sekedar sharing.....

Kemarin malam sekitar habis magrib, pagar rumah saya digedor2 orang.
Keponakan saya keluar, ternyata ada 2 orang menawarkan beras. Ibu dan kakak
saya keluar, dan orang itu memaksa masuk dan membuka pintu pagar. Dia
mengatakan kalau butuh uang untuk pulang ke cianjur. Kebetulan saya lagi di
dalam (lagi makan). Karena di rumah juga beras memang tinggal sedikit (2
lt), maka maksudnya kita mau beli aja sekitar 10 lt. Tp orang itu maksa
untuk kita beli 2 karung. Orang itu naik sepeda. Dia menawarkan harga
5000/lt. Akhirnya tawar menawar jadilah 4000/lt. Kakak saya sudah mengatakan
bahwa kita nggak bisa beli banyak, krn lg tgl segini dah gak ada uang. Eh
dia malah bilang "ah.... ada lah pasti uangnya". Akhirnya sepakat beli 75
lt. Trus dia minta minum air putih. Hanya diminum sedikit.

Setelah itu dia minta kita untuk menghitung liter demi liter (sebelumnya
pinjam literan kita), dia nggak mau ngitung, maksa supaya kita yang
berhitung 1, 2, 3, dst smp. 50 lt. Setelah itu dia minta minum air teh.
Setelah minum teh, baru dia mulai berhitung lagi 1, 2, dst...10. Jadi 60 ya
bu,katanya. Trus dia hitung lagi 1-10. Jadi dah 70 ya bu. Setelah itu dia
hitung 1-5, dan menawarkan sampai 10, tp ibu sy menolak. Ya udah jadi 75 ya
bu.

Setelah itu kakak saya membawa uang untuk diserahkan ke orang yg menghitung
tadi, kakak sy bilang suruh hitung uangnya, eh dia nggak mau, akhirnya kakak
sy yg hitung di depannya dia, dia dah keburu2 pengen ngambil uangnya.
Sementara orang yg satunya memasukkan beras ke dalam rumah, padahal ibu saya
sudah suruh meletakkan di teras saja, eh dia malah masuk ke dalam sambil
membawa tuh karung beras. Oh iya sebelumnya karung berasnya minta dialasi
koran, katanya biar harumnya gak hilang.

Saat orang itu sudah menerima uangnya, dia langsung buru mendorong sepedanya
keluar dari pagar, disusul orang berikutnya yg juga tergesa2 menuntun
sepedanya. Sya heran kenapa orang itu kok tergesa2 spt itu. Kalo jualan
baik2 aja kan ngapain buru. Dah gitu kenapa dia nggak nawarin rumah2 yg
lain, kalo memang dia ingin berasnya habis. Mulai deh kita pikirannya jelek.

Setelah itu ibu saya bilang, jgn2 kayak jaman dulu, begitu orangnya pergi
berasnya juga hilang. Dan ternyata memang benar, begitu kita mau hitung
ulang baru keinget kalo literannya hilang dibawa dia. Akhirnya saking
penasarannya kita pinjem tetangga untuk menghitung, dan ternyata kita
berasnya cuma ada 22 lt.

Jadi hati2 kalo ada yg nawarin spt itu, setelah kita pikir2 mungkin kenapa
dia nggak mau hitung dari 1-50/lt, mungkin syaratnya itu kali, jadi yg
hitungannya dia yg nantinya berasnya ada, yg kita hitung yg hilang. Mungkin
waktu kita yg menghitung, kita seperti dihipnotis kali ya. Udah gitu kenapa
dia nggak mau kita yg bawa sendiri karungnya, krn kalo kita yg angkat
mungkin akan terasa kok hanya segini beratnya....

Sekedar sharing aja semoga kejadian ini gak menimpa bapak/ibu semua dan agar
kita lebih berhati-hati lagi....kadang maksud kita baik eh... malah kita
dijahatin......

Salam
hesti


================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke