Info lagi nehhh Uci mamaKavin
--- In [EMAIL PROTECTED], Tonang D Ardyanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Hehehe ... Menarik, dan berulang terus soal kopi-step. Tanggapan ini semi-ilmiah, artinya kalau ditanya dimana resources-nya ya tidak mudah saya menunjukkan. Saya sarikan dari hasil "menelusuri dan mewawancarai" otodidak saja. Pada 3/08/06 12:58AM, "6il4n6 Aldzaqwan" menulis : > Langsung aja ya dok, saya mo tanya mengenai kegunaan kopi yang katanya bisa > mengatasi anak yang step (istilahnya apa ya...itu lho anak demam tinggi > sampe biji matanya naik...) > Kata mertua saya, ngasihnya hanya 1 sendok teh, tapi sebulan bisa 2 kali > anak saya diberi kopi, meskipin alhamdulillah sampe sekarang anak saya belum > pernah demam sampe step. Anak saya 3.5 tahun, BB 15 kg. > > Yang repotnya lagi, meskipun saya udah sampaikan ke mertua untuk tidak > memberi anak saya kopi, tapi masih juga diberi kalo kebetulan anak saya > nginap di rumah beliau. Ngasihnya juga tdk pada waktu anak saya demam, > sedang sehat2nya pun masih juga dikasih. Mertua saya berkeras kalo kopi ini > lebih banyak memberikan manfaat daripada kerugiannya. > > Yang saya mau tanyakan dok, apakah betul cara pemberian kopi ini dan apakah > teman2 yg lain juga pernah memberikan kopi ke anaknya yg sdg demam? Mohon > bantuannya ya, soalnya kalo hal ini gak benar, mau saya sampaikan ke mertua > saya supaya gak perlu berdebat lagi dgn beliau... Yang saya tahu, begini ceritanya. Banyak orang berpikir - dan memang tidak sepenuhnya salah - bahwa kejang itu karena gangguan metabolisme sel-sel otak. Kalau sel-sel otak kurang sehat, maka mudah kena gangguan/penyakit. Kopi bersifat menimbulkan vasodilatasi pembuluh darah, sehingga peredaran lebih lancar, termasuk ke otak. Itulah kenapa, kalau ngopi katanya bikin nggak ngantuk, bikin otak lebih encer. Ini soal subyektif, jadi tidak perlu diperdebatkan. Penjelasan ilmiahnya juga ada. Di bidang medis, memang ada obat migrain yang sengaja ditambahkan kafein dengan tujuan berefek potensiasi (memperkuat) kerja obat aslinya di otak. Dengan dasar ini, banyak orang tua kita meyakini bahwa kopi itu baik untuk peredaran darah di otak, termasuk harapan agar tidak terjadi kejang. Apakah benar demikian ? Soal benar-tidaknya secara empiris, itu mudah jadi perdebatan, apalagi soal "keyakinan". Yang jelas saja, ada cukup banyak orang yang hipersensitif terhadap kafein : membuat jantung berdebar-debar, lambung perih, banyak kencing, otot-otot lelah, misalnya. Bahkan, penggunaan kopi berlebihan pada yang tidak hipersensitif pun juga bisa mengarah ke gejala-gejala serupa. Konsumsi kafein membuat tubuh mengalami "euforia" sehingga bersemangat bekerja, saat tubuh sebenarnya sudah kehabisan tenaga. Selanjutnya, untuk mendapatkan efek yang sama, diperlukan dosis lebih tinggi (adiksi). Pada anak-anak, ekskresi kafein lebih lambat, sehingga efeknya juga bekerja lebih lama di dalam tubuh. Selanjutnya ya kita tahu memang kafein tidak baik untuk bayi dan anak-anak. Kafein yang dimimum Ibu, dianggap aman bagi bayi meskipun sedang menyusui. Soal Ibunya kuat kopi atau tidak, itu soal lain. Lantas gimana dengan kejang ? Kebiasaan ini harus diluruskan. Pemberian kafein saat kejang, ibarat gedung sudah terbakar baru memperbaiki saluran dan menambah airnya. Tentu harus ada usaha lebih fokus terhadap kejangnya (ibaratnya ya kalau perlu dengan pemadam kebakaran). Bagaimana menghadapi mertua ? Hehehe ... Kalau ini, tanya pada si menantu pintar (kali pinternya cuman soal sabun cuci kali ya). Saran saya, sampaikan baik-baik : memang, Kakek dan nenek ada benarnya, kafein itu ada untungnya begini begini, tapi juga ada efek kurang baiknya begin begini. Nah kalau untuk bayi dan anak-anak, efek merugikan ini lebih terasa, karena metabolisme tubuhnya belum sesempurna yang sudah dewasa. Semoga Anda dipuji jadi menantu pintar juga ... tonang ---- bukan penikmat kopi ... --- End forwarded message --- ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]