Kejang memang ada faktor keturunanannya pak. Anak cowok lebih beresiko kejang daripada anak cewek. Kebetulan saya n isteri dulu waktu kecil juga pernah kejang.
Selama kejangnya krn demam panas sih gpp kata dokter yg dulu ngerawat irfan waktu kejang (dia waktu kecil dulu beberapa kali dirawat di RS karena kejang). Gak usah terlalu khawatir. Tapi kalau sudah ada riwayat kejang seperti ini, kita kudu ekstra hati2 kalau si anak panas. Sedia sealu sanmol dan siap2 piket 24 jam ngompres si anak, sambil terus ngukur suhu badannya. Kalau mau konsultasi dan bincang2 panjang lebar tentang kejang dan pengaruhnya terhadap anak serta cara2 penanganannnya, bisa konsul ke dr Irawan di RS puri cinere. Beliau dr anak subspesialis syaraf. rgrd On 2/13/06, Zainal Arifin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Dear parents, > Hari kamis Tasha (10 bulan) demam tinggi sampai 39 derajat. Dan terakhir > kejang-kejang dengan wajah biru dan terpaksa kami larikan ke RS Medika > Permata Hijau (saat itu saya masih di kantor), atas saran dokter Tasha harus > dirawat sampai tiga hari. Waktu pulang suhunya 37 derajat. Dan dokter > menyarankan untuk menyiapkan obat untuk menurunkan panas (SANMOL)dan > menyiapkan obat mengatasi kejang2 yang dimasukkan ke duburnya (saya lupa > namanya mungkin PARACETAMOL atau apa gitu). Menurut dokter kejang2 itu bisa terjadi kerena ada keturunan. Dan menurut kakak saya ternyata pada waktu > kecil dulu saya memang sering step hingga ngacau ngomongnya tapi nggak > sampai kejang-kejang. > AyahTasha. ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]