Ceritanya sungguh menggugah hati, mungkin ada yang tahu kalau mau nyumbang
sesuatu di alamatkan ke mana?
Agar bisa langsung di terima ibu Laeni dan kedua anak serta ke 2 cucunya.

Dear all,

alangkah jauh lebih indah hidup kita kalau kita bisa saling membantu
meringankan beban hidup seseorang,.
Bukankah harta yang kita miliki hanya 'titipan Tuhan sementara",yang suatu
saat akan di mintai pertanggung jawabannya sama Tuhan,.


salam,
Lito





----- Original Message -----
From: "Ira Rahmawati" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <balita-anda@balita-anda.com>
Sent: Tuesday, February 28, 2006 1:17 PM
Subject: [balita-anda] Janda Tua di Gubuk Tak Berjendela


Janda Tua di Gubuk Tak Berjendela
Oleh: Bayu Gawtama
28 Peb 2006 07:40 WIB
Jika di antara Anda ada yang sulit menangis, tak bisa menitikkan air mata,
dan sudah terlalu lama kelopak mata Anda kering tak terbasahi air mata
sendiri, datanglah ke Kampung Pugur, Desa Lengkong Kulon, Kecamatan
Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Carilah rumah Ibu Laeni, janda berusia 64
tahun yang tinggal di sebuah gubuk berdinding bilik seluas 5x7 meter.
Bangunan beralas tanah tak berpenerangan itu memiliki jendela, namun tak ada
penutup jendela sehingga angin maupun cipratan air hujan leluasa masuk ke
dalamnya.
Di dalam gubuk tersebut, tinggallah Ibu Laeni, seorang janda tua yang
ditemani dua anak gadisnya, Neneng dan Jumriah. Neneng, sang kakak berusia
26 tahun, belum menikah dan tak bekerja. Neneng menderita gizi buruk sejak
kecil, sedangkan Jumriah sang adik menjanda justru setelah memiliki 2 (dua)
putra. Jadi, terdapat 2 janda dan seorang pesakitan di rumah tersebut,
ditambah 2 anak kecil yang belum mengerti apa-apa.
Sehari-hari, Ibu Laeni, Neneng, dan Jumriah beserta 2 anaknya hanya berharap
belas kasihan para tetangganya untuk bisa mendapatkan makan. Bila malam
tiba, kadang mereka harus menjalani sepanjang malam tak berpenerangan,
beruntung bila ada tetangga yang datang membawa setitik lilin yang hanya
mampu bertahan tak lebih dari satu jam. Selebihnya, seisi gubuk pun kembali
gulita.
Neneng yang menderita gizi buruk sering sakit-sakitan. Untuk wanita
seusianya, seharusnya berperawakan besar dan tinggi, namun ia lebih mirip
remaja baru tumbuh yang terhambat pertumbuhannya. Kemiskinan yang dialami
keluarganya, membuat Neneng semakin menderita. Ternyata, tak hanya balita
yang menderita gizi buruk, bahkan wanita dewasa seperti Neneng pun
mengalaminya. Sang adik, Jumriah tak kalah menderita. Entah apa kesalahan
yang dibuatnya sehingga sang suami tega meninggalkan ia bersama dua buah
hatinya. Padahal, dua anak hasil pernikahannya itu sangat membutuhkan kasih
sayang, perhatian dan perlindungan seorang Ayah. Sang suami yang diharapkan
menjadi tulang punggung menghilang tanpa jejak. Jumriah pun tak pernah
sanggup menjawab pertanyaan dua anaknya, "Mana bapak, bu...?"
Laeni tak pernah berharap hidup semenderita saat ini, ia pun tak pernah
meminta diberikan umur panjang jika harus terus menjadi beban orang lain.
Tapi ia masih punya iman untuk tak mengakhiri hidupnya dengan jalannya
sendiri, selain itu wanita tua itu tak pernah tega meninggalkan dua anak dan
dua cucunya yang tak kalah menderitanya. Baginya, anak-anak dan cucunya
adalah harta berharga yang masih dimilikinya.
Gubuk berdinding yang sebagian atapnya rusak itu, di musim hujan air leluasa
masuk, disaat terik matahari bebas menerobos. Tak ada barang berharga di
dalamnya, hanya kompor dekil yang sering tak terpakai lantaran tak ada bahan
makanan yang dimasak. Mereka menyebutnya rumah, tapi siapapun yang pernah
melihatnya, menyebut gubuk pun masih jauh dari pantas. Tetapi di dalamnya,
ada dua janda, satu pesakitan, dan dua anak kecil yang terus menerus
menunggu belas kasihan.



================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]





================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke