ya, tapi aku masih > bingung, apa beda demam tinggi dg panas tinggi, kalo mengutip penjelasan > dari > mbak Muslifa Aseani tempo hari : > "kl Campak, bintik merah kluar bersamaan dengan demam tinggi..." > "kl Roseola, bintik merah kluar stelah panas tinggi..." > Kalo dari pengamatanku sih perbedaan yg tampak waktu davina kena campak > sbb : > > Campak I : > - bintik merah muncul di hari ke-5 dari belakang telinga/leher ==> > wajah > (banyak)==>( badan ==>tangan +kaki ==>(sedikit)) > - Panas naik turun, max. 39C > - Batuk2 en sedikit pilek > - bintik merah agak lebar > - trombosit turun > > Campak II : > - bintik merah muncul di hari ke-4 dari daerah kemaluan ==> kaki ==> > badan > ==> wajah (rata semua) > - bintiknya lebih kecil dari yg pertama, kayak gigitan nyamuk > - Panas naik turun, sampai 39,8 tapi nggak sampai kejang. > - Diare sampai 15X sehari semalem > -trombosit normal > > Btw, aku pernah baca ttg penyakit yg namanya kawasaki (kayak nama motor > ya?), > Jantung anak terisi/terendam cairan. > Tanda2nya ya itu sering muncul bintik merah dan panas tinggi sampai >40C > tapi > nggak bikin anak kejang. > Ada yg punya artikel yg lengkap nggak ya ttg penyakit ini? takut juga sih, > soalnya Davina kulitnya sensitif banget > Gampang merah2 tapi cepet ilang (mudah2 an hal ini normal untuk anak > seumuran > dia ya.....) > Mohon pencerahannya ya moms & dads..... > > Salam > -rini-